Virus Corona

Gejala Positif Omicron Lebih Ringan namun Harus Waspada, Epidemiolog Dicky: Mudah Menular

Varian Omicron kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan pada awal November lalu.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Ilustrasi vaksin langkah untuk herd immunity terhadap pandemi Covid-19 di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Varian Omicron kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan pada awal November lalu.

Kemudian negara itu melaporkan varian ini ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selanjutnya, WHO menamakan varian ini sebagai Omicron dan memasukkannya ke dalam kategori varian yang menjadi perhatian atau Variant of Concern.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa meskipun varian baru virus corona (Covid-19) Omicron hanya menimbulkan gejala ringan pada penderitanya, namun tetap harus diwaspadai.

Baca juga: Dinkes Berau Prediksi Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Natal, tapi Siap Antisipasi Omicron

Baca juga: Gejala Baru Omicron, Profesor Epidemiologi Genetik Sebut Ada Tanda Mual dan Muntah

Baca juga: Pasien Positif Omicron di Singapura Bisa Menjalani Perawatan di Rumah

Hal itu karena varian ini memiliki sifat yang jauh lebih cepat dan mudah menular dibandingkan varian pendahulunya, termasuk Delta.

Ia menegaskan bahwa penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk tetap memperketat aturan terkait penanganan Covid-19 demi menekan penularannya.

Terlebih saat ini masih ada varian Delta yang diketahui bersifat mematikan, sehingga ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

Kata dia, satu hal yang harus juga diingat bahwa kalau tidak nggak waspada, tidak mengendalikan Delta dan Omicron ini secara baik, nantinya akan membiarkan terjadinya infeksi yang merajalela.

Baca juga: Waspada Varian Omicron, RSUD Ratu Aji Putri Botung Siapkan Bangsal Kapasitas 24 Tempat Tidur

"Baik karena Delta, maupun Omicron," kata Dicky, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Rabu (29/12/2021).

Saat varian Delta masih menyebar dan ditambah munculnya Omicron, kata dia, tentu akan menciptakan penyakit yang lebih parah bagi kelompok yang berisiko.

Seperti kelompok lanjut usia (lansia) maupun mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Hal inilah yang terjadi di beberapa negara di Eropa serta Amerika Serikat (AS).

"Sehingga pada gilirannya, ya sama seperti di negara-negara Eropa dan Amerika, ini akan menimpa kelompok yang rawan," jelaa Dicky.

Baca juga: Libur Nataru, Muncul Potensi Varian Delmicron Virus Corona, Gabungan Delta dan Omicron, Respon Pakar

Bahkan kasusnya bisa menimbulkan kematian, meskipun angkanya diprediksi tidak akan sebanyak varian Delta yang diketahui sangat mematikan.

"Ini akan banyak yang sakit juga pada gilirannya atau yang meninggal juga akan ada, walaupun tidak sebanyak Delta," pungkas Dicky. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penderitanya Bergejala Ringan, Tapi Omicron Tetap Perlu Diwaspadai 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved