PDIP Usung Sosok Kepercayaan Jokowi Gantikan Anies Baswedan Pimpin Jakarta, Profil Heru Budi Hartono

TRIBUNKALTIM.CO - PDIP mendorong sosok Heru Budi Hartono sebagai pengganti Anies Baswedan.

Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir Oktober 2022, ini.

Sementara, Pilgub DKI Jakarta baru akan digelar 2024 mendatang.

Alhasil, selama 2 tahun Pemerintah Pusat akan menunjuk Penjabat atau Pj Gubernur DKI untuk memimpin Jakarta.

Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengajukan nama Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI.

Heru Budi Hartono dinilai layak meneruskan kepemimpinan Anies Baswedan, lantaran dinilai sudah mengenal Jakarta.

Baca juga: Seperti Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Juga Digugat Apindo Soal Kenaikan UMP 2022

Baca juga: Anies Baswedan Mulai Ditinggal? Nasdem, Golkar, Gerindra Beber Calon Pilgub DKI, PSI & PDIP Kompak

Baca juga: Di Karni Ilyas Club, Sutiyoso Harap 1 Hal dari Anies Baswedan Sebelum Masa Pemerintahannya Berakhir

Sosok Heru Budi Hartono merupakan orang kepercayaan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Sosok Heru Budi, Disebut-sebut Calon Kuat Pengganti Anies Sebagai Penjabat Gubernur DKI, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bakal berakhir Oktober 2022 mendatang.

Meskipun demikian, pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI baru akan dilaksanakan pada Pilkada Serentak 2024.

Selama jeda waktu tersebut, Anies akan digantikan penjabat (Pj) Gubernur yang ditunjukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berdasarkan persetujuan Presiden Joko Widodo.

Sosok yang akan menduduki jabatan Pj Gubernur ini belakangan menjadi sorotan.

Fraksi PDIP DPRD DKI berharap Pj Gubernur nantinya diisi sosok yang sudah menguasai permasalahan di ibu kota.

"Kami berharap orang yang paham dengan persoalan Jakarta.

Kenapa? Supaya sisa waktu selama dia jadi penjabat itu dia mampu menyelesaikan sisa-sisa pekerjaan Anies yang belum tereksekusi," ucap Ketua Fraksi PDIP, Gembong Warsono saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).

Gembong menilai, waktu dua tahun cukup bagi Pj Gubernur menyelesaikan program-program yang belum selesai dijalankan Gubernur Anies Baswedan.