Inovasi Sosial dan Lingkungan Menuju Proper Emas 2021, PHKT Lakukan Pembinaan Budi Daya Lalat Hitam
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang merupakan bagian dari Zona 10 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan berkomitmen untuk terus
TRIBUNKALTIM.CO - PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang merupakan bagian dari Zona 10 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan berkomitmen untuk terus menjalankan operasi migas yang
selamat, efektif, efisien, patuh, dan ramah lingkungan.
Konsistensi PHKT dibuktikan dengan keikutsertaan perusahaan dalam program Proper dan terus berusaha mendapatkan penghargaan Proper beyond compliance. Setelah tahun sebelumnya meraih Proper Hijau, kini PHKT siap untuk meraih penghargaan Proper Emas.
Proper merupakan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang di adakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Program Budi Daya Lalat Hitam atau Bulatih yang merupakan program CSR unggulan PHKT di wilayah daerah operasional bagian selatan (DOBS) PHKT menjadi kandidat Proper Emas tahun 2021.
Program Bulatih merupakan progam pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik melalui budi daya lalat BSF (Black Soldier Fly) yang hasilnya digunakan sebagai alternatif pakan ternak.
Hal yang melatarbelakangi dilakukannya program Bulatih, yakni mengajarkan masyarakat akan manfaat yang didapatkan dari sampah organik yang selama ini tidak dimanfaatkan, padahal memiliki nilai ekonomi jika dimanfaatkan dengan metode yang tepat.
Baca juga: PHKT Dukung Vaksinasi Covid-19 RS Tentara Balikpapan & Maxone Hotel, juga Bagi-bagi Paket Ini
Pada pertengahan tahun 2019, dengan inisiatif dari internal dan eksternal PHKT, program Bulatih mulai diinisiasi di Terminal PHKT Lawe-Lawe.
Awalnya dimulai dengan memanfaatkan sampah organik sisa makanan katering dari dapur Terminal Lawe-Lawe.
Program tersebut berhasil dan mampu menekan neraca buangan limbah sampah organik ke TPA.
Sosialisasi diawali kepada 3 kelompok pendampingan yaitu Kelompok HIMPULI dan Kelompok Hidayatullah di Desa Girimukti serta untuk pemberdayaan wanita kepada Kelompok Usaha Wanita Maggot Lestari di Kelurahan Tanjung Tengah, di mana PHKT memfasilitasi pembuatan kandang, bantuan alat untuk proses produksi BSF hingga
pelatihan dan pendampingan selama proses berlangsung.
Assistant Manager Environmental Zona 10, Chandra Sunaryo, menjelaskan bahwa Bulatih merupakan bentuk nyata komitmen PHKT untuk menghadirkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan tidak hanya di internal perusahaan, namun juga diintegrasikan dengan program Comdev hingga dapat memberikan efek lebih luas kepada masyarakat di Kabupaten PPU.
"Program inovasi ini pun diharapkan dapat berkontribusi dalam persiapan Kabupaten PPU menjadi Ibu Kota Negara baru yang ramah lingkungan," tambah Chandra.
Ketiga kelompok binaan PHKT merasa sangat terbantu dengan adanya pakan alternatif berupa maggot
untuk hewan ternaknya.
Baca juga: PHKT dan SKK Migas Beri Bantuan Insan Pers Kota Balikpapan, Bentuk Kependulian di Masa Pandemi
Faktanya, kelompok peternak unggas dapat berhemat sebesar 30 persen untuk biaya pakan atau setara dengan Rp 828.000 per tiga bulan.
Besarnya penghematan tersebut dapat digunakan untuk ternak 100 ekor unggas.
Sementara bagi kelompok peternak lele dapat berhemat sebesar Rp 3.000.000 per bulan.