Berita Nasional Terkini

Panglima TNI Murka! Kolonel Ini Buat Jenderal Andika Perkasa Marah saat Rapat: Letak handphone-nya!

Sebuah video berisi tayangan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa marah besar saat saat rapat daring lewat zoom membuat heboh.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews/Irwan Rismawan
ANDIKA PERKASA MARAH - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Sebuah video berisi tayangan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa marah besar saat saat rapat daring lewat zoom membuat heboh. 

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bakal memaparkan konsep penyelesaian konflik Papua tanpa senjata, pekan depan.

Hal itu diuangkapkan Andika Perkasa usai bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/11/2021). Pertemuan berlangsung tertutup sekitar 2 jam.

"Nanti mudah-mudahan minggu depan, saya akan ke Papua."

"Saya akan umumkan di sana, pasti itu."

"Tadi utamanya itu tadi termasuk itu," ungkap Andika Perkasa.

Andika juga membahas rencana percepatan vaksinasi Covid-19 di Papua.

Dia menjelaskan konsep dasarnya pun telah dijelaskan kepada Kapolri pada pertemuan hari ini.

"Jadi minggu depan saya ke sana untuk berusaha mempercepat persentase vaksinasi, tapi juga akan menjelaskan tentang konsep yang baru."

"Dan tadi sudah dengan pembicaraan secara detail dengan Kapolri tentang bagaimana masing-masing," terangnya.

Jenderal Andika Perkasa menerangkan, penyelesaian konflik Papua merupakan tugas bersama TNI-Polri.

Karena itu, pihaknya tadi berkoordinasi mengenai rencana penyelesaian konflik Papua tanpa peperangan tersebut.

"Itu salah satu yang kita bicarakan, karena di sana juga kan ada overlapping tugas yang kita lakukan berdua atau dua institusi TNI dan Polri, dan itu kita bahas cukup detail tadi," paparnya.

Pakai Senjata Sosial

Salah satu yang menjadi fokus Jenderal Andika Perkasa adalah menangani konflik di Papua.

Ditemui usai uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus menyebut, Jenderal Andika Perkasa bakal menerapkan pendekatan penyelesaian Papua dengan memanfaatkan operasi pembinaan teritorial.

"Prinsip beliau disampaikan tadi bagaimana memenangkan pertempuran tanpa peperangan."

"Artinya ada pendekatan lunak yang dia lakukan."

"Pendekatan sosial yang dilakukan ujung-ujungnya masalahnya juga bisa diselesaikan."

"Artinya, dia tidak menggunakan katakan sistem senjata utama, tetapi lebih kepada sistem senjata sosial, artinya komunikasi," ungkap Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

Lodewijk mengatakan, Jenderal Andika sudah mula menggelar satuan-satuan teritorial di wilayah Papua.

Dia berharap kebijakan yang diterapkan akan berdampak positif bagi Papua ke depannya.

"Saya pikir tidak ada masalah."

"Saya yakin dengan riwayat tugas yang telah dilakukan, Pak Andika bisa mengatur strategi dengan waktu yang sempit."

"Untuk menuntaskan tugas-tugas yang beliau telah sampaikan dalam visi dan misi," papar Lodewijk.

Harapan Wakil Presiden

Wakil Presiden Maruf Amin berharap Panglima TNI yang baru dapat melanjutkan langkah-langkah Panglima TNI sebelumnya, dalam membangun kondusivitas keamanan di Papua.

"Saya kira tentu kita berharap Panglima yang baru nanti, akan meneruskan langkah-langkah Panglima yang lama, dalam membangun kondusivitas keamanan di Papua."

"Dan lebih mempunyai pendekatan-pendekatan yang tentu lebih baik lagi," kata Wapres saat memberikan keterangan pers usai meninjau Tugu MacArthur di Jayapura, Papua, Sabtu (6/11/2021).

Dengan demikian, diharapkan intensitas gangguan keamanan di Papua dapat semakin menurun.

"Saya yakin Panglima yang baru itu punya konsep-konsep yang mungkin lebih memiliki pendekatan yang lebih baik lagi. Itu kita harapkan begitu," tuturnya.

Namun, Wapres menegaskan Panglima TNI saat ini juga telah menerapkan konsep dan langkah yang baik.

"Tapi berdasarkan apa yang sudah dilakukan, saya harap ada langkah-langkah strategis yang lebih baik lagi nanti dalam menangani keamanan di Papua," haranya.

Termasuk, kata Wapres, langkah-langkah yang lebih humanis dengan tetap mempertahankan semangat perlindungan dan penegakan HAM.

"Iya, tentu, lebih humanis tapi tidak kehilangan semangat untuk perlindungan."

"Humanis, tetapi perlindungan dan penegakan HAM harus tetap dijaga," bebernya.

Maruf Amin menuturkan, saat ini pembangunan Papua memerlukan harmonisasi bidang kesejahteraan dan keamanan.

"Pembangunan ini tidak akan bisa berjalan kalau keamanan tidak terkendali (dan) tidak kondusif," tegasnya.

Delapan Fokus Utama

Jenderal Andika Perkasa menyampaikan 8 fokus utama dari 15 tugas yang akan ia jalankan saat nanti menjabat Panglima TNI.

Pertama, kata Andika, hal terpenting adalah melaksanakan tugas TNI dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan.

Hal itu disampaikan Andika saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI dengan Komisi I DPR, Sabtu (6/11/2021).

"Tugas-tugas yang kami laksanakan selama ini sudah diatur dalam UU, tapi implementasinya saya lihat masih banyak kelemahan."

"Itu jadi prioritas saya bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan ini dendgan benar-benar berpegang kepada peraturan perundangan."

"Jangan kelebihan, dan harapan saya juga tidak mengambil sektor kementerian atau lembaga lain," tuturnya.

Kedua, Andika mengatakan, aturan yang sudah dikeluarkan oleh Kemenhan, operasi pengamanan perbatasan merupakan sesuatu yang menjadi fokus dalam hal peningkatan.

"Peningkatannya gimana, nanti detailnya saat sesi tertutup," ucapnya.

Lalu, peningkatan kesiapsiagakan kesatuan TNI juga menjadi fokus, karena sebetulnya banyak yang bisa dilakukan untuk membuat jauh lebih siap, baik menghadapi tugas-tugas opreasi militer maupun selain perang.

Andika juga menekankan pentingnya peningkatan operasional siber, karena sudah hadir di mana-mana.

Menurut Andika, hal itu harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan lain yang juga sebetulnya penting.

"Untuk intelijen, khususnya di daerah yang saat ini ada gangguan keamanan maupun konfilik horizobtal atau veritikal."

"Menurut saya itu perlu dapat prioritas pada era ke depan," ucap Andika.

Berikutnya, interoperabilitas di Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, memang harus terus menerus dan semakin sering.

"Kita satukan atau kita lakukan, sehingga semakin tahu kelemahan dan kekurangan kita."

"Dan bagaimana di dalam kondisi yang masih belum terpenuhi ini bisa melakukan operasi bersama dengan tiga angkatan, karena itu kebutuhan yang enggak bisa dihindari saat ini," paparnya.

Lebih lanjut, Jenderal Andika Perkasa menyebut soal penguatan integrasi hingga penataan organisasi. Menurutnya, masih banyak ruang perbaikan di sana-sini.

"Saya melihat adanya kekurangan yang masih diperbaiki untuk membuat teamwork lebih bagus," ucap Andika.

Terakhir, diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri pun semakin penting.

"Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya, apabila suatu saat dipercaya jadi Panglima TNI," jelas Andika. (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved