Virus Corona di Tarakan
Jubir Beber Evaluasi PTM Sepekan di Tarakan, Suhu Tubuh di Atas 37 Derajat, Siswa Harus Dipulangkan
Selama pelaksanaan PTM kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, puskesmas juga ikut memantau berjalannya PTM
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sudah mulai dibuka sejak sepekan lalu.
Selama pelaksanaan PTM kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, puskesmas juga ikut memantau berjalannya PTM. Sejauh ini dilaporkan masih dalam kondisi aman dan lancar.
“Karena memang protokol yang dilakukan ketat. Ditakutkan jangan sampai gara-gara itu gak bisa lagi buka sekolah,” beber dr Devi.
Sehingga ketika ditemukan anak batuk, demam dan pilek, tidak diperbolehkan masuk ke sekolah. Apalagi di pintu masuk gerbang dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Jika di atas 37 derajat Celcius tidak diperkenankan masuk kelas.
“Ditunda masuk sekolahnya. Kan juga dibagi-bagi siswanya yang masuk sekolah dan tidak setiap hari,” jelasnya.
Baca juga: Dinas Pendidikan Beber Evaluasi PTM Hari Pertama di Balikpapan, 70 Persen Siswa Datang ke Sekolah
Baca juga: Ada Siswa Memiliki Suhu Tubuh di Atas 37 Derajat Saat PTM di Tarakan, Sekolah Siapkan Ruang Khusus
Baca juga: Sepekan PTM, Kepsek SDN Utama 2 Tarakan Sebut, 95 Persen Orangtua Siswa Setuju Kembali ke Sekolah
Untuk sementara lanjut, pelaksanaan PTM masih terbilang aman selama sepekan evaluasi. Ia melanjutkan Covid-19 bersifat dinamis. Belum diketahui dan diprediksi.
“Bisa saja dia dapat tertular di rumahnya bukan di sekolahnya. Karena kita ketahui sekolah hanya dua jam saja. Tidak lebih. Sementara di rumah waktunya lama,” jelasnya.
Sehingga dalam hal ini sekolah mengimbau kepada seluruh siswa, menerapkan prokes ketat. Menjaga penggunaan masker dan tetap diawasi. “Mengingat pandemic belum berakhir. Harus tetap jaga prokes,” jelasnya.
Untuk rentan atau tidaknya tertular, tidak melihat usia apakah masih anak-anak atau dewasa. Devi membeberkan semua usia pada dasarnya rentan tertular.
“Kita tidak tahu, tergantung pergerakan dan kekebalan tubuh. Semua orang rentan tertular kalau melakukan aktivitas di luar rumah,” pungkasnya. (*)