Berita Nasional Terkini
Terbaru! Akhir Drama Kasus Subang, Bukti Ini Diyakini Bakal Buat Pelaku Tak Berkutik di Persidangan
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang dipastikan akan segera terungkap.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang dipastikan akan segera terungkap.
Hingga saat ini, terhitung sudah 4 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang masih menjadi misteri.
Mulai dari Polres Subang, Polda Jabar, Mabes Polri bahkan Badan Intelijen Negara (BIN) sudah turun tangan.
Namun siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas mengenaskan di mobil Aphard pada 18 Agustus lalu belum kunjung berhasil diungkap polisi.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Kades Jelaskan Soal Rp 20 juta, Singgung Uang untuk Saksi hingga Antar Jemput
Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Terungkap Kondisi Mimin Istri Muda Yosef Memburuk, Kuasa Hukum: Banyak Pikiran
Baca juga: Nasi Goreng di Kasus Subang Cuma Kebetulan? Dulu Diucapkan Danu, Ada di TKP & Kisah Yosef yang Lapar
Sejak 15 November 2021 lalu, penanganan kasus Subang ini juga sudah diambil alih dari Polres Subang ke Polda Jabar.
Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 55 saksi yang diperiksa polisi.
Dalam kasus Subang ini, ada beberapa sosok yang menjadi sorotan, yakni Yosef (suami dan dan ayah korban), Yoris (anak dan kakak korban), Danu (keponakan korban) dan Mimin Mintarsih (istri muda Yosef).
Kapolda Jabar Pastikan Nama Tersangka Segera Dirilis
Kasus Subang ini juga mendapat perhatian serius dari Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana.
"Mohon doa restunya, insya Allah kami sudah mengumpulkan beberapa saksi, ya," ucap Kapolda, Selasa (14/12/2021).
Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana pastikan dalam waktu dekat kasus pembunuhan ini segera rilis nama tersangka.
"Dalam waktu dekat sudah mengarah kepada nama-nama tersangka, mohon doanya," ucapnya.
Penyidik telah memeriksa puluhan saksi, mulai Dari suami Tuti, Yosep, istri muda Yosep, anak-anak Mimin, hingga teman-temanya.
Tuti dan Amalia ditemuka bersimbah darah di bagasi mobil yang terparkir di garasi rumahnya.
Kasus ini mendapat perhatian publik dan alotnya penyingkapan nama tersangka pembunuhan pada kasus ini.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Kades Jelaskan Soal Rp 20 juta, Singgung Uang untuk Saksi hingga Antar Jemput
Barang bukti polisi diyakini bakal buat pelaku tak berkutik
Berbagai upaya telah dilakukan penyidik Polres Subang hingga melibatkan Polda Jabar dan Bareskrim.
Mulai dari olah TKP, hingga pemeriksaan kepada 55 saksi yang hingga kini masih berlangsung.
Hal ini terungkap dalam perbincangan antara ahli forensik dokter Sumy Hastry, Denny Darko dan YouTuber Anjas di Thailand dalam video yang diunggah di akun Denny Darko pada 22 November 2021 lalu.
Salah hal yang menjadi sorotan dalam perbincangan tersebut adalah seputar barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) kasus Subang,
Dokter Hastry menyampaikan, salah salah hal yang membuat lamannya penanganan kasus Subang ini adalah pihaknya harus melakukan pemeriksaan yang komprehensif.
Selain itu, dokter Hastry juga memastikan bahwa jumlah pelaku lebih dari 1 orang,
Satu hal yang cukup menarik yang diulas adalah seputar kabar DNA di puntung rokok di TKP kasus Subang yang identik milik salah satu saksi, yang baru disampaikan ke publik sekitar 1 bulan setelah kejadian.
Dokter Hastry mengatakan, lamanya hal tersebut diumumkan karena penyidik memang harus memastikan apakah DNA tersebut ada atau tidak di waktu kematian.
"Alibinya. Itu yang sulit karena harus kita bandingkan lagi dengan properti atau sisa-sisa rokok yang lain. Apakah ini lama, sehari, dua hari. Karena rumah itu kan banyak didatangi orang-orang dari bukan keluarga, dari yayasan. Jadi lama lagi, oh yang paling baru ini DNA siapa, sesuai nggak dengan waktu kematian, waktu kejadian. Sebenarnya kita sudah dapat, sudah selesai dari properti yang kita periksa di laboratorium di Jakarta sudah ketemu semua. Tunggu saja," kata dokter Hastry.
