Ibu Kota Negara
Berikut Daftar Proyek Infrastruktur Penunjang Ibu Kota Baru yang Dibiayai SBSN
Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Budi Santosa, berterima kasih kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani berkat adanya SBSN.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Budi Santosa, berterima kasih kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani berkat adanya SBSN.
Dengan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), ITK mampu membangun sejumlah gedung demi menunjang aktivitas akademika.
Pada tahun 2019, kampus teknologi di pulau Kalimantan itu mendapat SBSN, terkait tanah sebesar 4000 meter persegi yang digunakan untuk 54 ruang kelas baru.
Sementara di tahun 2020, SBSN yang diterima ITK digunakan untuk membangun laboratorium terpadu dengan fasilitas penunjang yang memadai.
Baca juga: Warga Kelurahan Riko Kabupaten Penajam Paser Utara, Tutup Jalan Menuju Ibu Kota Negara, Ini Sebabnya
Baca juga: Proyek SBSN Capai Rp 175,38 Triliun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut untuk Proyek Strategis
Baca juga: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Nilai Pindah Ibu Kota Negara Momentum Pemerataan Pembangunan
"Walaupun di tengah hutan akan tetapi kita beri servis pembelajaran ke setiap mahasiswa yang semakin baik kualitasnya," ujarnya di hadapan Menteri Sri Mulyani, Rabu (5/1/2021).
ITK, lanjut Budi Santosa, sangat penting bagi Provinsi Kalimantan Timur dan Indonesia Timur.
Terutama dalam mengembangkan dunia sains dan engginering.
Kebanyakan mahasiswanya pun tidak hanya berasal dari Kota Balikpapan.
Melainkan juga dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, bahkan Sulawesi Barat.
Keberadaan ITK diyakini memiliki peran terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang cukup bergeliat.
Baca juga: KABAR BARU Pembangunan Ibu Kota Baru di Kaltim, Presiden Jokowi Sebut Bakal Habiskan Rp 501 Triliun
Sebab, ada 4 ribu siswa yang aktif dan berperan dalam mendorong ekonomi masyarakat.
Katanya, yang cukup berat, populasi Kalimantan Timur hanya 3,7 juta jiwa, namun luasnya hampir seperti pulau jawa.
"Sehingga tidak mudah mencari mahasiswa di sini," katanya.
Kendati demikian, Budi optimis dengan adanya SBSN, ITK mampu meningkatkan kualitas.
Sehingga mahasiswa tak perlu lagi mengenyam pendidikan jauh ke pulau Jawa.