Virus Corona di Tarakan
Ada Siswa Memiliki Suhu Tubuh di Atas 37 Derajat Saat PTM di Tarakan, Sekolah Siapkan Ruang Khusus
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai berjalan dan memasuki pekan kedua.
TRIBUNKALTIM.CO,TARAKAN– Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai berjalan dan memasuki pekan kedua.
Kepala SDN Utama 2 Kota Tarakan, Maksum membeberkan pada hari pertama pelaksanaan PTM 25 Oktober lalu, ada siswa kelas 2 terlihat lemas sampai ke sekolah.
“Kelihatannya agak lemas dan diantar orangtuanya ke sekolah. Saat diukur melebihi 38 derajat. Saya minta orangtuanya membawa pulang kembali anaknya dan nanti bisa sekolah kalau sudah sembuh,” beber Maksum.
Sementara itu lanjutnya, jika ada siswa sudah terlanjur berada di sekolah dan merasakan sakit, sekolah menyiapkan ruang khusus karena untuk ruangn UKS masih dalam perbaikan.
Sehingga ruang khusus pengganti ruang UKS sementara diadakan jika selama pelaksanaan PTM ada siswa sakit.
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Apresiasi PTM Terbatas di Kabupaten Berau
Baca juga: Sepekan PTM, Kepsek SDN Utama 2 Tarakan Sebut, 95 Persen Orangtua Siswa Setuju Kembali ke Sekolah
Baca juga: Evaluasi Pelaksanaan PTM di Tarakan, Hari Pertama Tercatat 4.000 Siswa Ikut Pembelajaran Tatap Muka
Setiap pagi lanjutnya juga dilakukan penyemprotan di masing-masing kelas dan sudut sekolah.
“Termasuk kami sudah siapkan cuci tangan di pintu masuk sekolah dan hand sanitizer setiap kelas,” bebernya.
Ia melaksanakan sebelumnya sudah pernah melaksanakan PTM selama sepekan. Namun kembali ditutup lantaran kebijakan PPKM Level 4 dikeluarkan dari pemerintah pusat.
Adapun lanjutnya, khusus kelas 6 yang sudah berusia 12 tahun, pihaknya meminta orangtuanya membawa anaknya untuk melaksanakan vaksinasi.
“Kelas 6 berumur 12 tahun yang belum divaksin belum diperbolehkan PTM dan hanya belajar daring di rumah. Saya sudah hubungi orangtuanya agar divaksin dulu,” bebernya.
Baca juga: PTM Terbatas Tingkat SMA di Kaltara Masih Berjalan, Disdikbud Terus Tingkatkan Vaksinasi Pelajar
Sampai saat ini jumlah anak yang belum divaksin hanya tersisa sekitar 21 siswa per Sabtu (25/10/2021) lalu. Dan dari Puskesmas Gunung Lingkas sudah mendata mereka yang belum divaksin.
“Seluruh siswa kelas enam belum vaksin hanya dua orang. Salah satunya tidak vaksin karena alergi obat,” jelasnya.(*)