Berita Nasional Terkini
Bripda RB Terancam Dipecat dan Dipidana, Diduga Terlibat Aborsi dan Buat Mahasiswi Mojokerto Depresi
Jajaran Polda Jatim mengusut kasus meninggalnya mahasiswi berinisial NW (23) akibat menenggak racun di atas pusara makam ayahnya, Sooko, Mojokerto.
"Minuman di botol racun namun jenisnya apa itu yang masih kami selidiki,” bebernya.
3. Ayah meninggal 3 bulan lalu
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Hasil visum luar petugas tidak menemukan indikasi keracunan seperti busa di bagian mulut korban.
”Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban memang keracunannya itu tidak kelihatan," pungkasnya.
Berdasarkan surat pernyataan dari pihak keluarga yang bersangkutan terkait tidak dilakukannya autopsi terhadap jenazah korban, Kamis 2 Desember 2021 yang menyatakan bahwa sebelum kejadian itu NW mengalami depresi setelah ayahnya meninggal tiga bulan lalu.
4. Polisi libatkan propam
Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Andaru Rahutomo mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian mahasiswa NW yang meninggal diduga minum racun di atas pusara ayahnya.
Korban diduga depresi lantaran permasalahan asmara dengan mantan pacarnya yang merupakan anggota Polisi berinisial (R)
"Dari hasil penyelidikan kami dapati bahwa benar si R anggota Polres Pasuruan memiliki hubungan sebelumnya dengan korban," ungkapnya, Sabtu 4 Desember 2021.
Andaru menyebut pihaknya bekerjasama dengan Propam Polda Jatim terkait informasi-informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Nah terkait dengan informasi yang beredar kami melakukan pendalaman bekerjasama dengan Propam Polda Jatim," jelasnya.
Pihaknya kini melakukan investigasi terkait kasus kematian mahasiswi NW yang menyita banyak perhatian publik.
"Dan sekarang sedang dilakukan investigasi pemeriksaan hasilnya seperti apa nanti akan kita sampaikan kemudian," pungkasnya.
Tanggapan Kapolri
Seseorang yang mengaku sebagai sahabat dekat NW menuturkan mahasiswi tersebut mengalami depresi sebelum ditemukan meninggal tak wajar di dekat makam sang ayah.
Bahkan menurutnya, NW merupakan korban asusila yang dilakukan kekasihnya, oknum polisi.
Tak hanya itu NW juga diduga dipaksa oleh sang kekaksih dan keluarga untuk menggugurkan kandungannya.
Meski cuitan tersebut belum diketahui kebenarannya, warganet ramai-ramai menuntut keadilan atas kematian mahasiswi 23 tahun tersebut.
Belakangan identitas oknum polisi yang diduga kekasih NW dan ada kaitannya dengan tragedi kematian mahasiswi itu, dibongkar oleh netizen.
Akun Twitter @Ayang_Utriza melaporkan, telah menemukan foto identitas oknum polisi yang terkait dengan kematian NW.
Oknum polisi tersebut diduga bernama Randy dan merupakan anak seorang anggota DPRD.
Bahkan akun Twitter @Ayang_Utriza berani meneruskan informasi tersebut ke Twitter milik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"YM. Bapak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri, Berdasarkan investigasi rakyat dunia maya: Ini foto "RANDY" yg memperkosa mahasiswi yatim UNIBRAW alm. "Novi Widiasari" & foto Bapaknya Randy anggota DPRD yg ikut-andil dlm kematian korban.
Rakyat menunggu ketegasan Bapak," tulis akun Twitter @Ayang_Utriza.

Tak berselang lama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung merespons laporan netizen tersebut.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo tak tinggal diam dengan laporan identitas oknum polisi itu, dan berjanji akan segera membeberkan hasil penanganan.
"Terima kasih informasinya, saat ini permasalahan sedang dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Salam Presisi," tulis Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling. (*)