Berita Internasional Terkini

Warga Korea Utara Dilarang Tertawa dan Bersenang-senang Selama Peringatan Kematian Ayah Kim Jong Un

Warga Korea Utara dilarang tertawa dan bersenang-senang selama peringatan kematian ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il dilaksanakan.

AFP PHOTO/ED JONES
File foto ini diambil pada 16 Februari 2019 menunjukkan tentara Tentara Rakyat Korea (KPA) memberikan penghormatan di depan patung pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il di Bukit Mansu di Pyongyang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Warga Korea Utara dilarang tertawa dan bersenang-senang selama peringatan kematian ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il dilaksanakan.

Peringatan kematian Kim Jong Il ini akan berlangsung selama 11 hari.

Hukuman bagi pelanggar pun tak main-main.

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam Baru, Apa Respons Amerika dan Korea Selatan?

Kim Jong Un melarang warganya pesta miras, berbelanja, dan tertawa selama periode berkabung.

Periode ini berlangsung selama 11 hari untuk memperingati 10 tahun kematian ayahnya, Kim Jong il.

Menurut pengakuan rakyat melalui Radio Free Asia, semua aktivitas yang berkaitan dengan bersenang-senang dilarang oleh pemerintah Korea Utara selama periode berkabung, dikutip dari hindustantimes.com.

Periode berkabung di Korea Utara ini berlangsung mulai dari Jumat (17/12/2021).

Korea Utara memperingati perayaan 10 tahun kematian pemimpin Korea Utara sebelumnya, Kim Jong-il, yang memimpin Korea Utara mulai 1994-2011.

Larangan tersebut tidak mengizinkan rakyat Korea Utara menggelar kegiatan bersenang-senang dan bagi para pelanggar akan ditangkap, seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menghadiri Rapat Pleno Komite Pusat Partai Pekerja Korea, Jumat (18/6). Foto dirilis KCNA pada Sabtu (19/6)- Kim Jong Un melarang warganya pesta miras, berbelanja, dan tertawa selama periode berkabung.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menghadiri Rapat Pleno Komite Pusat Partai Pekerja Korea, Jumat (18/6). Foto dirilis KCNA pada Sabtu (19/6)- Kim Jong Un melarang warganya pesta miras, berbelanja, dan tertawa selama periode berkabung. (AFP)

Para Pelanggar Ditangkap dan Tidak Kembali

"Dulu, banyak orang yang tertangkap karena minum minuman keras atau sedang mabuk selama periode berkabung dan diperlakukan sebagai seorang kriminal," terang seorang warga yang disamarkan namanya.

"Mereka ditangkap dan tidak pernah terlihat lagi."

Periode berkabung ini telah dilakukan selama 10 tahun. Biasanya, pelaksanaannya tersebut akan diamati setiap tahun.

Baca juga: Korea Utara dan Korsel Mencoba untuk Perbaiki Hubungan Demi Melonggarkan Sanksi Ekonomi

"Bahkan jika keluarga kami ada yang meninggal pada peringatan Periode Berkabung, kamu tidak boleh menangis terlalu keras dan jenazah dapat dikubur setelah Periode Berkabung berakhir."

"Orang-orang tidak boleh merayakan ulangtahun mereka, jika bertepatan dengan Periode Berkabung," tambahnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved