Virus Corona di Kutim
Dua Instansi Kesehatan yang Sediakam PCR di Kutim Sudah Turun Jadi Rp 300 Ribu
Pemerintah pusat baru-baru ini membatasi harga Polymerase Chain Relation atau PCR agar lebih terjangkau oleh masyarakat
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA- Pemerintah pusat baru-baru ini membatasi harga Polymerase Chain Relation atau PCR agar lebih terjangkau oleh masyarakat.
Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK. 02.02/I/3713/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan PCR.
Penyesuaian harga tersebut merupakan buntut dari kebijakan pemerintah yang mewajibkan pelaku perjalanan untuk memeriksa diri dengan PCR sebelum perjalanan.
Di Kabupaten Kutai Timur, sejumlah instansi kesehatan penyedia PCR sudah mulai menyesuaikan tarif sesuai dengan edaran pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal menerangkan bahwa terpantau dua instansi yang menyediakan PCR sudah menurunkan harga sesuai kebijakan pemerintah.
Baca juga: SIMAK Aturan Terbaru Naik Pesawat, Tak Wajib Pakai PCR Penumpang Cukup Tes Antigen dan Kartu Vaksin
Baca juga: Syarat dan Aturan Baru Naik Pesawat di Jawa Bali, Tetap Wajib PCR atau Antigen Meski Sudah Vaksin
Baca juga: NEWS VIDEO Syarat Terbaru Naik Pesawat di Jawa-Bali, Kini Tak Harus PCR & Cukup Antigen
"Hari ini ada dua yang sudah menurunkan harganya, seperti Klinik Tirta dan RSUD Kudungga yang sudah siap," ujarnya, Selasa (2/11/2021).
Harga PCR yang mulanya fantastis hingga menyentuh Rp 2 juta di Kutai Timur, kini disesuaikan dengan edaran menteri menjadi Rp 300 ribu saja.
Selain agar lebih terjangkau, penekanan harga ini juga sebagai upaya kontrol dari pemerintah agar PCR tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu.
"Iya sudah Rp 300 ribu sekarang, kalau kemarin-kemarin ada yang Rp 500 ribu, Rp 900 ribu sampai Rp2 juta kalau tidak salah itu," ujarnya.
Meskipun beberapa instansi sudah siap menggunakan harga sesuai kebijakan pemerintah, beberapa instansi lain diakui belum bisa menerima ketetapan ini.
Akan tetapi Bahrani mengungkap bahwa instansi lainnya bersedia menurunkan harga setelah pasokan PCR yang masih menggunakan harga sebelumnya habis.
Baca juga: Lion Air Group Tawarkan RT-PCR Rp 225 Ribu, Ini Syarat dan Lokasinya di Kalimantan Timur
"Ada juga yang belum siap karena pasokan PCRnya dibeli dengan harga sebelum kebijakan keluar," tutupnya. (*)