Kebakaran di Nunukan
Api Hanguskan Empat Bangunan di Nunukan, Diduga Berasal dari Dapur Rumah Salon
Api yang menghanguskan 4 bangunan rumah semi permanen dua lantai di Nunukan, diduga berasal dari dapur rumah salon.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Api yang menghanguskan 4 bangunan rumah semi permanen dua lantai di Nunukan, diduga berasal dari dapur rumah salon.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Jalan Cik Di Tiro, RT 021 Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, sekira pukul 19.30 Wita, Minggu (7/11/2021).
Kasi Bantuan Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Nunukan, Aristra Pratama Sanmigo, mengatakan saat pihaknya tiba di lokasi kebakaran, api sudah tampak membesar dan merambat ke rumah lainnya yang terletak sangat berdekatan.
"Dugaan sementara yang kami peroleh dari saksi dan korban kebakaran, sumber api dari dapur rumah yang dijadikan tempat salon. Penyebabnya konslet. Kebakaran terjadi pasca hujan reda dan cepat sekali merambat," kata Aristra Pratama Sanmigo kepada TribunKaltara.com, Senin (08/11/2021), pukul 07.00 Wita.
Dari kejadian tersebut kata Aris tak ada korban jiwa, namun ada satu korban rumah terbakar yang pingsan. "Tidak ada korban jiwa. Satu orang pemilik rumah ada yang pingsan tapi sudah ditangani oleh relawan PMI. Mungkin terkena asap atau karena kaget aja," ucapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran di Nunukan, Empat Rumah Dua Lantai Ludes Terbakar
Baca juga: Tak Ada Akses Jalan, Petugas Damkar Nunukan Akui Sulit Padamkan Api di Bagian Belakang Rumah
Baca juga: Bupati Nunukan Asmin Laura Sebut 5.000 Vial Vaksin Johnson & Johnson Siap Didatangkan
Menurut Aris ada sebanyak 4 bangunan rumah semi permanen dua lantai yang ludes terbakar. Ditambah 3 bangunan rumah lainnya ikut terdampak.
Untuk saat ini, Aris mengaku kerugian akibat kejadian itu belum bisa ditaksir, lantaran pihaknya masih menghimpun informasi dari para korban.
"Tiga bangunan rumah yang terdampak itu karena terkena runtuhan AC. Ada juga yang pecah kaca rumahnya dan profil airnya pecah. Mengenai kerugian kami belum bisa sampaikan," ujarnya.
Api baru bisa dijinakkan setelah 1 jam proses pemadaman dengan bantuan 9 unit mobil Damkar. Selain itu, Aris beberkan dalam proses pemadaman, suplai air dibantu dari mobil BPBD, Dinas Kehutanan, Balakar, dan mobil tanki air milik warga.
Ada beberapa kendala petugas Damkar dalam proses pemadaman, diantaranya jarak tempuh dari pos Damkar ke lokasi rumah terbakar terbilang jauh.
Baca juga: Pasar Tani Kembali Diaktifkan, Kadispertanak Nunukan Sebut Masyarakat Ramai Berbelanja
Selain itu juga, warga yang lebih dulu tiba di lokasi kebakaran ramai menonton, sehingga petugas Damkar sulit mendekati rumah yang terbakar.
"Kami juga terganggu dengan jumlah warga yang datang membantu petugas, justru membuat kami kurang fokus. Kami minta kepada warga ketika ada kebakaran, jangan datang tmenonton itu sangat menganggu kerja kami," tuturnya.
Lebih lanjut Aris sampaikan, pihaknya sempat menerobos masuk ke lantai dua sebuah bangunan rumah, untuk memadamkan api yang membesar di bagian tengah dan belakang rumah.
Sebelum petugas tiba di tempat kejadian, warga sempat mengambil dua buah Apar di pos Damkar untuk memadamkan api, tapi tidak berhasil.
"Kalau kami tidak paksa masuk akan susah padam apinya. Karena posisi rumah berdekatan sehingga jalan tembus ke belakang rumah agak susah," ungkapnya. (*)