Virus Corona
Covid-19 Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, 7 Hal Perlu Diketahui, Terungkap Pentingnya Booster
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan kabar terbaru penyebaran virus corona (Covid-19) varian Omicron di Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak tujuh hal yang perlu diketahui sola virus Corona varian Omicron yang telah masuk di Tanah Air.
Setelah varian Delta, dunia kini sedang dihebohkan dengan varian baru Virus Corona yang disebut dengan Varian Omicron.
Beberapa negara tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Singapura sudah mendeteksi masuknya varian terbaru Covid-19 ini ke negara mereka.
Bahkan varian Covid-19 ini sendiri dikabarkan telah masuk di Tanah Air.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan kabar terbaru penyebaran virus corona (Covid-19) varian Omicron di Indonesia.
Baca juga: Cegah Penularan Varian Baru Omicron, Kadinkes Kutim Imbau Warga Segera Divaksin dan Patuhi Prokes
Baca juga: TERUNGKAP Kronologi Covid-19 Varian Omicron Masuk Indonesia, Pasien Kini Dikarantina di Wisma Atlet
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Nilai Prokes Mulai Menurun Saat Varian Omicron Masuk Indonesia
Terkonfirmasi, seorang pasien dinyatakan positif varian Omicron.
Satu kasus Omicron itu menginfeksi seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.
"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," kata Budi.
"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjut dia.
Simak 7 hal yang perlu kita ketahui soal Omicron dikutip dari Kompas.com
1. Berpotensi sebabkan infeksi ulang
Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan Afrika Selatan menemukan, Omicron memiliki peluang menginfeksi ulang penyintas Covid-19.
Peserta penelitian termasuk 2.796.982 orang dengan SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi laboratorium memiliki hasil tes positif setidaknya 90 hari sebelum 27 November 2021.
Studi tersebut kemudian mengidentifikasi 35.670 orang yang dianggap mengalami infeksi ulang.
"Temuan ini menunjukkan bahwa keunggulan varian Omicron setidaknya sebagian didorong oleh peningkatan kemampuannya dalam menginfeksi individu yang sebelumnya terinfeksi," kata salah satu peneliti Julliet RC Pulliam.

Baca juga: Tertular dari Siapa? Inilah Orang Indonesia Pertama Kena Virus Baru Omicron, Cek Gejala & Bahayanya