Berita Nasional Terkini
Bripda RB Terancam Dipecat dan Dipidana, Diduga Terlibat Aborsi dan Buat Mahasiswi Mojokerto Depresi
Jajaran Polda Jatim mengusut kasus meninggalnya mahasiswi berinisial NW (23) akibat menenggak racun di atas pusara makam ayahnya, Sooko, Mojokerto.
TRIBUNKALTIM.CO - Oknum polisi Bripda RB terancam dipecat bahkan dipidanakan.
Penyebabnya Bripda RB diduga terlibat kasus aborsi terhadap mahasiswi NW (23) yang ditemukan meninggal usai menenggak minuman dicampur racun (Potasium) di atas pusara makam ayahnya, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Jajaran Polda Jatim mengusut kasus meninggalnyaNW (23) tersebut.
Dari hasil penyelidikan, mahasiswi tersebut diduga mengakhiri hidupnya karena depresi setelah sang kekasih menyuruhnya melakukan aborsi sebanyak dua kali.
Kini kekasih almarhumah sudah diamankan. Yang bersangkutan adalah oknum polisi berinisial Bripda RB.
Baca juga: Isi Curhat Mahasiswi Mojokerto Sebelum Meninggal di Makam Ayah, Oknum Polisi Inisial R Disebut
Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan, perbuatan Bripda RB secara internal melanggar Kode Etik Profesi Polri (Keep).
Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dalam konferensi pers terkait penangkapan Bripda RB yang menghamili dan terlibat aborsi terhadap mahasiswi NW asal Mojokerto, Sabtu (4/12/2021).
Karena itu, Bripda RB terancam dipecat secara tidak hormat.
Tak menutup kemungkinan bakal dipidanakan karena keterlibatannya dalam tindakan aborsi terhadap NW.
Sesuai Perkap nomor 14 tahun 2011, maka yang bersangkutan dijerat pasal 7 dan 11.
Hukuman pelanggaran kode etik paling berat adalah PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat).
Kemudian, hukum pidana diterapkan Pasal 348 KUHP Juncto 55 tentang perbuatan sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin hukuman lima tahun penjara.
"Kami sudah sepakat menjalankan dan akan menerapkan pasal-pasal ini dan (Kode Etik) paling berat PTDH itu nanti," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021) malam.
Brigjen Pol Slamet menyebut, pihaknya bertindak tegas tanpa pandang bulu terhadap anggota Kepolisian yang melakukan pelanggaran.
Kini, oknum Polisi Bripda RB yang bertugas di Polres Pasuruan Kabupaten tersebut telah ditahan oleh Propam Polda Jatim.
Baca juga: Oknum Polisi yang Diduga Terkait dengan Kematian Mahasiswi Mojokerto Diulas di Medsos, Kata Kapolri
"Kami menerapkan pasal-pasal tersebut pada anggota yang melalukan pelanggaran, sehingga tidak pandang bulu dan hari ini yang terduga sudah diamankan," jelasnya.
Menurut dia, Tim gabungan Polda Jatim dan Polres Mojokerto masih mendalami terkait penyebab kematian korban mahasiswi NW yang mengakhiri hidupnya dengan menenggak minuman dicampur racun (Potasium).
"Barang bukti di TKP (Tempat Kejadian Perkara) adalah Potasium sudah dikirim ke Labfor dan obat menggugurkan kandungan," bebernya.
Disinggung terkait terduga pelaku Bripda RB diduga seringkali melakukan kekerasan fisik selama bersama korban mahasiswi NW, Brigjen Pol Slamet membantah adanya tindakan kekerasan fisik tersebut.
"Sampai hari ini kami tidak mendapatkan itu, karena mereka berpacaran mulai Oktober 2019 sampai kemarin pada saat (Korban) sebelum meninggal, mereka hepi-hepi saja," pungkasnya, seperti dilansir dari Surya.co.id dengan judul Terlibat Aborsi Mahasiswa yang Meninggal di Mojokerto, Bripda RB Terancam Hukuman PTDH.
Fakta di Balik Tewasnya Novia Widyasari Trending Twitter
Kasus kematian Novia Widyasari Rahayu, wanita cantik yang ditemukan meninggal dunia di atas makam ayahnya Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto viral di media sosial.
Novia Widyasari merupakan mahasiswi Mojokerto di atas makam ayahnya Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis 2 Desember 2021 pukul 15.30 WIB.
Usai kasus kematian Novia Widyasari Rahayu viral, nama pacar Novia yang disebut sebagai penyebab Novia memutuskan mengakhiri hidupnya mencuat di media sosial.
Dalam postingan yang beredar di media sosial Twitter, mantan pacar Novia disebut bernama Randy Bagus Hari Sasongko.
Berikut adalah profil dan biodata Randy Bagus Hari Sasongko yang disebut sebagai pacar Novia Widyasari lengkap akun media sosialnya.
Baca juga: Viral Mahasiswi Ditemukan tak Bernyawa di Samping Makam Ayahnya, Tagar #SAVENOVIAWIDYASARI Trending
Ia diduga menjadi penyebab Novia Widyasari bunuh diri lantaran disebut telah menghamilinya.
Alih-alih bertanggung jawab, Randy malah memaksa Novia untuk menggugurkan kandungannya.
Hal itu diketahui dari thread yang beredar luas di media sosial Twitter.
Sosok Randy Bagus Hari Sasongko
Lantas, siapakah Randy Bagus Hari Sasongko yang disebut sebagai pacar Novia Widyasari Rahayu ini?
Berikut profil dan biodata Randy Bagus Hari Sasongko yang saat ini berhasil rangkum dari berbagai sumber:
Ia berasal dari Pandaan, Jawa Timur dan berprofesi sebagai anggota Polisi.

Baca juga: Terbaru! Kondisi TKP Kasus Subang Berubah, Sebelumnya Ada Penerangan Kini Gelap Gulita & Menyeramkan
Mengutip Surya.co.id di artikel berjudul Di Balik Mahasiswi Mojokerto Tewas Tenggak Racun di Makam Ayahnya, Ada Oknum Polisi Diperiksa Propam, berikut sederet fakta baru yang terungkap
1. Tewas tenggak racun
Juru kunci makam Dusun Sugihan, Sugito (60) mengatakan sebelumnya melihat korban mengendarai sepeda motor ke area pemakaman.
Saat itu, dia bersih-bersih pemakaman dan melihat korban sudah tergeletak dalam kondisi meninggal di atas makam ayahnya yang meninggal 100 hari lalu.
"Saya melihat dia (Korban, Red) sudah terlentang dan ternyata sudah meninggal,” ungkapnya, Jumat 3 Desember 2021.
Menurut Sugito, melihat sebuah botol berisi air warna kemerahan dan cokelat diduga racun didekat korban yangmerupakan mahasiswi semester 10 Program Studi Sastra Inggris Universitas Brawijaya Malang tersebut.
2. Beberapa kali mencoba mengakhiri hidup
Sebelumnya, korban beberapa kali mengakhiri hidup gantung diri di rumahnya pada Rabu 1 Desember 2021.
Namun upaya itu digagalkan ibu dan saudaranya.
"Ada botol masih ada isi dan sedotan plastik aromanya menyengat," jelasnya.
Baca juga: Mimin, Istri Muda Yosef Akui Hidupnya Tak Tenang Karena Kasus Subang: Pelaku Harus Segera Ditangkap!
Kapolsek Sooko, AKP Moch. Shohibul Yakin saat dikonfirmasi membenarkan korban meninggal diduga mengakhiri hidup lantaran depresi.
Pihaknya kini menyelidiki minuman diduga berisi racun.
"Minuman di botol racun namun jenisnya apa itu yang masih kami selidiki,” bebernya.
3. Ayah meninggal 3 bulan lalu
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Hasil visum luar petugas tidak menemukan indikasi keracunan seperti busa di bagian mulut korban.
”Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban memang keracunannya itu tidak kelihatan," pungkasnya.
Berdasarkan surat pernyataan dari pihak keluarga yang bersangkutan terkait tidak dilakukannya autopsi terhadap jenazah korban, Kamis 2 Desember 2021 yang menyatakan bahwa sebelum kejadian itu NW mengalami depresi setelah ayahnya meninggal tiga bulan lalu.
4. Polisi libatkan propam
Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Andaru Rahutomo mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian mahasiswa NW yang meninggal diduga minum racun di atas pusara ayahnya.
Korban diduga depresi lantaran permasalahan asmara dengan mantan pacarnya yang merupakan anggota Polisi berinisial (R)
"Dari hasil penyelidikan kami dapati bahwa benar si R anggota Polres Pasuruan memiliki hubungan sebelumnya dengan korban," ungkapnya, Sabtu 4 Desember 2021.
Andaru menyebut pihaknya bekerjasama dengan Propam Polda Jatim terkait informasi-informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Nah terkait dengan informasi yang beredar kami melakukan pendalaman bekerjasama dengan Propam Polda Jatim," jelasnya.
Pihaknya kini melakukan investigasi terkait kasus kematian mahasiswi NW yang menyita banyak perhatian publik.
"Dan sekarang sedang dilakukan investigasi pemeriksaan hasilnya seperti apa nanti akan kita sampaikan kemudian," pungkasnya.
Tanggapan Kapolri
Seseorang yang mengaku sebagai sahabat dekat NW menuturkan mahasiswi tersebut mengalami depresi sebelum ditemukan meninggal tak wajar di dekat makam sang ayah.
Bahkan menurutnya, NW merupakan korban asusila yang dilakukan kekasihnya, oknum polisi.
Tak hanya itu NW juga diduga dipaksa oleh sang kekaksih dan keluarga untuk menggugurkan kandungannya.
Meski cuitan tersebut belum diketahui kebenarannya, warganet ramai-ramai menuntut keadilan atas kematian mahasiswi 23 tahun tersebut.
Belakangan identitas oknum polisi yang diduga kekasih NW dan ada kaitannya dengan tragedi kematian mahasiswi itu, dibongkar oleh netizen.
Akun Twitter @Ayang_Utriza melaporkan, telah menemukan foto identitas oknum polisi yang terkait dengan kematian NW.
Oknum polisi tersebut diduga bernama Randy dan merupakan anak seorang anggota DPRD.
Bahkan akun Twitter @Ayang_Utriza berani meneruskan informasi tersebut ke Twitter milik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"YM. Bapak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri, Berdasarkan investigasi rakyat dunia maya: Ini foto "RANDY" yg memperkosa mahasiswi yatim UNIBRAW alm. "Novi Widiasari" & foto Bapaknya Randy anggota DPRD yg ikut-andil dlm kematian korban.
Rakyat menunggu ketegasan Bapak," tulis akun Twitter @Ayang_Utriza.

Tak berselang lama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung merespons laporan netizen tersebut.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo tak tinggal diam dengan laporan identitas oknum polisi itu, dan berjanji akan segera membeberkan hasil penanganan.
"Terima kasih informasinya, saat ini permasalahan sedang dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Salam Presisi," tulis Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling. (*)