Berita Nasional Terkini
TERNYATA 1 dari Balikpapan, Kapolri Beber 8 Polisi di Indonesia yang Buat Bangga Korps Bhayangkara
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan nama 8 polisi di Indonesia yang membuat bangga korps Bhayangkara.
"Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut," ucap dia yang pernah menjabat sebagai Kadiv Propam dan Kabareskrim Polri tersebut.
Ia lalu memaparkan setidaknya delapan polisi yang dinilai Listyo telah membanggakan Korps Bhayangkara karena memiliki kejujuran dan integritas dalam melayani masyarakat.
Mereka adalah Aipda Muji di Balikpapan yang mengembalikan tas berisi uang Rp48 juta ke pemiliknya tanpa meminta imbalan.
Kemudian, Aiptu Jailani di Gresik, Jawa Timur, yang dikenal sebagai sosok tegas dan anti suap terhadap pelanggar lalu lintas.
Baca juga: Kapolres Nunukan Dicopot, AKBP Syaiful Anwar Dipindah ke Mabes Polri, Brigadir SL Tak Jadi Dimutasi
Lalu Brigadir Suladi di Malang yang menjadi pengepul sampah untuk mendapat penghasilan tambahan daripada menerima suap.
Bripka Ali Nur Suwandi di Yogyakarta yang mendirikan rumah singgah, masjid dan pesantren Tahfiz Al-Qur'an gratis bagi anak yatim dan kurang mampu.
Brigadir Piether Paembonan di Mamuju yang menyekolahkan 178 anak putus sekolah.
Aiptu I Nyoman Ardana di Bali yang membuat program Baca Keliling dengan mengumpulkan buku bekas.
Lalu, Bripka Chandra di Musi Bayuasin yang membantu mengajar di SDN Kepayang.
Terakhir, Iptu Khusnul Khotimah di Jakarta yang sukarela membantu pemulasaran jenazah Covid-19.
"Di luar sana, saya yakin masih banyak sosok figur anggota Polri jujur dan berintegritas yang mampu menginspirasi personel lainnya. Polri akan terus berbenah untuk menjadi Polri yangg diharapkan dan dicintai masyarakat," kata Listyo, seperti dilansir , seperti dilansir CNN Indonesia.
Kapolri Siap Tindak Tegas Bawahan yang Tak Bisa jadi Teladan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memberikan pernyataan dengan mengutip peribahasa, ikan busuk mulai dari kepala.
Dengan kata lain segala permasalahan internal di kepolisian dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.