Hasto Minta Gibran Lakukan Hal Ini di Solo Sebelum Dibawa PDIP ke Pilgub DKI, Bersaing dengan Anies

Hasto Kristiyanto minta Gibran Rakabuming lakukan hal ini di Solo sebelum dibawa PDIP ke Pilgub DKI 2024, bersaing dengan Anies Baswedan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(TribunSolo.com/Fristin Intan)
Nama Gibran Rakabuming Raka kian senter disebut dalam pusaran Pilgub DKI Jakarta. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sederet partai politik sudah membocorkan nama-nama kadernya yang potensial diusung ke Pilgub DKI 2021.

PDIP ingin mengulang kesuksesan mendudukan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu.

Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto pun menyebut partai yang dipimpin Megawati tersebut memiliki stok kader berlimpah untuk disorong maju ke Pilgub DKI 2024.

Nama yang paling santer dikabarkan diusung PDIP menggantikan Anies Baswedan adalah Tri Rismaharini dan Gibran Rakabuming.

Namun, Hasto Kristiyanto meminta Gibran Rakabuming melakukan sesuatu terlebih dulu di Solo, untuk membuktikan kualitas kepemimpinannya.

Baca juga: Akhirnya Hasto Bocorkan 6 Kader PDIP Calon Lawan Anies Baswedan di Pilgub DKI, Tak Ada Ahok & Ganjar

Baca juga: Bukan Rebut Posisi Anies Baswedan, Bos PDIP Bocorkan Keinginan Ahok, Cocok Pimpin Wilayah Jakarta

Baca juga: Blak-blakan, Apindo Imbau Pengusaha Tolak Keputusan Anies Baswedan, Bayar Kenaikan UMP Rp 37 Ribu

Diketahui, sosok Risma sudah menjabat 2 periode di Surabaya dan banyak membawa perubahan.

Hasto Kristiyanto pun berharap Gibran Rakabuming membuat perubahan di Solo, sebelum menjadi salah satu kandidat diusung ke Pilgub DKI 2024.

Dilansir dari Kompas.com, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) mulai menyodorkan nama sejumlah kadernya yang berpotensi bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, sejumlah kader potensial tersebut adalah mereka yang pernah menjabat dua periode sebagai kepala daerah.

Mereka, antara lain Menteri Sosial (Mensos) sekaligus mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi, mantan Bupati Budi Sulistyono atau Kanang, Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra, dan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

"Cukup banyak setok pemimpin yang dimiliki PDI-P (untuk maju di Pilkada DKI Jakarta)," ujar Hasto usai menghadiri kegiatan menyambut HUT ke-49 PDI-P di Cakung, Jakarta, Minggu (9/1/2022).

Terkait potensi Walikota Solo Gibran Rakabuming, Hasto menyebut bahwa Gibran harus menunjukkan kualifikasinya lebih dulu sebagai pemimpin Solo.

Mengingat Gibran belum genap satu tahun menjabat Wali Kota Solo.

"Kalau Mas Gibran kan satu periode belum sehingga Mas Gibran harus menunjukkan kualitas kepemimpinannya dalam mengubah Kota Surakarta," kata Hasto.

Baca juga: Orang Dekat Jokowi Jadi Calon Kuat Pengganti Anies Baswedan, Respon Gerindra Soal Calon Pj Gub DKI

Terlepas dari nama-nama tersebut, Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak pernah kehabisan setok kader yang akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"PDI-P tidak pernah kekurangan calon pemimpin termasuk calon gubernur dan wakil gubernur DKI karena proses kaderisasi terus-menerus dilakukan partai," terang dia.

Selain itu, imbuh Hasto Kristiyanto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri nantinya akan menetapkan siapa kader yang akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Bu Mega yang secara konstitusional itu memiliki kewenangan untuk menetapkan," imbuh dia.

Peluang Ahok

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ( PDIP) Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk kembali maju sebagai calon Gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ahok adalah eks Gubernur DKI. Dia menjabat sejak 2014 hingga 2017.

Menurut Hasto, PDIP masih belum menentukan nama yang diusung pada Pilkada DKI 2024.

Partai pemenang Pemilu 2019 itu masih fokus terhadap beberapa hal yang menjadi prioritas.

Namun demikian, Hasto Kristiyanto mengaku pernah berbincang dengan Ahok.

Dalam pembicaraan tersebut, menurut Hasto, Ahok justru ingin mengajar kader PDIP.

Baca juga: PDIP Usung Sosok Kepercayaan Jokowi Gantikan Anies Baswedan Pimpin Jakarta, Profil Heru Budi Hartono

"Beliau ingin menjadi seorang guru dengan keliling ke seluruh wilayah sebagai kader PDIP," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat (7/1/2022).

Menurut Hasto Kristiyanto, Ahok ingin mengajar seluruh kader PDIP di seluruh Indonesia terkait kepemimpinan.

Adapun kepemimpinan yang dimaksud yaitu keberanian menghadapi risiko.

Mendengar itu, Hasto menilai bahwa kepemimpinan yang dimaksud sangat cocok untuk karakter wilayah Jakarta.

"Kepemimpinan yang membangun Jakarta yang dengan tegas, tanpa kompromi.

Memang itu karakter yang diperlukan untuk memimpin Jakarta," jelasnya.

Hasto menekankan, Jakarta memerlukan sosok pemimpin yang berani dan tegas.

Pemimpin seperti itu, kata dia, ketika seseorang berani membongkar berbagai hal yang merugikan kepentingan rakyat.

Baca juga: Anies Baswedan Mulai Ditinggal? Nasdem, Golkar, Gerindra Beber Calon Pilgub DKI, PSI & PDIP Kompak

Sebelumnya, pada kesempatan terpisah, Hasto sempat mengungkit kemajuan Jakarta pada saat kepemimpinan Joko Widodo, Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Menurut dia, kepemimpinan yang ada di Jakarta saat ini masih jauh di bawah kepemimpinan Jokowi, Ahok, dan Djarot.

"Sebab, praktis kemajuan dalam beberapa tahun terakhir masih jauh di bawah kemajuan ketika DKI dipimpin oleh Pak Jokowi, Pak Ahok, dan Pak Djarot," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022). (*)

Join Grup Telegram TRibun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tRibunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved