Berita Berau Terkini

Dinas Perikanan Berau Dorong Para Nelayan Ikut Asuransi secara Mandiri

Dinas Perikanan Berau dalam memperingati Hari Nusantara ke-64 memberikan kembali bantuan jaminan perlindungan berupa BPJS Ketenagakerjaan atau asurans

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Dinas Perikanan Berau memberikan bantuan asuransi nelayan secara simbolis pada nelayan Teluk Semanting. Dia berharap ke depannya mereka bisa menggunakan asuransi secara mandiri. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Perikanan Berau dalam memperingati Hari Nusantara ke-64 memberikan kembali bantuan jaminan perlindungan berupa BPJS Ketenagakerjaan atau asuransi nelayan kepada nelayan yang berisiko tinggi.

Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu mengaku bantuan perlindungan tersebut berasal dari CSR pihak ketiga, maupun APBD Berau.

Terbaru, bantuan diberikan kepada nelayan yang berada di daerah Kampung Kasai, Semanting, dan Batumbuk.

Sesuai data dari Dinas Perikanan Berau pemberian jaminan perlindungan tahun 2021 tersebut, berasal dari APBD Berau sebanyak 440 kepada nelayan, dan penambahan lagi sebanyak 2.500 dari CSR perbankan.

Sementara itu, total nelayan di Kabupaten Berau, yakni sebanyak 5.000 orang.

Baca juga: Partisipasi Vaksin Menurun, Binda Kaltim Sasar Masyarakat Pesisir di Kampung Nelayan Selambai

Baca juga: Pemkot Samarinda Serahkan 50 Sertifikat Lahan kepada Nelayan dan Pembudidaya Ikan

Data rill terkait jumlah keseluruhan belum bisa terekap, lantaran masih dalam proses perhitungan nelayan yang memiliki jaminan perlindungan secara mandiri.

“Ini sudah menjelang akhir tahun, dan ada pemberian macam-macam bantuan, terutama jaminan keselamatan bagi nelayan yang memiliki risiko tinggi,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Senin (13/12/2021).

Diakui Tentram, pagu dana untuk bantuan di tahun 2021, yakni sebesar Rp 7 miliar dan sisa 2 paket lagi yang belum terealisasi.

Bantuan yang diberikan pihaknya, yakni berupa bantuan budidaya, seperti bantuan pakan, benih, induk, sarpras berupa alat tangkap, perahu dan lainnya. Diakuinya, dari pagu tersebut sudah sesuai dengan target.

Namun tetap, pihaknya akan mencari bantuan yang lebih besar lagi ditahun-tahun berikutnya, baik melalui APBD Berau, APBD I, maupun APBN.

“Kami tentu terus mencari peluang bantuan ya, seperti CSR, dan anggaran dari lainnya. Tahun ini, banyak juga bantuan dari APBN seperti bantuan budidaya ikan lele dan budidaya udang,” jelasnya.

Baca juga: Melirik Pembuatan Kapal Nelayan di Kayu Api Penajam, Pemesan dari Jawa Hingga Bali

Sementara terkait bantuan asuransi nelayan pihaknya memang akan mendorong untuk keikutsertaan secara mandiri. Sebab, tiap bulan hanya merogoh kantong sebesar Rp 16.800.

Tetapi yang masih menjadi tantangan, yakni kurangnya keterbukaan dan pemahaman akan jaminan perlindungan.

Apalagi, bantuan dari pihaknya maupun pihak ketiga hanya mampu mengklaim selama 4 bulan.

“Memang harus kami gencarkan sosialisasinya, perlu sekali agar mereka didorong untuk penggunaan secara mandiri. Saat ini, banyak yang mengklaim juga, misalkan ada beberapa nelayan yang tangannya terkena mesin, ada yang sakit juga. Itu sangat perlu,” tuturnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved