Kenapa Bali Bisa Terkenal? Ternyata Ada Kisah Unik di Baliknya & Berkaitan dengan Penjajahan Belanda

Kenapa Bali bisa terkenal? ternyata ada kisah unik di baliknya dan berkaitan dengan penjajahan Belanda di Indonesia.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI
(ilustrasi) Ratusan wisatawan domestik dan asing menikmati pesona sekitar Pura Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, awal Juni 2012. Simak ulasan Kenapa Bali bisa terkenal? ternyata ada kisah unik di baliknya dan berkaitan dengan penjajahan Belanda di Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kenapa Bali bisa terkenal? ternyata ada kisah unik di baliknya dan berkaitan dengan penjajahan Belanda di Indonesia.

Bali adalah pulau di Indonesia bagian tengah yang terkenal sebagai tempat wisata yang indah.

Berbagai wisatawan dari seluruh penjuru dunia mengagumi keindahan Bali dan berbondong-bondong datang untuk menghibur.

Bagaimana sejarahnya, sampai Bali terkenal di dunia?

Baca juga: Kesultanan Kukar Ing Martadipura Sebut Perlu Ditulis Biografi dan Sejarah Sultan AM Idris

Baca juga: Bepupur Jadi Bagian Prosesi Adat Pernikahan Suku Tidung di Malinau, Punya Potensi Daya Tarik Wisata

Baca juga: Sri Juniarsih Paparkan Keunggulan Berau, Bukan Hanya Wisata Menawan tapi Juga Hutan

Simak ulasannya seperti dilansir Bobo.id di artikel berjudul Mengapa Bali Bisa Terkenal?

Masa Penjajahan Belanda

Sampai pada awal abad ke-20, Bali masih ditaklukan secara penuh oleh Belanda.

Saat itu, banyak orang dari Eropa datang.

Hal ini menjadi tonggak awal masuknya wisatawan.

Wisatawan mancanegara padati Pantai Kuta saat wekeend, beberapa waktu lalu. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyebutkan penurunan kualitas wisatawan mancanegara (wisman) menjadi salah satu tantangan ekonomi Bali ke depan.
Wisatawan mancanegara padati Pantai Kuta saat wekeend, beberapa waktu lalu. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyebutkan penurunan kualitas wisatawan mancanegara (wisman) menjadi salah satu tantangan ekonomi Bali ke depan. (Tribun Bali / Rino Gale)

Pada tahun 1920-an kapal dagang Belanda KPM (Koninklijke Paketcart Maatsckapy) datang ke Indonesia dan singgah di pelabuhan Buleleng Bali dengan membawa rombongan turis dari Eropa.

Awalnya rute pelayaran kapal ini adalah untuk berdagang, tetapi karena banyaknya permintaan untuk singgah di pelabuhan Buleleng, maka jalur pelayaran ini diubah menjadi Bali Express.

Hal ini juga mendorong dibukanya perwakilan resmi urusan pariwisata pertama di Bali bernama "Official Tourist Buerau" pada 1924.

Baca juga: Tempat Wisata di Sekitar Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat, Ada Pantai Kuta Mandalika

Seniman Luar Negeri

Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong, namun tak sedikit pul para pemerhati dan penekun budaya yang datang untuk mencatat keunikan seni budaya Bali.

Dr Gregor Krause yang ditugaskan langsung oleh Pemerintah Kolonial untuk mendokumentasikan Pulau Bali melalui foto dan buku.

Pecalang beroperasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 di kawasan Pura Desa Adat Kuta, Selasa (28/3/2017). Desa Adat kuta menurunkan 40 personil untk mengamankan wilayah desa adat kuta. Selama sehari penuh masyarakat Bali diwajibkan melaksanakan Catur Brata yakni amati Geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati Lelungan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Pecalang beroperasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 di kawasan Pura Desa Adat Kuta, Selasa (28/3/2017). Desa Adat kuta menurunkan 40 personil untk mengamankan wilayah desa adat kuta. Selama sehari penuh masyarakat Bali diwajibkan melaksanakan Catur Brata yakni amati Geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati Lelungan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak bersenang-senang). (TRIBUN BALI/RIZAL FANANY)
Halaman
12
Sumber: Bobo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved