Berita Nasional Terkini
MUI DKI Jakarta Pasang Badan Bela Anies Baswedan, Lindungi dari Buzzer di Medsos, Respon Pengamat
MUI DKI Jakarta pasang badan bela Anies Baswedan, lindungi dari buzzer di media sosial, respon pengamat
TRIBUNKALTIM.CO - Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta membentuk pasukan siber atau cyber army.
Tak hanya untuk kepentingan ulama, cyber army yang dibentuk MUI DKI Jakarta ini juga dibentuk untuk membela Anies Baswedan.
Diketahui, Gubernur DKI tersebut kerap kali menjadi sasaran serangan buzzer di media sosial.
Beberapa program Anies Baswedan seperti penanggulangan banjir, rumah DP 0 persen, hingga Formula E menjadi bahan kritikan di media sosial.
Ketum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar berharap agar Infokom dan keluarga besar MUI DKI untuk bisa membela dan membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang telah bekerja keras untuk masyarakat ibu kota.
Aksi MUI DKI Jakarta pasang badan untuk Anies Baswedan ini pun dikhawatirkan bisa menjadi gerakan politik praktis.
Baca juga: Aksi Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Berbalas Pantun Tuai Perhatian, Dikaitkan dengan Pilpres 2024
Baca juga: Bukan Jokowi, Buruh Teriakkan Hidup Presiden Indonesia untuk Anies Baswedan, Solusi Ini Jadi Alasan
Baca juga: Blak-blakan di Hadapan Mahfud MD, Anies Baswedan Beber 3 Penyebab Pungli, Jakarta Teken Komitmen
Dilansir dari Kompas TV, Pengamat politik Islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin menilai keputusan Majelis Ulama Indonesia ( MUI) DKI Jakarta membentuk tim Siber untuk membantu ulama dan membela Anies Baswedan dari serangan buzzer atau sejenisnya perlu diapresiasi.
Hal ini, lanjut Hanif, adalah langkah maju yang dilakukan MUI.
Meski begitu, kata Hanif, ada potensi bermasalah jika kelak tim siber MUI itu justru berubah jadi partisan dan politis.
“Jadi masalah kalau tim siber MUI partisan dan politis,” kata Hanif kepada KOMPAS.TV lewat pesan daring, Sabtu (20/11).
Hanif lantas menjelaskan, menukil visi misi MUI sebagai lembaga yang mendorong terwujudnya masyarakat yang beradab (khaira ummah) dan memegang prinsip dakwah rahmatan lil alamin, nantinya tim siber MUI harus juga berprinsip seperti itu.
“Tim siber infokom MUI DKI harus menjadi qudwah hasanah (contoh baik) dalam menyampaikan informasi.
Harus objektif, akurat, berimbang, dan tidak partisan,” tambahnya.
Terkait keinginan untuk melindungi ulama dan Gubernur Anis Baswedan dari serangan buzzer, lanjut Hanif, MUI harus dapat memberikan pencerahan dan literasi kepada publik sejara bijak.
"Menyajikan fakta kelebihan dan kekurangan pemerintah secara berimbang.
Menjadi bagian dari amar ma'ruf nahi munkar," tambahnya.
Baca juga: Setelah Anies Baswedan, Kiky Saputri Ingin Me-roasting Prabowo Subianto
MUI DKI Jakarta dikabarkan membuat Cyber Army.
Salah satunya adalah melindungi para ulama Islam dari pelbagai serangan di dunia digital.
Baik dilakukan oleh buzzer maupun para penjahat siber.
Selain itu, sebagaimana dikutip dari situs resmi MUI, Ketum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar berharap agar Infokom dan keluarga besar MUI DKI untuk bisa membela dan membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang telah bekerja keras untuk masyarakat ibu kota.
Jika para buzzer mencari kesalahan Anies Baswedan, maka Infokom mengangkat keberhasilan Anies Baswedan baik itu tingkat nasional maupun internasional.
“Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia.
Berita- berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta,” kata Munahar.
Baca juga: REAKSI Anies Baswedan Ditanya Soal Progres Formula E, Acungkan Jempol Hingga Enggan Berkomentar
Survei Litbang Kompas
Hasil survei terbaru Litbang Harian Kompas menunjukkan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo memiliki persentase yang sama.
Dikutip dari Youtube Harian Kompas, Senin (18/10/2021), Prabowo dan Ganjar sama-sama meraih elektabilitas sebesar 13,9 persen dalam survei calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan persentase 9,6 persen.
Peneliti utama Litbang Harian Kompas Bestian Nainggolan menyatakan, hasil survei tersebut menunjukkan tiga sosok bersaing di ketat, terutama antara Prabowo dan Ganjar.
"Tadinya berjarak cukup lebar antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo dan Pak Anies Baswedan, ini menjadi semakin dekat, terutama Pak Ganjar Pranowo dan Pak Prabowo," kata Bestian.
Di sisi lain, Bestian menjelaskan elektabilitas Ganjar Pranowo yang naik signifikan dibanding pada survei sebelumnya pada April 2021.
Saat itu, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 7,3 persen, dan berada di posisi ketiga atau di bawah Anies Baswedan.
"Kali ini melonjak menjadi 13,9 persen, hampir sama atau katakanlah masih dalam rentang hasil yang sama dengan Pak Prabowo Subianto," ujarnya.
Baca juga: NASIB Kiky Saputri Usai Roasting Gubernur Anies Baswedan hingga Trending, Kiki: Aku Dikatain Cebong
Selain ketiga sosok tersebut, hasil survei Litbang Kompas juga mencatatkan tingkat elektabilitas tokoh lainnya.
Yaitu Ridwan Kamil (5,1 persen), Tri Rismaharini (4,9 persen), Sandiaga Uno (4,6 persen), Basuki Tjahaja Purnama (4,5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,9 persen), Mahfud MD (1,2 persen), dan Gatot Nurmantyo (1,1 persen).
Untuk diketahui, survei Litbang Harian Kompas dilakukan pada 26 September hingga 9 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 1200 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi di Indonesia. (*)