Pembacokan Penagih Utang
Tagih Angsuran Utang Rp 50 Ribu Berujung Tewas Dibacok, Pelaku Akui Istri Pinjam Rp 4 Juta
RZ jadi korban pembacokan yang dilakukan oleh CT (31) , saat menagih utang, Selasa (11/1/2022).
Penulis: Aris Joni | Editor: Adhinata Kusuma
"Jadi tadi sejak masuk RS sekitar lima jam korban kritis," ujarnya.
Dengan meninggal dunianya korban kata dia, pasal yang disangkakan ke pelaku yakni CT (31) akan dinaikkan dan dikenakan pasal 351 ayat (2) dan (3) dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun, karena korban meninggal dunia.
Utang Rp 4 Juta
Kejadian pembacokan penagih utang terjadi halaman sekitar rumah pelaku di RT. 18, eks Perumahan Tanjong, RT 18, Jalan Usaha Tani, Kelurahan Mangkurawang.
Saat itu, korban mendatangi rumah pelaku dengan maksud menagih utang atau pinjaman mingguan yang masih dimiliki pelaku.
Saat ditemui di Mapolres Kukar, CT, pelaku, mengaku gelap mata dan kehilangan kesabaran atas ulah korban.
"Harusnya utang itu ditagih Rabu (12/1/2022). Tapi dia hubungi saya lewat handphone mau datang mau nagih utang. Tetap saya sambut datang ke rumah dengan baik-baik,” ujarnya.
Bahkan kata dia, dirinya bersama korban sempat mengobrol berdua di depan rumah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun berselang beberapa waktu, korban tetap meminta utangnya dibayar, padahal kata pelaku, jadwal pembayaran seharusnya pada Rabu, dengan angsuran sekitar Rp 50 ribu per minggu, sehingga sebulan Rp 200 ribu dengan total pinjaman awal sekitar Rp 4 juta.
“Itu utang istri saya. Tapi saya tidak tahu berapa yang sudah diangsur dan sisanya berapa sekarang," kata pria yang memiliki lima anak tersebut.
CT menambahkan, dirinya nekat melakukan pembacokan terhadap korban karena korban berupaya hendak memukul anak tirinya.
Pasalnya, sesaat sebelum kejadian, anak tirinya keluar dari dalam rumah dan ikut membantu pelaku menyampaikan ke korban bahwa jadwal pembayaran cicilan pada Rabu .
"Tapi malah dia mau pukul anak saya. Dan saya pisah, malah saya yang dipukul di dada,” terangnya.
Melihat tindakan korban tersebut, pelaku menjadi gelap mata dan langsung mengambil sebilah parang dari dalam rumah kemudian menimpas korban hingga terkapar dengan sejumlah luka.
"Saya gak mau anak saya dipukul, karena dia tidak tau apa-apa," tuturnya.