Virus Corona
Libur Nataru, Muncul Potensi Varian Delmicron Virus Corona, Gabungan Delta dan Omicron, Respon Pakar
Libur Nataru, muncul potensi Varian Delmicron Virus Corona, gabungan varian delta dan Varian Omicron, respon pakar
TRIBUNKALTIM.CO - Virus Corona tampaknya terus bermutasi.
Terbaru, pakar mengabarkan munculnya varian baru Covid-19 yang disebut Varian Delmicron.
Varian ini disebut-sebut merupakan gabungan Varian Omicron dan varian delta.
Diketahui, varian delta sempat membuat lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air tak terkendali.
Sementara, Varian Omicron baru beberapa hari belakangan terkonfirmasi masuk di Indonesia.
Baca juga: Lengkap, Surat Edaran Kementrian Agama, Aturan Pelaksanaan Ibadah Natal 2021, Cek Kapasitas Ruangan
Baca juga: 5 Orang Terinfeksi Omicron di Indonesia, Gubernur Isran Noor Ingatkan Warga Kaltim Patuhi Prokes
Baca juga: Rencana Menambah Waktu Karantina jadi 14 Hari Demi Tangkal Omicron
Diketahui, saat libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru, Pemerintah memberlakukan beberapa pengetatan.
Meski demikian, rencana menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 di momen Nataru dibatalkan Pemerintah.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Beredar Kabar Kemunculan Varian Baru Bernama Delmicron, Perpaduan Delta dan Omicron, di tengah merebaknya Virus Corona Varian Omicron, kini beredar kabar mengenai potensi munculnya varian baru bernama Delmicron yang merupakan gabungan dari Delta dan Omicron.
Dr. Shashank Joshi, anggota gugus tugas Covid-19 Maharashtra India, pada hari Kamis (23/12), mengatakan bahwa lonjakan besar pada kasus Covid-19 di Eropa dan AS kemungkinan besar terjadi karena gabungan dua varian virus yang paling dominan saat ini, yaitu Delta dan Omicron.
Dilansir dari India Times, Joshi menyebut faktor-faktor seperti sistem kekebalan yang lemah, usia tua, serta penyakit bawaan bisa meningkatkan risiko tertular varian delta dan Varian Omicron.
Daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah juga lebih berisiko.
Secara umum, pasien yang diserang gelombang Delmicron menderita gejala yang sama dengan varian Delta dan Omicron.
Di antaranya seperti suhu tubuh yang tinggi, batuk terus-menerus, kehilangan penciuman atau perasa, sakit kepala, pilek, dan sakit tenggorokan.
Sejauh ini diketahui bahwa varian Delta menyebabkan gejala yang lebih parah.
Sementara Omicron cenderung menimbulkan gejala ringan atau tanpa gejala, tetapi bisa menular lebih cepat.
Menurut laporan IANS (Indo-Asian News Service), kombinasi dua varian tersebut di Eropa telah berdampak pada orang dengan gangguan kekebalan.
"Meskipun infeksi Covid biasanya hanya melibatkan satu galur mutan, dalam kasus yang sangat jarang, ada kemungkinan dua galur menyerang pada saat yang bersamaan," ungkap IANS, mengutip pernyataan Namita Jaggi dari Rumah Sakit Artemis, Gurgaon, India.
Baca juga: Ilmuwan Bongkar Kondisi Sebenarnya Orang yang Sudah Vaksin 2 Kali saat kena Covid-19 Varian Omicron
Jaggi menambahkan, kemungkinan koinfeksi lebih tinggi ketika seseorang terpapar ke kerumunan besar di mana orang bisa membawa varian yang berbeda.
Sementara itu, menurut Dipu TS, dari Rumah Sakit Amrita India, kemungkinan keduanya bergabung menjadi strain super adalah sulit.
Karena ko-eksistensi keduanya tidak bersifat simbiosis dan lebih antagonistik.
Gejala Penderita Covid-19 Varian Omicron
Dikutip dari goodto.com, GP dan pimpinan dari South African Medical Association, Angelique Coetzee adalah orang yang pertama kali mendeteksi varian Omicron.
Dirinya mengungkapkan bahwa penderita yang terserang varian Omicron akan mengalami lelah yang sangat akut, tubuh merasa sakit, dan sakit kepala.
Selain itu ia juga mengungkapkan gejala ketika terkena varian Omicron berbeda dengan varian sebelumnya.
Angelique mengungkapkan tidak ada gejala umum Covid-19 seperti sakit tenggorokan, batuk, atau kehilangan indra penciuman dan perasa.
Dirinya juga menegaskan bahwa varian Omicron memiliki gejala yang sangat tidak terlihat.
Untuk selengkapnya berikut detail dari gejala akibat terjangkit virus Omicron.
Baca juga: Waspada Varian Omicron, Daftar 13 Negara Warganya Dilarang Masuk RI, Kenali Gejala & Pencegahannya
1. Lelah
Penelitian dari Belanda mengungkapkan bahwa lelah adalah kondisi yang sangat lazim ditemui sepanjang penelitian tentang gejala Covid-19.
Penderita yang terjangkit Covid-19 akan mengalami kelelahan secara fisik dan juga mental.
Gejala ini akan membuat penderita merasa dirinya kurang produktif dan mengalami penurunan fungsi konigtif seperti tidak dapat berkonsentrasi terkait kelelahan
Sedangkan untuk lelah secara fisik memiliki ciri-ciri yaitu lemah otot.
2. Sakit Kepala
Beberapa penelitian melihat sakit kepala sangat berkorelasi sebagai salah satu gejala terjangkit virus Covid-19.
Bahkan rasa sakit kepala yang dirasakan tidak mengalami penurunan walaupun sudah meminum obat.
Masih dikutip dari sumber yang sama apabila sakit kepala adalah menjadi gejala Covid-19 maka kemungkinan virus secara langsung telah mempengaruhi otak.
Jika hal ini terjadi, maka akan menyebabkan sakit seperti dehidrasi atau lapar karena tidak makan atau minum secara normal.
3. Tubuh Merasa Sakit
Beberapa penderita Covid-19 sering merasakan sakit di beberapa bagian tubuh seperti sendi, perut, pundak, dan kaki.
Baca juga: Ada Omicron, Umroh Ditunda, Begini Respon Para Pengusaha Travel dari Indonesia
4. Tenggorokan Gatal atau Sakit
Gejala ini sering terjadi pada individu yang berusia 18-65 tahun dan akan terlihat tidak lebih dari lima hari.
5. Pilek
Pilek menjadi salah satu gejala Covid-19 apabila Anda juga terserang gejala yang lain.
Secara persentase, 60% bagi setiap orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan memiliki gejala kehilangan indra penciuman juga mengalami pilek. (*)