Baca juga: Nasi Goreng di Kasus Subang Cuma Kebetulan? Dulu Diucapkan Danu, Ada di TKP & Kisah Yosef yang Lapar
Bila ada framing juga bisa ketahuan
Terkait bila ada pihak-pihak yang ingin melakukan framing dengan menaruh puntung milik seseorang di TKP kasus Subang agar dia dituduh sebagai pelaku, menurut dokter Hastry hal itu juga bisa ketahuan.
Dokter Hastry menyampaikan, profil masing-masing perokok berbeda-beda, misalnya ada yang cuma menghabiskan 1 sedikit, setengah batang atau merokok sampai rokok habis.
Cara memegang rokok juga ketika merokok berbeda-beda.
"Kita mem-profile saksi-saksi ini, bagaimana sih dia memegang rokok, bagaimana dia menghabiskan rokok. Dan itu sudah bisa kita buktikan, ternyata berbeda-beda. Jadi nanti saat diumumkan, cara merokok dia seperti itu. Kita ada rekamannya, jadi tanpa disadari," kata dokter Hastry.
Terkait para pembunuh yang terkesan sangat mahir mengecoh polisi, seperti menghilangkan sidik jari, dokter Hastry mengakui bahwa kepolisian terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan SDM, dan terus melengkapi sarana dan prasarana.
"Saya yakin klo olah TKP yang benar, minimal setelah kejadian langsung bekerja, 2 X 24 jam pasti terungkap. Karena tidak aja kejahatan yang sempurna," katanya.
Untuk kasus Subang, dokter Hastry mengakui bahwa autopsi pertama yang dilakukan memang kurang lengkap.
Tapi untungnya dalam autopsi yang kedua, dokter Hastry sudah mendapatkan bukti yang cukup untuk mengungkap pelaku.
"Di autopsi pertama saya sempat kecewa juga, kenapa gak diperiksa lengkap, kenapa gak diambil ini, ini, ini. Itu kan kuncinya sekali, Tapi sudahlah sudah terjadi Saya lakukan yang kedua, saya lengkapi. Alhamdulillah saya bisa dapat yang penting banget. Itu memang sudah rencana Tuhan kalau saya memang harus autopsi kedua untuk melengkapi," katanya.
Dan hal kedua yang perlu diketahui, dirinya tak akan berhenti melakukan autopsi sebelum
"Kalau saya belum ketemu cara, mekanisme kematiannya saya nggak akan berhenti, terus. Saya pernah autopsi sampai 8 jam," katanya.
Video selengkapnya bisa dilihat di bawah ini
Perencanaan pembunuh diakui luar biasa
Dalam video sebelumnya, Kombes dokter Sumy Hastry Purwanti juga mengaku ikut sedih ada pihak-pihak yang mengangap keoolisian tidak serius menangani kasus Subang ini.
"100 persen terungkap," kata dokter Sumy Hastry Purwanti.
Bahkan, sebenarnya, kata dokter Sumy, dia sebelumnya memprediksi bahwa kasus Subang ini sudah akan diungkap sekitar tanggal 18 November 2021 ini.
Menjawab pertanyaan Denny Darko seputar jumlah pelaku, dokter Sumy memastikan bahwa pelaku lebih dari 1 orang.
Saat Denny Darko bertanya lebih jauh apakah pelaku lebih dari 3 orang, dokter Sumy hanya tersenyum dan tidak memberikan jawaban,

Terkait pertanyaan polisi seolah-olah kalah dari pelaku kasus Subang, dokter Sumy memastikan bahwa pernyataan itu tidak benar.
Hanya saja, kata dokter Sumy, polisi memang sangat berhati-hati dalam menangani kasus Subang ini.
Terkait adanya dugaan keterlibatan oknum, yang dalam hal ini adalah seseorang 'berseragam" dari instansi manapun yang bertindak atas kemauannya sendiri dan bukan atas nama instansi, dokter Sumy mengatakan bahwa penanganan kasus Subang belum mengarah ke adanya indikasi tersebut.
Dan dirinya saat ini masih fokus ke hal-hal yang berkaitan pengumpulan bukti-bukti forensik dan ilmiah.
Terkait kenapa proses penetapan tersangka kasus Subang ini selalu mundur, dokter Sumy mengatakan bahwa pihaknya memang harus melakukan pemeriksaan komprehensif dan banyak tim yang terlibat.
dokter Hastry juga mengakui bahwa ada kesulitan dalam mengumpulkan bukti forensik di tempat kejadian perkara (TKP), yang menunjukkan bahwa kasus Subang ini memang sudah dokterencanakan dengan matang,
"Memang ada perencanaan yang luar biasa bagus,"katanya.
Apakah kasus Subang ini akan merembet ke mana-mana karena tersangka mungkin akan 'bernyanyi' dan menyeret nama lain? simak tanggapan dokter Sumy Hastry di bawah ini: