Berita Nasional Terkini

Biodata Gus Yahya yang Terpilih sebagai Ketum PBNU, Pernah Jadi Wantimpres Jokowi, Kakak Menag Yaqut

Profil Gus Yahya atau KH Yahya Cholil Staquf, terpilih jadi Ketua Umum PBNU. Pernah jadi wantimpres Jokowi dan kakak Menag Yaqut Cholil Qoumas

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Slamet Priyatin
Gus Yahya yang bernama lengkap KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU yang terpilih dalam Muktamar ke-34 NU hari ini, Jumat (24/12/2021). Simak biodata Gus Yahya yang pernah jadi Wantimpres Jokowi dan kakak Menag Yaqut Cholil Qoumas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak profil dan biodata Gus Yahya yang bernama lengkap KH Yahya Cholil Staquf yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Hari ini, Jumat 24 Desember 2021, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Dari tayangan live streaming Muktamar ke-34 NU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengalahkan Ketua Umum PBNU Petahana, KH Said Aqil Siradj.

Simak profil dan biodata KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya selengkapnya di dalam artikel ini.

Diketahui KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya adalah kakak dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan pernah menjadi juru bicara Gus Dur saat menjadi Presiden RI.

Selain itu Gus Yahya juga pernah menjadi Wantimpres Jokowi

Dalam perolehan suara di Muktamar ke-34 NU,  selisih perolehan Gus Yahya dan Said Aqil Siradj mencapai 127 suara.

Total ada 548 suara yang masuk, dengan rincian: 

Baca juga: Persiapan Muktamar NU di Lampung, PWNU Kaltim Enggan Beberkan Sosok Calon Ketua PBNU yang Didukung

Gus Yahya mendapat 337 suara

- Said Aqil Siradj 210 suara

- 1 suara batal

Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul Profil Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU Baru, Kalahkan Said Aqil, di putaran pertama Gus Yahya sudah unggul.

Pada putara pertama, Gus Yahya mendapatkan suara terbanyak dengan 327 suara. 

Sementara Ketum PBNU Petahana, Said Aqil Siradj, mendapat 203 suara.

Profil Gus Yahya atau Yahya Cholil Staquf

KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966.

Sebelum menjadi Ketua Umum PBNU, ia adalah Katib Aam NU.

Baca juga: Mahfud MD Selaras dengan PBNU Soal Jokowi Tak Bisa Dilengserkan Karena Covid-19, Catat Alasannya

KH Yahya Cholil Staquf berasal dari di Rembang, Jawa Tengah.

Dikutip TribunKaltim.co dari TribunLampung.co.id di artikel yang berjudul Gus Yahya Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU 2021-2026, Gus Yahya lahir pada 16 Februari 1966.

KH Yahya Cholil Staquf merupakan tokoh Nahdlatul Ulama dan saat ini menjabat sebagai Katib Aam Syuriah PBNU.

Ayahnya merupakan tokoh NU sekaligus salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.

Ibunya bernama Muchisnah.

KH Yahya Cholil Staquf juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Soal pendidikan, KH Yahya Cholil Staquf mendapatkan pendidikan formal di pesantren.

Ia pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta.

Pendidikannya berlanjut di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, KH. Yahya Cholil Staquf pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.

Tak hanya itu, ia juga keponakan dari KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, tokoh besar NU dan budayawan.

Baca juga: Pertemuan Said Aqil Siradj dan Menaker Bahas UU Cipta Kerja Tak Mempan, PBNU Gugat UU Cipta Kerja

Ia merupakan anak pertama dari delapan bersaudara.

Adiknya, Yaqut Cholil Qoumas, saat ini menjabat sebagai Menteri Agama.

Dilansir Kompas.com, Gus Yahya pernah menjadi juru bicara Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Ia juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpres) periode 2014-2019.

Mengutip setkab.go.id, ia dilantik sebagai anggota Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) pada 31 Mei 2018.

Gus Yahya mengaku ia dihubungi untuk menjalani pelantikan sebagai anggota Wantimpres saat masih berada di Amerika Serikat (AS).

Kala itu, ia tak tahu alasan mengapa dirinya dipilih menjadi anggota Wantimpres.

"Saya, waktu saya masih di Amerika saya dihubungi untuk pelantikan tanggal 25 (Mei), tapi waktu itu saya belum pulang."

"Saya baru pulang tanggal 28 (Mei), sehingga baru diatur hari ini," kata Gus Yahya usai pelantikan.

Pada 2018 silam, Gus Yahya pernah menjadi sorotan lantaran hadir memenuhi undangan dari American Jewish Committee (AJC) Global Forum.

Saat itu, ia terbang ke Israel untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Bagi sebagian kalangan, sikap Gus Yahya tersebut bertentangan dengan komitmen terhadap kemerdekaan Palestina.

Namun, Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini, menilai langkah Gus Yahya selaras dengan apa yang dilakukan Gus Dur untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina lewat diplomasi segala cara.

Diketahui, Gus Dur pernah diundang AJC Global Forum pada 2002 di Washington DC, AS.

Memang Menawarkan Diri

Beberapa waktu lalu, Gus Yahya pernah mengungkapkan ia memang menawarkan dirinya untuk menjadi calon Ketua Umum PBNU.

Keinginan itu datang lantaran ia melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU sesegera mungkin.

Seperti transformasi konstruksi organisasi agar NU bisa lebih optimal mengaktualisasikan potensi-potensinya.

"Saya memang menawarkan diri untuk dipilih sebagai Ketum dalam Muktamar nanti karena saya melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU segera."

"Yaitu yang tema besarnya adalah transformasi konstruksi organisasi NU supaya NU ini bisa lebih optimal di dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya," ujar Gus Yahya, ketika wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork, Domu Ambarita, Sabtu (4/12/2021).

Gus Yahya tak main-main dengan keinginannya.

Ia bahkan berkeliling ke pelosok Indonesia ke sejumlah cabang-cabang NU.

Dari 540-an cabang, ia telah berkunjung ke 400-an cabang sejak September 2021 lalu.

Gus Yahya pun merasa yakin dirinya bisa terpilih menjadi Ketum PBNU.

"Yakin ya yakin, InsyaAllah. Tapi, pertama ya soal begini ini kan kehendak Allah, itu yang pertama."

"Tapi, lebih lebih dari semua itu buat saya ini terpilih atau tidak terpilih sudah ada prestasi," katanya.

"Karena saya sekarang, saya berani katakan saya berhasil mentransformasikan cara pandang cabang-cabang dan wilayah ini tentang jabatan ketum," imbuhnya.

Baca juga: Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU, Berikut Profil Gus Yahya, Kegemarannya Mirip yang Dilakukan Gus Dur

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Vincentius Jyestha, TribunLampung/Bayu Saputra, Tribunnews Wiki/Haris, Kompas.com/Vitoria Mantalean)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved