Berita Nasional Terkini
Kuasa Hukum Kini Saling Tuduh Bantah, Bagaimana Bila Ternyata TSK TKP Kasus Subang Bukan Yosef/Danu?
Hingga saat ini, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang belum kunjung terungkap.
"TKP itulah yang bisa memberikan informasi apa yang sebenarnya terjadi," ucap dia.
Jika TKP tersebut dicampuri pihak lain di luar polisi, ia khawatir pekerjaan polisi bakal terganggu sehingga akhirnya kesulitan mengungkap perkara perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti itu.
Bahkan, kata Agustinus Pohan, polisi bisa salah menetapkan tersangka.
"Kalau TKP rusak bisa menyesatkan penyidikan, dan itu berbahaya. Bisa mengarah kepada pihak yang tidak bersalah," katanya.
Kriminolog: Kejahatan biasanya cuma selangkah lebih maju dari polisi
Kriminolog Universitas Padjajaran Bandung, Yesmil Anwar saat diwawancarai Aiman Witjaksono dalam acara AIMAN Kompas TV akhit September 2021 lalu mengatakan, pembunuhan ibu dan anak di Subang ini sebenarnya adalah kasus biasa.
"Kasus ini adalah kasus yang umum. Terjadi pembunuhan semacam ini," katanya.
Di sinilah menurutnya, polisi harus menunjukkan profesionalitasnya dalam mengungkap kasus Subang tersebut, dengan menggunakan penyelidikan dan penyidikan yang bergerak dari berbagai lini.
"Mulai dari TKP, forensiknya, dan alat bukti yang ada di dalam KUHAP," katanya.
Terkait adanya sejumlah kejanggalan dan minimnya petunjuk, seperti tidak adanya sidik jari, Yesmil Anwar mengaku tak sepakat.
Dia yakin pasti ada petunjuk yang bisa digunakan pihak kepolisian untuk mengungkap siapa pembunuh ibu dan anak di Subang.
Bola ada istilah "perfect crime' atau kejahatan sempurna, menurutnya bukan berarti kasus tersebut tak bisa diungkap.
"Biasa kejahatan itu selangkah lebih maju dari polisi, sekarang kita harus mengejarnya," katanya
Wawancara selengkapnya bisa dilihat di video ini