Inovasi Sosial dan Lingkungan Menuju Proper Emas 2021, PHKT Lakukan Pembinaan Budi Daya Lalat Hitam
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang merupakan bagian dari Zona 10 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan berkomitmen untuk terus
Mulai Januari-Agustus 2021 sampah organik yang telah dimanfaatkan untuk pakan maggot pun sebesar 1.697,5 kilogram atau hampir sekitar 1,7 ton.
Beberapa keunikan program Bulatih ini antara lain adanya Edupreneurship di Pesantren Hidayatullah berupa ekstrakurikuler budi daya lalat hitam dan pemanfaatan maggot sebagai pakan lele, Replikasi Life Cycle Assessment (LCA) kepada mitra binaan.
Baca juga: PHKT dan SKK Migas Beri Bantuan untuk Insan Pers, Visnu: Bersama Media Kita Besarkan Dunia Migas
Selain itu, juga dilaksanakan Transfer knowledge dan penerapan LCA mengenai pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik melalui inisiasi program Bulatih di Terminal Lawe-lawe.
Superintendent Terminal Lawe-Lawe, Bagus Wibatsu Wahyuntoro, mendukung program ini, karena program Bulatih ini merupakan bentuk sinergi PHKT dan pemangku kepentingan di Terminal Lawe-Lawe untuk upaya menuju Zero Domestic Waste dengan menggunakan BSF yang akan mendatangkan manfaat masyarakat terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara, di sekitar daerah operasi Terminal Lawe-Lawe.
"Semoga upaya ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekaligus merupakan solusi yang mandiri dan berkelanjutan untuk limbah sampah domestik masyarakat," ujar Bagus.
Program ini pun telah berhasil menjadi Pemenang Utama Juara 1 Penghargaan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh Bapelitbang Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Plt. Kepala Bapelitbang PPU, Yunita L.Damayanti,M.E. pada tanggal 24 September 2020, bertempat di Kantor Bupati PPU.
Penghargaan tersebut diterima oleh Prayitno, Pekerja PHKT Terminal Lawe-Lawe yang merupakan salah satu penggagas dan motor penggerak program Bulatih di Terminal Lawe-Lawe.
Baca juga: PHKT Latih Warga Marangkayu Tangani Tumpahan Minyak
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Penajam Paser Utara, Tita Deritayani, sangat mengapresiasi dan mendukung pihak PHKT dengan adanya program Bulatih ini dalam hal pengolahan sampah di PPU.
"Menyelesaikan masalah sampah juga termasuk mengubah perilaku dan pola berfikir, bagaimana cara dimanfaatkannya, yang merupakan tugas dari Dinas Lingkungan Hidup untuk bersinergi dengan sekolah, masyarakat; dengan harapan program ini berkelanjutan dalam upaya memaksimalkan sampah organik," ungkap Tita.
Rencana pengembangan ke depannya adalah pembuatan Sentra Edukasi Pengelolaan Sampah Organik di TPS3R Kabupaten PPU, menfasilitasi perluasan jaringan pemasaran produk maggot, melakukan pengembangan produk daur ulang sampah, memberikan literasi kurikulum muatan lokal pemanfaatan sampah organik dan budi daya lalat hitam, dan penguatan unit usaha kelompok.
Kegiatan ini pun selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs), yaitu tujuan 9 untuk membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi, Tujuan 11 menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan; dan tujuan 12 menjamin pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. (*)