Berita Nasional Terkini
LENGKAP! RESPONS Luhut Binsar Pandjaitan soal Tuduhan Bermain di Bisnis Tes PCR
Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi merespons tudingan dirinya terlibat bisnis tes swab PCR
TRIBUNKALTIM.CO - Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi merespons tudingan dirinya terlibat bisnis tes swab PCR yang kini banyak dikeluhkan masyarakat.
Melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (1/11/2021). Juru Bicara Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi memberikan penjelasan.
"Pertama, perlu saya perjelas bahwa Toba Bumi Energi adalah anak perusahaan Toba Bara Sejahtera, dan saham Pak Luhut yang dimiliki melalui Toba Sejahtera di Toba Bara Sejahtra sudah sangat kecil yaitu di bawah 10 persen," kata Jodi.
"Jadi Pak Luhut tidak memiliki kontrol mayoritas di TBS, sehingga kita tidak bisa berkomentar terkait Toba Bumi Energi," tambahnya, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Heboh Dugaan Bisnis Tes PCR, Menko Luhut Hingga Erick Thohir Beri Respons.
Baca juga: NEWS VIDEO Luhut Bantah Tuduhan Terlibat Bisnis Tes PCR
Baca juga: REAKSI Luhut Binsar Pandjaitan Disorot Diduga Terlibat Bisnis PCR, Jubir: Sama Sekali Tidak Benar
Baca juga: Selain Penumpang Pesawat, Wajib PCR Akan Diterapkan di Transportasi Lain, Luhut: Dilakukan Bertahap
Sementara itu, terkait PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Jodi menerangkan bahwa Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan test covid dengan kapasitas test yang besar.
Karena hal ini pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala.
"Jadi total kalau tidak salah ada 9 pemegang saham disitu. Yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritas di GSI ini," tukasnya.
Jodi menambahkan GSI didirikan bertujuan bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham tetapi untuk kewirausahaan sosial.
"Malah diawal-awal GSI ini gedungnya diberikan secara gratis oleh salah satu pemegang sahamnya, agar bisa cepat beroperasi pada periode awal dan membantu untuk melakukan testing covid19," ungkap Jodi.
"Sampai saat ini, tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk dividen atau bentuk lain kepada pemegang saham," sambungnya.
Jodi memastikan partisipasi Toba Sejahtra di GSI tidak dalam rangka mengejar untung.
"Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga test PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," jelas dia.
Baca juga: Menko Luhut Tiba di Convention Hall Samarinda, Hadiri Pembukaan Gerakan Bangga Buatan Indonesia
Masih kata Jodi, perlu disadari bahwa kebijakan test PCR untuk pesawat ini memang diberlakukan untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan informasi dugaan keterlibatan sejumlah pejabat di kabinet Presiden Joko Widodo dalam pengadaan alat kesehatan dalam penanganan pandemi.
Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.