Berita Nasional Terkini

Aksi Brutal KKB Papua Sebabkan 11 Prajurit TNI Gugur, Kini 27 Anggota Teroris Kembali ke NKRI

Teror demi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, tidak hanya mengakibatkan kerugian material, namun juga korban jiwa

IST Via Tribun-Papua.com
Kondisi Pos Ramil Kisor pasca tragedi penyerangan yang dilakukan KKB Papua, mengakibatkan 4 prajurit TNI AD gugur. 

Sementara korban luka, Ia menyebutkan ada 34 orang.

"TNI 19, polri 4 dan warga sipil 11 orang," ucapnya.

Disamping itu, jenderal polisi bintang dua ini pun menyebutkan selain korban dari TNI/Polri dan warga sipil, KKB pun tidak luput menjadi korban dalam rentetan aksi tersebut.

Baca juga: Polri Bongkar Mengapa Kontak Senjata dengan KKB Papua Masih Terjadi, Kelompok Lamek Taplo Brutal

"Kalau dari mereka (KKB red) 12 orang jadi korban dalam upaya penindakan dan kontak yang terjadi," jelasnya.

Ia pun menambahkan selama tahun 2021, Polda Papua telah melaksanakan 13 operasi kepolisian terpusat maupun kewilayahan.

"Pendekatan persuasif langkah untuk merangkul terbukti ada 27 pentolan KKB kembali ke pengakuan NKRI," bebernya.

Kekuatan KKB Papua di Kabupaten Yapen Makin Lemah

Kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Yapen dipastikan semakin berkurang.

Hal itu menyusul banyaknya anggota KKB yang memilih untuk kembali ke pangkuan NKRI daripada melakukan teror kepada masyarakat dan penyerangan terhadap aparat keamanan.

Baca juga: Usai Kontak Senjata di Pegunungan, Markas Komando KKB Papua Ditemukan TNI-Polri

Terbaru, sebanyak 21 anggota KKB Papua di Kabupaten Yapen memilih menyerahkan diri dan menyatakan kembali ke NKRI.

Kembali bergabungnya anggota KKB ke pangkuan NKRI ini tidak lepas dari upaya persuasif yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI Polri.

Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Kapolres Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengungkatkan, hal ini adalah hasil upaya aparat keamanan melakukan penegakan hukum secara persuasif.

Karena momen penyerahan diri KKB terjadi pada akhir tahun, maka ia menganggap hal tersebut sebagai kado Natal bagi seluruh masyarakat Papua.

"Kita harus pastikan bahwa perayaan Natal berjalan dengan damai, aman, sukacita dan penuh hikmat sehingga saudara kita semua yang merayakan Natal dapat melaksanakan ibadah dengan tenang. Momen ini juga menjadi kado indah bagi semua orang," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).

Berharap bangun daerah

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved