Berita Nasional Terkini
Berbuntut Panjang, Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK soal Bisnis PCR
Luhut dan Erick Thohir dilaporkan ke KPK oleh Parta Rakyat Adil Makmur diduga terkait dengan perusahaan penyedia tes PCR, tes antigen.
Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul artikel Luhut Ngaku Tak Ambil Untung Tes PCR: Saya yang Minta Antigen Dipakai di Berbagai Transportasi, Luhut menegaskan dirinya tak pernah ambil keuntungan sedikit pun dari bisnis PT GSI.
Luhut bahkan mengaku menjadi pihak yang meminta penggunaan tes antigen sebagai syarat perjalanan, menggantikan tes PCR.
"Ketika kasus menurun awal September lalu, saya juga yang meminta agar penggunaan antigen dapat diterapkan pada beberapa moda transportasi yang sebelumnya menggunakan PCR sebagai persyaratan utama," jelas Luhut, dikutip dari Instagram Story-nya, @luhut.pandjaitan, Kamis (4/11/2021).
Sementara soal wajibnya tes PCR beberapa waktu lalu, Luhut mengatakan kebijakan itu diambil karena melihat meningkatnya mobilitas masyarakat.
Baca juga: Harga Tes PCR Diturunkan Jadi Rp 300 Ribu, Luhut: Berlaku 3x24 Jam untuk Perjalanan Naik Pesawat
Di sisi lain, tingkat kedisiplinan masyarakat patuh protokol kesehatan semakin menurun.
Kendati demikian, ia mengaku selalu mendorong tes PCR untuk semakin ditekan.
"Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga terus dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan," lanjutnya.
Diketahui, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki Luhut.
Luhut menjelaskan, dari awal PT GSI tak ada tujuan untuk mencari keuntungan bagi para pemegang sahamnya.
Sebagai perusahaan kewirausahaan sosial, PT GSI memang berniat membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas besar.
Hal tersebut melihat pada awal pandemi, Indonesia masih terkendala dalam penyediaan tes Covid-19.
"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan."
"Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," tambah Luhut.
Luhut kembali menekankan, sebagai pemegang saham, ia tak pernah meraup keuntungan dalam bentuk apapun.
Justru, kata Luhut, keuntungan perusahaan banyak dipakai untuk memberikan tes Covid-19 secara gratis ke masyarakat.
Baca juga: Menko Luhut Kunjungi BLK Samarinda, Roby: Program Pusat Selaras dengan Kebijakan Gubernur