Berita Balikpapan Terkini

Karhutla Jadi Salah Satu Tantangan TNI AD, Begini Respons Pejabat Baru Pangdam VI Mulawarman

Menjadi pejabat baru Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dihadapkan berbagai rintangan.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pangdam VI Mulawarman Mayjen Teguh Pudjo Rumekso di halaman Makodam VI Mulawarman, Selasa (9/11/2021). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menjadi pejabat baru Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dihadapkan berbagai rintangan.

Pasalnya, sebagaimana diketahui, Kodam VI Mulawarman sendiri membawahi 3 provinsi, yakni Kaltara, Kaltim, dan Kalsel dengan dinamika yang berbeda-beda.

Namun disinggung soal fenomena kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terlebih yang diduga disengaja oleh oknum tertentu, ia mengklaim akan mengerahkan hingga tingkatan Babinsa untuk menggalang informasi.

"Supaya lebih efektif akan saya perintahkan, dalam hal ini Danrem, Dandim, dan tentunya para Babinsa, lebih aktif lagi mendeteksi informasi ini di lapangan atau satu korporasi," ungkap pria kelahiran Medan tersebut.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sebagai antisipasi akan dilalukan deteksi dini oleh satuan bawah TNI yang tersebar di setiap wilayah hingga perbatasan.

Baca juga: Kideco Kirimkan Ucapan Selamat dan Sukses atas Sertijab dan Pelantikan Pangdam VI Mulawarman

Baca juga: Mutasi Besar-besaran Dilakukan Panglima TNI, Peraih Adhi Makayasa Jabat Pangdam VI/Mulawarman

Baca juga: Resmi Jabat Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso Pernah Jadi Kasdam VI/Mlw

Termasuk jika sudah ada kejadian karhutla, ia akan memastikan bahwa persiapan untuk pemadamannya.

"Sejauh ini, yang saya lihat kebakaran memang ada BNPB, mereka sudah dengan mobil air untuk memadamkan tapi yang di lapangan juga harus dilengkapi dengan alat yang tidak bisa menuju ke arah terjadi," jelas dia.

Namun untuk penanganan kebakaran sendiri, kata perlu ditangani menggunakan alat-alat modern.

Tidak bisa hanya semata masker asap dan pemadaman semata, melainkan juga peralatan modern sehingga pemadaman bisa dilakukan sesegera mungkin.

"Sehingga api itu padam, tentunya kita membutuhkan alat yang lebih modern bagaimana menangani kebakaran itu tidak terjadi. Saya pikir itu yang mesti harus dikembangkan," ucapnya.

"Cuma ini kan lagi musim hujan, antisipasi kita masih penanganan banjir. Nanti begitu tugas masa musim hujan lewat kita antisipasi untuk kegiatan kemungkinan kebakaran hutan tadi," tutur figur penerima Adhi Makayasa ini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved