Berita Nasional Terkini

Tertular dari Siapa? Inilah Orang Indonesia Pertama Kena Virus Baru Omicron, Cek Gejala & Bahayanya

Seorang petugas kebersihan di RS Wisma Atlet jadi orang Indonesia pertama yang terdeteksi terkena virus baru Omicron, kenali gejala dan bahayanya

Editor: Doan Pardede
Freepik
Ilustrasi virus Corona. Seorang petugas kebersihan di RS Wisma Atlet jadi orang Indonesia pertama yang terdeteksi terkena virus baru Omicron, kenali gejala dan bahayanya 

Namun, dalam sebuah jumpa pers, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ada kemungkinan banyak negara yang belum mendeteksinya.

Tedros mengaku prihatin bahwa upaya yang dilakukan untuk membendung varian tersebut belum cukup.

"Tentu sekarang kita telah belajar bahwa kita meremehkan virus ini yang kemudian membahayakan kita. Bahkan jika Omicron tidak menimbulkan penyakit yang parah, banyaknya jumlah kasus bisa kembali membuat kewalahan sistem kesehatan yang tidak siap," ujarnya.

Varian Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada November lalu. Negara itu kemudian mencatat kenaikan jumlah kasus Covid.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pun teruji positif mengidap Covid-19 dan kini menjalani isolasi dengan gejala ringan.

Sejumlah negara, termasuk Indonesia, menerapkan larangan perjalanan terhadap warga dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangganya menyusul kemunculan Omicron. Namun, langkah ini gagal menghentikan penyebaran varian itu.

Baca juga: Waspada, Epidemiolog Perkirakan Varian Omicron Virus Corona Sudah Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya

Gejala Varian Omicron

Dr Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), mengatakan bahwa gejala Covid-19 varian Omicron "tidak biasa tetapi ringan" pada orang sehat mengutip Tribunnews.com dengan judul Gejala Covid-19 Varian Omicron, Dokter di Afrika Selatan Sebut 'Ringan tapi Tak Biasa'

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Dr Coetzee menyebut bahwa pada pasien dengan omicron, gejalanya sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah ia tangani sebelumnya.

Dr Coetzee menjelaskan: "Varian ini memicu penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari."

"Sejauh ini, kami telah mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami indra perasa atau pembau."

"Mereka mungkin sedikit batuk."

"Tidak ada gejala yang menonjol."

"Dari mereka yang terinfeksi, beberapa saat ini dirawat di rumah."

Gejala yang berbeda muncul dari varian yang berbeda.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved