Berita Viral

Misteri Agama Gajah Mada Terungkap, Ahli Beber Bukti-bukti Pendukung dari Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk. Saat memimpin, ia didampingi Patih Gajah Mada

Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya
Patung Maha Patih Gajah Mada, di kawasan Air Terjun Madakaripura. Dan, Misteri Agama Gajah Mada Terungkap, Ahli Beber Bukti-bukti Pendukung dari Kerajaan Majapahit 

Setiap raja di Majapahit memiliki dewa pujaan pribadi.

Saat raja itu meninggal, dia diyakini akan bersatu dengan dewanya.

Candi yang dibuat pasca meninggalnya raja itu akan dihiasi oleh figur sang raja yang digambarkan sebagai dewa pujaannya.

Agus mengatakan, "Contoh, Tribhuanottunggadewi itu memuja Dewi Parwati, maka setelah meninggal diwujudkan sebagai dewa itu."

"Nama pejabat tinggi dalam Majapahit juga menunjukkan corak Hindu dan Buddha. Misalnya, ada Dharmmadyaksa ring Kasaiwan dan Dharmmadyaksa ring Kasogatan. Kasogataan artinya Kebuddhaan. Tidak ada Dharmmadyaksa ring Muslimah atau lainnya," imbuh Agus.

Bukti lain ialah penataan kota Majapahit yang memperhatikan letak gunung yang dipercaya sebagai tempat suci dan corak prasasti.

Baca juga: Gali Sejarah Kerajaan di Muara Kaman, Pemkab Kukar Kerja Sama dengan BPCB Kaltim

Soal surya Majapahit yang diklaim menjadi bukti keislaman kerajaan itu, Agus menuturkan bahwa delapan sinar yang ada pada lambang itu sebenarnya adalah tanda arah mata angin, di mana dalam kepercayaan Majapahit, tiap arah angin punya dewanya sendiri.

Sinar Majapahit menjadi ciri khas candi-candi peninggalan Majapahit di mana corak itu dijumpai pada batu sungkupnya.

Agama Gajah Mada sendiri dipercaya adalah Buddha.

Bukti penguatnya adalah catatan kitab Negarakertagama yang menyebut bahwa setelah pensiun, dia dianugerahi tanah Kebuddhaan yang bernama Madakarupira.

Lokasi tanah itu berada di selatan Pasuruan.

Menurut Agus, untuk menafsirkan identitas agama suatu kerajaan, peringkat sumber-sumber arkeologis perlu diperhatikan.

Agus mengatakan, "Penulis (Kasultanan Majapahit) kemungkinan tidak mengerti pemeringkatan itu." (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved