Kebakaran di Samarinda
VIRAL, Lafaz Allah dan Foto Guru Sekumpul Tak Dilalap Api dalam Musibah Kebakaran di Samarinda
Di balik musibah kebakaran yang menghanguskan 2 bangunan semi permanen berlantai dua di Jalan Proklamasi B, RT 53, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Keca
Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Di balik musibah kebakaran yang menghanguskan 2 bangunan semi permanen berlantai dua di Jalan Proklamasi B, RT 53, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Jumat (26/11/2021) tadi pagi, menyisakan kisah menarik.
Beberapa tulisan kaligrafi dan foto Guru KH Zaini Abdul Ghani atau yang lebih kita kenal dengan nama Guru Sekumpul tidak terbakar sama sekali.
Kejadian menakjubkan ini viral ketika seorang warga sekitar membagikannya ke sebuah akun TikTok bernama @twoandfoutsept dengan sebuah kalimat: Sisa kebakaran di jalan Proklamasi B, Samarinda. Subhahanallah foto guru sekumpul dan kaligrafinya tidak terbakar
Dari postingan tersebut terlihat setidaknya ada 5 kaligrafi dan 1 foto Guru Sekumpul yang tidak dilalap api sama sekali.
Lebih takjubnya lagi, seluruh dinding tempat kaligrafi dan foto ulama kharismatik tersebut tidak tersentuh api sama sekali.
Baca juga: Rumah Dua Pintu Ludes Terbakar di Samarinda, Pemilik Akui Bangunan Sudah Berusia Puluhan Tahun
Baca juga: Dua Rumah di Proklamasi B Samarinda Terbakar, Dugaan Awal Karena Konsleting Listrik
Padahal, sama dengan bangunan sebelah yang habis terbakar, rumah bercat putih tersebut juga terbuat dari kayu dan merupakan bangunan lama.

Bahkan, terlihat jelas atap rumah tersebut juga ludes terbakar. Namun terlihat jelas bekas api tidak melewati batas plafon yang berjarak kurang lebih 30 centimeter dari kaligrafi lafaz Allah dan foto Guru Sekumpul tersebut.
Pemandangan takjub ini juga pernah terjadi pada 17 Juli 2017 silam.
Di mana saat itu juga terjadi kebakaran hebat di Jalan Pangeran Suryanata, Gang Tinggiran, Kecamatan Samarinda Ulu yang menghabiskan setidaknya 4 rumah.
Namun, saat pemilik rumah hendak membersihkan sisa kebakaran, nampak jelas foto ulama besar asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan tersebut tidak tersentuh api sama sekali.
Bahkan, basah terkena airpun tidak. Padahal saat itu jelas-jelas foto ulama termahsyur ini tidak memiliki bingkai, juga dinding tempat diletakannya hangus terbakar.
Baca juga: Bantuan Sosial Korban Kebakaran Pasar Citra Mas Lok Tuan Bontang Dipastikan Cair Pekan Ini
Dari kisah ini, sebagian orang mungkin menjadi penasaran siapa sebenarnya Guru Sekumpul ini.
Dilansir dari beberapa sumber, ulama ini sangat termasyhur di Pulau Kalimantan.
Ia lahir di Desa Tunggulirang Seberang, Martapura Kalimantan Selatan, pada 11 Februari 1942 M dengan nama KH Muhammad Zaini Abdul Ghani.
Berbeda dengan anak remaja pada umunya, ulama yang biasa juga dipanggil Guru Ijai ini tidak pernah mengalami mimpi basah dan beliau dibesarkan dengan ketaatan agama yang sungguh.
Dalam perjalanan hidupnya, kehadirannya selalu dikagumi di manapun Ia berada.
Hal ini tidak luput dari didikan oleh keluarganya untuk senantiasa menyebarkan kasih, cinta, hormat dan kepedulian terhadap siapa saja.
Beliau juga pernah berguru dari 7 guru-guru besar yang tersebar di berbagai nusantara dengan tingkatan pendidikan ; Tingkat Tahdhiri, Tingkat Tsanawiyah dan Aliyah, Ilmu Tawjid, Ilmu Tassawwuf dan suluk, Ilmu thariqat dan Ilmu rujank atau mimpi.
Baca juga: Ditinggal Kerja, Gubuk Pekerja Lepas di Samarinda Ludes Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta
Pada masa hidupnya Ia juga memiliki ratusan ribu pengikut dan memiliki keramat sendiri, yakni:
1. Ulama yang berakhlak Al-Quran
2. Satu-satunya Ulama yang mendapat izin mengijazahkan Thariqat "As Sammaniyah"
3. Ulama yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan
Sejak kecil beliau juga memiliki keistimewaan dari Allah yakni mengetahui segala rahasia yang tersembunyi, juga segala doanya akan terkabul.
Guru Ijai juga dikenal sebagai pribadi yang berakhlak mulia, sangat mencintai alim ulama, penghafal Al-Quran, mencintai orangtua dan banyak lagi.
Baca juga: Kebakaran di Paser, 10 Mes Karyawan Perusahaan Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 700 Juta
Namun Ia tetaplah milik Yang Maha Kuasa. Guru Sekumpul menghembuskan napasnya pada Selasa, 9 Agustus 2005 atau pada usia 63 tahun dan dikebumikan di Kota Martapura, Banjarmasin.
Hingga saat ini makam beliau menjadi salah satu destinasi wisata religi utama di Kalimantan Selatan. (*)