Berita Samarinda Terkini

Tahun Lalu Setor Rp 839 Juta kepada Pemkot Samarinda, Tahun Ini BPR Belum Beri Kontribusi PAD

Dua perusahaan daerah milik Pemerintah Kota Samarinda belum memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Samarinda di tahun 2021 i

TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Samarinda, Dinvi Kurniadi. Ia mengemukakan, kedua perusahaan daerah, yakni PDPAU dan BPR, belum memberikan pemasukan terhadap PAD tahun 2021 TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dua perusahaan daerah milik Pemerintah Kota Samarinda belum memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Samarinda di tahun 2021 ini.

Dua perusahaan daerah itu adalah Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Tercatat dalam laporan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Samarinda tahun 2021, Pemkot Samarinda memang tidak menetapkan target pendapatan kepada dua perusahaan tersebut pada APBD perubahan tahun 2021 ini.

Hanya Perumdam Tirta Kencana saja yang menyetorkan pendapatannya yang dicapai pada tahun ini sebesar Rp 2,2 miliar kepada Pemkot Samarinda.

Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Samarinda, Dinvi Kurniadi mengatakan, kedua perusahaan daerah yang memang belum memberikan pemasukan terhadap PAD tahun 2021 karena Pemkot sedang dalam rangka penataan manajemen dan unit usaha yang berjalan di dua perusahaan tersebut.

Baca juga: Pasang Target Rp 561 M, Realisasi PAD Samarinda hingga Awal Desember Capai Rp 488 M

Baca juga: Retribusi Parkir Jadi Potensi Raup Pendapatan Daerah, Target PAD Samarinda 2022 Capai Rp 534 M

"Untuk PDPAU di bawah kepemimpinan yang baru ini masih dalam proses penataan kembali Perumda, dan beberapa rencana bisnis baru sudah mulai dijalankan, harapannya tahun depan sudah dapat memberikan PAD kepada Pemkot Samarinda," tutur Dinvi dihubungi TribunKaltim.co, Kamis (16/12/2021).

Seperti diketahui, PDPAU nantinya akan bertransformasi menjadi Perumda Varia Niaga Samarinda, dengan adanya perubahan nomenklatur ini Pemkot juga ingin beriringan dengan pembaharuan unit bisnis yang dilakukan perusahaan tersebut.

Beberapa unit bisnis baru sedang direncanakan dan satu program yang sudah berjalan adalah produk TelurS yang diluncurkan beberapa waktu lalu.

Untuk BPR, Dinvi mengemukakan pada tahun ini ada beberapa rencana bisnis yang tidak berjalan sesuai rencana, sehingga belum ada kontribusi PAD yang dapat diberikan BPR untuk PAD Samarinda.

Padahal pada tahun 2020 lalu, BPR sempat memberikan setoran PAD kepada pemkot Samarinda sebesar Rp 839 juta.

"Memang ada beberapa rencana bisnis yang tidak berjalan sesuai perencanaan, kita akan mengevaluasi hal tersebut, tentunya sesuai arahan walikota," tutur Dinvi menambahkan.

Baca juga: Mahakam Travel Mart Undang 55 Wisatawan, Bisa Tingkatkan PAD Samarinda

Kendati berharap bisa menghasilkan PAD di tahun 2022 mendatang, Dinvi mengatakan hingga saat ini belum memberikan target PAD secara pasti yang disetorkan oleh kedua perusahaan itu.

"Target secara nominal atau jumlah angka belum, kita juga masih menunggu rencana anggaran dan kegiatan dari PDPAU, kemarin tanggal 13 Desember kita sudah laksanakan monitoring kegiatan, dan hal ini sudah kami sampaikan pada kesempatan tersebut," ucap Dinvi mengakhiri. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved