Berita Nasional Terkini

Ada Sesuatu dengan Alat Golf? Kuasa Hukum Yoris Ungkap Fakta Baru soal Yosef Masuk TKP Kasus Subang

Kuasa hukum Muhammad Ramdanu alias Danu  dan Yoris mengungkap hal baru seputar kabar masuknya Yosef dan adiknya Mulyana ke TKP Kasus Subang

Editor: Doan Pardede
Kolase Kompas TV
Saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef dan Yoris. 

Ia mengatakan karena kebiasaan Yosef yang nyaris setiap hari bermain golf, saat itu sang kakak sudah janjian untuk golf.

Hal itu menurut Mulyana karena Yosef sudah tak lagi mengenal waktu untuk bermain golf.

Adik Yosef itu menjelaskan meski tak dapat menyetir mobil, Yosef gigih berangkat bermain golf.

Kadang ia berangkat sendiri menggunakan motor, atau diantar Yoris atau diantar dirinya.

Simak video selengkapnya di SINI

Latar Belakang Profesi Yosef

Nama Yosef mendadak disorot publik setelah mencuatnya kasus Subang yang menyita perhatian masyarakat.

Yosef disorot sebagai saksi dalam kasus perampasan nyawa istri dan anaknya di Subang.

Istri dan anaknya, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tak bernyawa secara tragis di dalam bagasi mobil di rumahnya, Jalan Cagak, Subang, (18/8/2021) lalu.

Sejak penemuan mayat di Subang itu, nama Yosef mencuat karena berstatus sebagai saksi atas kasus kematian keluarganya itu.

Sayangnya, selama perjalanan kasus Subang itu ditangani penyidik, sosok Yosef justru tertuduh dan dicurigai.

Terlebih, kecurigaan mencuat setelah Yosef dan istri muda Mimin langsung menyewa jasa kuasa hukum.

Sorotan tajam publik kepada Yosef selama perjalanan kasus Subang ditangani pun tak terbendung.

Diketahui Yosef merupakan saksi pertama yang berada di TKP.

Ia juga sudah membeberkan keterangannya sebagai saksi bahwa saat kejadian dirinya sedang tidak berada di rumah.

Dalam pengakuannya, Yosef baru saja tiba ke TKP setelah dirinya berangkat dari rumah istri muda di pagi hari.

Sejumlah fakta-fakta pun sudah dikumpulkan guna mendukung bahwa Yosef tak terlibat dalam kasus perampasan nyawa istri dan anaknya itu.

Namun, sorot tajam publik tetap membayangi dirinya selama kasus Subang itu belum terungkap.

Tak heran, kini sosok Yosef tak jarang membuat publik penasaran bagi sebagian orang untuk mengulas latar belakangnya.

Bahkan belakangan terungkap, Yosef pemilik dari Yayasan Sekolah Bina Prestasi Nasional.

Yayasan sekolah tersebut berlokasi di Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef dan Yoris. Pihak Yosef mengklaim akan terbebas dari kasus Subang.
Saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef dan Yoris. (Kolase Kompas TV)

Menurut keterangan sang anak, Yoris, profesi Yosef sebagai pengawas dalam pengelolaan yayasannya.

Selain itu, ternyata terungkap profesi Yosef lainnya yang tak sembarangan.

Hal ini diungkap oleh Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal di kanal Youtubernya, (25/10/2021).

Saat itu, Indra Zaenal berkesempatan berbincang dengan Yosef dan adik Yosef, Mulyana.

Dalam video tersebut, sebelumnya Indra menjelaskan ia bertemu dengan Yosef dan Mulyana dalam rangka silaturahmi.

Selain itu, ia juga bermaksud untuk meluruskan terkait simpang siur hubungan keluarga yang terseret dalam kasus Subang.

Masih berstatus sebagai keluarga, Indra terlihat akrab dengan Yosef dan Mulyana, adik Yosef.

Awalnya Indra membuka pembicaraannya dengan bertanya kesibukan Mulyana.

Lalu, Mulyana pun menjelaskan dirinya baru datang dari pertandingan golf.

Mendengar hal itu, Indra Zaenal langsung mengungkapkan memang kerabatnya itu atlet golf.

Bahkan Indra menjelaskan Mulyana, adik Yosef itu atlet golf yang diusung membawa medali emas oleh daerah Kabupaten Subang.

“Oh iya, pak Mul artis golf, saya lupa aduh, dia ini ditargetkan emas oleh Kabupaten Subang,” jelas Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal.

Setelah menjelaskan profesi adik Yosef, Indra juga menjelaskan bahwa profesi Yosef juga adalah seorang atlet golf di Kabupaten Subang.

“Pak Mul atlet golf, dan Wa Yosef juga atlet golf Kabupaten Subang,” ujarnya.

Dari informasi yang didapatkan kontributor Tribunjabar.id, selain atlet golf, sebelumnya diketahui Yosef juga berprofesi sebagai kontraktor.

Sosok Yosef

Yosef (55) adalah suami Tuti Suhartini (55) sekaligus ayah dari Amalia Mustika Ratu (23).

Dari pernikahannya dengan Tuti, Yosef juga memiliki anak sulung, yakni Yoris (34).

Yosef juga memiliki istri muda bernama Mimin. Keduanya menikah pada 2009.

Mimin dan Tuti sempat bersitegang namun Mimin mengatakan sudah tidak berkontak dengan istri tua Yosef sejak lama.

Bahkan beberapa tahun belakangan ini, ia tidak memiliki nomor telepon baik Tuti dan Amalia.

Keluarga Yosef memiliki sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan.

Yayasan tersebut dikelola oleh Yoris. Awalnya Mimin juga terlibat dalam struktur organisasi.

Mimin dijadikan bendahara namun ia dicopot dan digantikan Tuti dan Amalia.

Yoris sempat mengatakan Yosef hanya sebatas mengontrol operasional yayasan.

Kendati begitu, diungkap Yoris, sang ayah tak mendapat bagian dari keuntungan pengelolaan yayasan tersebut.

Dikatakan Yoris, Yosef tak mendapat jatah tersebut karena telah diatur keuangannya oleh sang ibu.

“Tidak, udah di-cut sama mamah, karena kata mamah, papah itu boros orangnya,” ungkap Yoris , dikutip dari tayangan Aiman dari Kompas TV.

Yoris juga menjelaskan Yosef bisa meminta uang hanya untuk operasional kebutuhan yayasan, semisal dana transportasi dan baju.

Saat ditanya bagaimana keuangan Yosef untuk menghidupi istri mudanya, Yoris mengaku dirinya tak mengetahuinya.

“Saya enggak tahu itu,” ujar Yoris.

Kemudian Yoris mengungkapkan selama ini Yosef bisa meminta uang tersebut kepada Amalia.

Yoris sendiri mendapatkan gaji dari pengelolaan yayasan sekira Rp 12 juta per bulan.

Selain itu, Tuti dan Amalia juga mendapatkan gaji masing-masing Rp 10 juta.

Sementara itu sang ayah, kata Yoris tak sama sekali mendapat bagian gaji tersebut.

Lantas Yoris membeberkan alasan Tuti memutus jatah uang atau bagian sang ayah dari pengelolaan yayasan tersebut.

Perubahan terjadi pada Yosef selepas Amalia dan Tuti menjadi korban perampasan nyawa di rumah mereka, Dusun 2 Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

Tuti dan Amalia ditemukan tidak bernyawa di bagasi mobil Alphard, pada 18 Agustus 2021.

Pelaku kejahatan kasus tersebut sampai saat ini belum diketahui. Kepolisian masih mengumpulkan petunjuk dan bukti.

Polisi pastikan kasus Subang segera terungkap

Polisi memastikan bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang menemui titik terang. 

Diberitakan sebelumnya, ibu dan anak, Tuti dan Amalia Mustika Ratu menjadi korban meninggal dalam keadaan mengenaskan.

Jasad mereka ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard di rumahnya, Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).

Berdasarkan penuturan Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago, penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di subang sudah mengarah pada siapa dalang perampasan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut.

Bahkan kata Erdi, penyelidikan yang sudah mulai mengarah ke seseorang itu membuat salah satu saksi kunci kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang mulai panik.

Memang tak disebutkan secara gamblang siapa saksi yang mulai panik tersebut.

Namun, Erdi mengungkap hal tersebut  terkait pengakuan Muhammad Ramdanu atau Danu mengenai alasan membersihkan bak mandi di TKP Dusun Ciseuti.

Seperti diketahui, Danu mengakui telah membersihkan bak mandi yang menjadi lokasi tempat kejadian perkara di rumah Tuti Suhartini tepatnya di Dusun Ciseuti.

Dalam pengakuannya, Danu menyebut dia disuruh oleh oknum Banpol berinisial U untuk membersihkan bak mandi tersebut.

Di dalam bak mandi itu diketahui masih berceceran darah korban.

Danu saat tiba di Polres Subang.
Danu saat tiba di Polres Subang. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Selain itu, Danu mengaku menemukan pisau cutter dan gunting di dalam bak mandi yang kemudian diperintahkan oknum Banpol untuk dibawa saja.

Pengakuan Danu ini yang disebut Kombes Pol Erdi A Chaniago sebagai pengakuan yang harus bisa dipertanggungjawabkan.

"Kita tetap percaya pada proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Subang," ujar Erdi A Chaniago saat dihubungi, Selasa (9/11/2021) seperti dilansir TribunJabar.id.

Menurut dia, informasi terkait dugaan Banpol yang menyuruh Danu masuk ke TKP tak sepenuhnya dapat dipegang.

Informasi resmi mengenai penyidikan murni hanya dari penyidik.

"Informasi-informasi tersebut selayaknya harus dari informasi resmi dari penyidik, ini kan dari beberapa saksi yang mungkin sudah mengarah pada seseorang yang menimbulkan kepanikan sehingga yang bersangkutan bercerita tanpa bisa dibuktikan," katanya.

Ini dia sosok oknum banpol yang perintahkan Danu bersihkan TKP kasus Subang. (Dokumentasi Danu)

Pihaknya menegaskan tetap berpedoman pada hasil penyidikan yang dilakukan oleh Polres Subang berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, saksi, olah TKP hingga hasil autopsi.

"Jadi, tidak usah mendengar hal lain dari Banpol atau yang lain, itu keterangan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan," ucapnya.

Pihaknya menegaskan, lokasi kejadian merupakan ranah penyidik.

Kebijakan membuka atau menutup area pun, kata dia, merupakan kewenangan dari penyidik.

"Enggak ada. TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi, tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada," ujar Erdi.(*)

Berita Nasional Terkini Lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved