Inilah Alasan Habib Husein Ja'far Bikin YouTube Jeda Nulis, Dakwah Bareng Pendeta dan Biksu

TRIBUNKALTIM.CO - Habib Husein Ja'far Al Hadar buka suara menjelaskan alasannya membuat channel YouTube bernama Jeda Nulis, tempat ia berdakwah bareng pendeta dan biksu.

Nama Habib Husein Ja'far belakangan kian populer karena kerap tampil di YouTube dan juga diundang berbicara di televisi.

Penyampaian dakwahnya yang lucu dan menyejukkan membuat Habib Husein Ja'far dijuluki "Habib Millenial".

Terbaru, Habib Husein Ja'far membuat channel YouTube yang diberi nama Jeda Nulis.

Sesuai namanya, channel tersebut seolah menggambarkan aktivitas Habib Husein Ja'far yang dulu aktif menulis. Mulai dari bikin buku hingga opini-opininya yang dimuat di berbagai media nasional.

Baca juga: Dimas Pilih Dimarahi Nagita Slavina Dibanding Raffi Ahmad, Sikap Ayah Rafathar Dipuji Habib Husein

Kehadiran channel YouTube Jeda Nulis sempat menuai kontroversi karena ia berdakwah bareng pendeta, biksu, dan pemuka agama lain.

Dakwah yang disampaikan dalam channel tersebut juga sering diselipkan unsur komedi.

Namun, Habib Husein Ja'far punya alasan tersendiri mengapa berani membuat konsep tersebut.

Sebagai pemeluk agama mayoritas di Indonesia (Islam), dirinya merasa memiliki kemampuan untuk merangkul pemeluk agama minoritas seperti Kristen dan juga Buddha.

"Pertama saya sebagai mayoritas di negeri ini. Kita menghendaki mayoritas seperti pohon besar yang bisa menaungi siapa saja yang mau bernaung di bawahnya. Konsep ini saya pelajari dari Nabi Muhammad," ujar Habib Husein Ja'far pada acara Kick Andy yang dipandu Andy F Noya dengan tema "Berbeda tapi Bersama", Minggu (28/11/2021).

Baca juga: Di Hadapan Andy F Noya, Erick Thohir Sebut Tuduhan Bisnis PCR itu Fitnah

Lebih lanjut, ia menjelaskan, inspirasinya itu datang dari Nabi Besar Muhammad SAW ketika membuat Piagam Madinah.

Menurut Habib Husein, keberadaan Piagam Madinah menaungi siapa saja yang ingin hidup damai berdampingan di satu kota, yaitu Madinah.

Oleh sebab itu, siapapun yang tidak memeluk Islam, diperbolehkan hidup di Kota Madinah.

"Karena itu saya kemudian bikin tayangan-tayangan. Untuk memberikan pemandangan kepada orang bahwa kita bisa kok, duduk bersama di tengah perbedaan. Perbedaan agama atau bahkan dengan orang yang tidak beragama, bisa kok duduk bersama," jelas alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Baca juga: Reaksi Erick Thohir Usai Dideklarasikan Masuk dalam Bursa Cawapres, Andy F Noya: Anda Kuda Hitam

Hal tersebut, diakui Habib Husein, sebagai concernnya sejak lama.