Berita Nasional Terkini
Nasib Danu Mulai Terungkap? Terkuak Alasan Yoris Gabung ke Yosef Jelang Penetapan TSK Kasus Subang
Hingga saat ini, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang belum kunjung terungkap.
TRIBUNKALTIM.CO - Hingga saat ini, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang belum kunjung terungkap.
Siapa pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu belum kunjung ditangkap,
Kabar terbaru, para saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kini saling curiga.
Hal itu menyusul setelah Polda Jawa Barat merilis sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baca juga: Terkini Kasus Subang: Pengacara Bongkar Hal Baru Soal Sketsa Wajah yang Dirilis: Tidak Mungkin Arigi
Baca juga: Disebut Mirip Terduga Pelaku Kasus Subang, Orangtua Danu: Saat Kejadian Rambut Danu Panjang dan Ikal
Baca juga: Lihat Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosef dan Yoris Mengaku Tak Kenal
Aktor di balik pembunuhan pada 18 Agustus 2021 silam itu hingga kini memang tak kunjung terungkap.
Perlu diketahui, kasus Subang yang semula ditangani Polres Subang kini telah diambilalih oleh Polda Jabar.
Setelah sketsa wajah terduga pelaku dirilis oleh kepolisian, saksi Yoris yang juga anak dari Tuti berubah haluan.
Yoris semula satu pengacara dengan saksi Muhammad Ramdanu alias Danu.
Kini Yoris bergabung bersama saksi Yosef yang merupakan ayahnya.
Lantas, kenapa akhirnya Yoris merapat ke kubu Yosef?
Rohman Hidayat, kuasa hukum dari Yosef (55), Yoris (34) serta Mimin Mintarsih (51) meyakini bahwa pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang di antara 69 saksi yang sudah diperiksa pihak kepolisian.
"Saya berpendapat bahwa sketsa wajah terduga pelaku yang dirilis Polda Jabar ada saksi yang cocok dari saksi yang diperiksa berlarut-larut serta yang memberikan keterangan yang berubah-ubah," ucap Rohman kepada TribunJabar.id belum lama ini.
Rohman berpendapat, terkait sketsa wajah terduga pelaku yang masih berada dilingkaran 69 saksi ini sesuai dengan fakta-fakta yang sudah lalui sejauh ini dari kasus tersebut.
"Jadi begini, saya berpendapat berdasarkan fakta-fakta yang ada kemudian saksi-saksi yang berada disekitar saya melihat identifikasi sketsa itu yang disampaikan oleh Polda saya meyakini itu sudah berhubungan dengan saksi-saksi," katanya, seperti dilansir TribunJabar.id dengan judul KASUS SUBANG HARI INI, Sketsa Wajah Pelaku Cocok dengan Saksi Ini, Kuasa Hukum Yosef Yakin.
Baca juga: ALASAN Saksi Kasus Pembunuhan Subang Ingin Datangi TKP, Ini Reaksi Yosef & Yoris Soal Sketsa Pelaku
Disebut Mirip Danu dan Anak Mimin
Sketsa wajah pelaku kasus Subang yang sebelumnya dibuat oleh Tim Inafis Bareskrim Polri dirilis oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Dalam sketsa tersebut, terdapat gambar kepala seseorang dari sebelah kanan dan belakang namun tidak ada menampilkan wajah.
Publik pun berspekulasi dan mencoba menerka-nerka siapa sosok yang tergambar dalam sketsa tersebut.
Tak hanya itu, publik juga menyebut sosok dalam sketsa mirip dengan sejumlah saksi kasus Subang.
Awalnya, sketsa wajah itu disebut mirip Muhammad Ramdanu alias Danu.
Selama ini, Danu memang kerap dipojokkan terkait kasus meninggalnya Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.
Danu merupakan keponakan Tuti Suhartini.
Danu menjadi tertuduh terutama karena mencabut pernyataannya soal membeli nasi goreng di malam pembunuhan serta kesaksiannya soal oknum Banpol yang memintanya membersihkan bak mandi di TKP.
Setelah Danu, publik menilai sketsa wajah pelaku kasus Subang itu juga mirip Arigi.
Selama ini Arigi memang jarang terekspos meski juga sempat diperiksa.
Baca juga: Ciri-ciri Terduga Pelaku Kasus Subang, Polisi Sebar Sketsa Wajah: Terlihat Muda dan Berambut Pendek
Ketika diperiksa, polisi di antaranya menanyakan soal kebiasaan sehari-hari Arigi.
Dalam pemeriksaan itu, polisi juga sudah mengambil gambar wajah anak Mimin Mintarsih tersebut.
Dikaitkan dengan sketsa wajah pelaku kasus Subang, pengacara Mimin, Rohman Hidayat tegas membantah putra dari Mimin mirip dengan sketsa wajah pelaku.
Sebab, jika polisi meyakini bahwa anak Mimin adalah pelaku perampasan nyawan ibu dan anak di kasus Subang, maka mereka tak perlu repot membuat sketsa wajah segala.
Karena wajah anak Mimin sudah dikenali dan pernah diperiksa polisi.
"Itu kan sudah diperiksa di Polres, fotonya sudah ada," kata Rohman di kanal YouTube Misteri Mbak Suci, Jumat (31/12/2021).
"Kalau memang benar itu sesuai dengan sketsa anaknya Bu Mimin, saya pikir itu bukan hal yang sulit buat Polda."
Rohman berpendapat apabila sosok yang ada di sketsa wajah benar anak Mimin, ia menilai tak perlu polisi merilis sketsa tersebut.
"Saya pikir tidak ada yang menyerupai dengan sketsa yang dirilis oleh polda kemarin," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Mimin diketahui kembali menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Senin (29/11/2021).
Dalam pemeriksaannya, kebiasaan anak Mimin turut digali pihak kepolisian.
Pengacara Mimin, Deden Nasution menyebut ada tiga pertanyaan baru yang ditanyakan penyidik dari Polda Jawa Barat kepada Mimin.
"Serta ditanyakan kebiasaan anaknya Bu Mimin," katanya saat ditemui di lokasi, dikutip dari Tribun Jabar.
Sayangnya, ia tidak menjelaskan lebih lanjut anak Mimin yang mana yang ditanyakan oleh penyidik.
Ada dua anak Mimin yang ikut menjadi saksi kasus Subang.
Termasuk anak pertama Mimin bernama Arigi yang pernah disebut-sebut sebagai anggota geng motor, meski sudah dibantah.
Dalam pemeriksaan kali ini, kedua anak Mimin yang dimaksud juga ikut menjalani pemeriksaan.
Bahkan, penyidik juga menghadirkan dua teman dari Arigi.
Selain tentang kebiasaan anak Mimin, Deden juga menyebut ada dua pertanyaan lain yang merupakan hal baru untuk Mimin.
"Pertama di mana Pak Yosef parkirkan motor, kedua berapa jumlah jam dinding di rumah Bu Mimin," katanya.
Mimin sendiri menjalani pemeriksaan sekitar empat jam dan mendapat 40 pertanyaan.
Namun, kebanyakan adalah penegasan dari BAP sebelumnya.
"Total 40 pertanyaan yang ditanyakan ke Bu Mimin, sebelum di-BAP tentunya klien kami disumpah terlebih dahulu," katanya.
"Iya, mungkin tadi hanya penegasan-penegasan saja pertanyaannya," katanya.
Polisi mengulik puntung rokok dan bekas luka di tubuh Danu
Ada yang tak biasa dengan pemeriksaan terhadap Muhammad Ramdanu alias Danu pada Senin (6/12/2021), polisi mengulik puntung rokok dan bekas luka di tubuh saksi.
Terdapat bekas luka di kaki dan tangan Danu yang menjadi sorotan penyidik kepolisian.
Ditanya perihal bekas luka itu, Danu mengaku kulitnya sensitif.

"Danu itu sensitif, garuk-garuk sedikit udah luka," begitu ujar Achmad Taufan, pengacara Danu dan Yoris Raja Amanullah, seperti dilansir Surya.co.id di artikel berjudul Bekas Luka Danu dan Petunjuk Emas di Kuku Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dicocokkan?.
Sementara terkait puntung rokok, Danu memang kerap dikaitkan karena dalam salah satu puntung rokok yang ditemukan di rumah korban, ada DNA Danu.
Terkait hal ini, Danu melalui kuasa hukumnya mengaku tak khawatir dengan barang bukti puntung rokok tersebut.
Menurut Taufan, perkara puntung rokok bukan sesuatu yang krusial menjadi barang bukti.
Danu tes kejiwaan
Hanya Danu yang dites kejiwaannnya oleh polisi. Danu adalah saksi kunci yang merupakan keponakan korban pembunuhan kasus Subang.
Bagaimana dengan hasil tes kejiwaan Danu? Kuasa hukumnya mengaku belum menerimanya.
Setelah kemarin diperiksa di Ditreskrimum Polda Jabar, hari ini Danu kembali menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar.
Danu menjalani tes psikologi atau tes kejiwaan terkait kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di subang ini merenggut nyawa Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu.
Dari seluruh saksi yang sudah diperiksa polisi terkait kasus Subang tersebut, menurut catatan Tribunjabar.id, hanya Danu yang harus menjalani tes kejiwaan.
Lalu mengapa Danu harus menjalani tes psikologi sementara saksi-saksi yang lain tidak?
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan bahkan mengatakan kalau pemanggilan kliennya untuk tes psikologi ini dilakukan secara tiba-tiba.
"Hari ini ada pemanggilan terkait tes psikologi untuk Danu," kata Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu saat dihubungi pada Selasa (7/12/2021.
Belum diketahui latar belakang apa yang mengharuskan Danu harus jalani tes kejiwaan.
Namun dalam pemeriksaan kali ini, Danu didampingi oleh orangtuanya.
"Memang orangtua Danu maupun keluarga tidak ikut di BAP, mereka hanya mendampingi saja," kata dia.
Danu disebut-sebut menjadi salah satu dari saksi kunci kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yang ditemukan dalam mobil mewah Alpard
Ada Kegiatan Guna-guna
Terbaru, dilansir Tribun-Bali.com dari Surya.co.id pada Kamis, 9 Desember 2021 dalam artikel berjudul Danu Dijampi-jampi Sebelum Ngaku Lihat 2 Orang saat Malam Pembunuhan di Subang? Ini Kata Pengacara, kuasa hukum Danu, Ahmad Taufan menjelaskan, saat itu Danu baru saja menjalani pemeriksaan di Polres Subang.
Danu tak langsung pulang tetapi dibawa Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim ke kantor desanya. Di sana sudah ada Ki Anom.
"Menurut pengakuan danu ada prosesi-prosesi apa gitu, kita gak paham sehingga dia agak pusing. Seketika isu itu sudah mulai keluar," kata Taufan dikutip dari channel youtube Heri Susanto, Kamis, 9 Desember 2021.
Setelah kejadian itu, Danu kemudian ada wawancara dengan Kanal YouTube yang membuat isu ini semakin berhembus kencang.
"Setelah kami tangani. Kami tanya sebenar-benarnya. pada hari itu Danu sedang tidur. Tidak keluar rumah," terang Taufan.
Disinggung terkait nasi goreng yang juga menjadi isu di kasus ini, menurut Taufan, selama ini kliennya tak pernah dicecar soal itu.
Menurut Taufan, pertanyaan tentang nasi goreng yang disampaikan penyidik ke saksi Yosef Hidayah tidak ada sangkut pautnya dengan Danu.
"Sepanjang kami mendampingi Danu, tidak ada bahasan soal nasi goreg. Kemungkinan bahasan nasi goreng pemeriksaan saksi-saksi lain.
Info Danu jam 3 pagi beli nasi goreng, perlu kami luruskan, bahwa hasil investigasi dan pendekatan secara pengacara dan klien. Kejadian itu tidak benar," pungkasnya.
Sebelumnya, Yosef dicecar penyidik mengenai nasi goreng yang ditemukan di rumah korban.
Menurut pengacara Yosef, Fajar Sidik, nasi goreng yang ditemukan di rumah korban itu diletakkan di atas piring tanpa alas pembungkus.
Yosef ditanya penyidik bagaimana kebiasaan anaknya, Amalia Mustika Ratu saat memakan nasi goreng yang dibelinya.
Ternyata menurut Yosef, Amel ketika makan nasi goreng yang dibelinya secara online, langsung meletakkan nasi goreng beserta bungkusnya di atas piring.
Dengan pengakuan Yosef ini, diduga nasi goreng yang didapat di rumah korban adalah milik pelaku.(*)
Pernyataan Berubah-ubah
Muhammad Ramdanu alias Danu (21) kerap menjadi sorotan publik.
Hal itu lantaran sejumlah pengakuannya yang dinilai kontroversial dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Seperti diketahui, Danu adalah salah satu saksi kunci terkait kasus meninggalnya Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu.
Bahkan, ia diperiksa dua hari berturut-turut oleh penyidik di Satreskrim Polres Subang pada Kamis (28/10/2021) dan Jumat (29/10/2021).
Sosok Danu yang tiada lain merupakan keponakan Tuti semakin mendapat perhatian setelah memberikan pengakuan mengejutkan terkait kasus Subang beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, publik juga menyoroti jawaban atau pernyataan Danu yang kerap berubah-ubah saat menanggapi kasus Subang.
Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu mengatakan, kondisi kliennya saat ini merasa terganggu.
Terlebih lagi di usia muda kliennya sudah mendapatkan masalah berat dengan menjadi saksi kunci dari kasus perampasan nyawa.
"Danu ini kan usianya masih 21 tahun, sehingga hidupnya mengalami peristiwa seperti ini sangat beratlah, itu yang dirasakan Danu," ucap Achmad di Subang, Minggu (31/10/2021) seperti dikutip dari TribunJabar.id.
Sehingga, menurut Achmad, banyak pertanyaan yang diajukan pihak penyidik selalu berbeda dengan pernyataan Danu pada BAP sebelum-sebelumnya.
"Akibatnya, banyak satu dua pertanyaan dari penyidik Danu jawab A setelah itu berubah lagi menjadi B, karena memang kondisi Danu yang usia segitu sudah mengalami kasus berat," katanya.
"Tapi Allhamdulilah pelan-pelan sudah bisa dijawab semua, makannya waktu pemeriksaan terakhir bisa selesai," Achmad menambahkan.
(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.