Berita Nasional Terkini
Dulu Nyaris Cawapres Jokowi, Mahfud MD Akhirnya Buka-bukaan Ungkap Kemungkinannya Maju Pilpres 2024
Menko Polhukam Mahfud MD buka-bukaan soal kemungkinannya mencalonkan diri di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD buka-bukaan soal kemungkinannya mencalonkan diri di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Mahfud tak lugas menjawab ada tidaknya niat dirinta mencalonkan diri.
Namun, ia mengaku santai menghadapi hal itu.
Berbeda dari Pilpres 2019 lalu, kali ini Mahfud tak mau terlalu ngoyo.
Baca juga: Survei Cawapres di Pilpres 2024, Erick Thohir & Sandiaga Uno Bersaing, Eks Bos Inter Milan Populer
Baca juga: Survei Elektabilitas Menuju Pilpres 2024, Anies Baswedan Bisa Disalip Ridwan Kamil, Prabowo Memimpin
Baca juga: PDIP Bongkar Motif PNPK Laporkan Kasus Lama Ahok ke KPK, Hasto Singgung Survei BTP di Pilpres 2024
"Mengalir saya, dan saya tidak akan berusaha untuk itu," kata Mahfud dalam program Aiman Kompas TV yang ditayangkan Selasa (11/1/2022) seperti dilansir Kompas.com.
Mahfud sendiri pada Pilpres 2019 hampir ditunjuk menjadi calon wakil presiden Jokowi.
Menurut Mahfud, kala itu dirinya sudah dihubungi pihak Istana untuk mempersiapkan diri, bahkan diminta menjahit baju untuk konvoi.
Namun, pada detik-detik terakhir rencana itu berubah.
Nama Mahfud pun digantikan oleh Ma'ruf Amin.
Mengingat peristiwa itu, Mahfud mengaku tak kecewa. Ia menyadari bahwa manuver politik begitu tinggi.
"Politik begitu bisa terjadi belokan tiba-tiba. Enggak apa-apa, itu biasa aja, selalu terjadi," ujarnya.
Meski demikian, pada tahun 2019 Mahfud mengakui hasratnya untuk menjadi pimpinan negara sangat besar.
Bahkan, kala itu, Mahfud sempat merasa tak suka pada beberapa figur yang disebut-sebut berpotensi menjadi peserta Pilpres.
"Kalau tahun 2019 saya itu bergairah, sekarang ini saya nggak. Dulu kalau ada nama muncul saya agak nggak suka, masa gitu. Dia apa lebihnya dari saya," ucap Mahfud.
Kondisi itu berbeda dengan saat ini. Sekarang, Mahfud mengaku senang jika ada nama-nama baru yang disebut potensial masuk ke bursa capres.
"Sekarang muncul nama Anies (Anies Baswedan) bagus juga, Puan (Puan Maharani) bagus juga, Ganjar (Ganjar Pranowo) bagus juga. Artinya nggak punya rasa bahwa harus berbenturan, harus apa," kata dia.
Baca juga: Terjawab Alasan Nasdem Tak Usung Anies Baswedan di Pilgub DKI, Diusung Surya Paloh ke Pilpres 2024?
Mahfud menegaskan, dirinya tidak berambisi mencalonkan diri di Pilpres mendatang.
Ia mengaku akan fokus bekerja sambil melihat situasi di 2024 kelak.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bahkan mengaku siap jika di tahun 2024 dirinya pensiun dari panggung politik Tanah Air.
"Karena begini, saya punya pengalaman ketika saya ingin menjadi sesuatu itu tidak jadi. Ketika sedang tidak ingin menjadi sesuatu jadi," katanya.
Survei terbaru Pilpres 2024. Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bersaing
Menteri BUMN Erick Thohir disebut sebagai cawapres potensial untuk Pilpres 2024.
Hal ini dirilis oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Eks Bos Inter Milan ini bersaing dengan Menparekraf Sandiaga Uno sebagai cawapres potensial.
Ada pula nama Ridwan Kamil dalam survei tersebut.
Sedangkan untuk survei elektabilitas capres menuju Pilpres 2024, nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih mendominasi.
Diketahui, Erick Thohir merupakan Ketua Tim Sukses pasangan Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019 lalu.
Baca juga: Survei Elektabilitas Menuju Pilpres 2024, Anies Baswedan Bisa Disalip Ridwan Kamil, Prabowo Memimpin
Baca juga: PDIP Bongkar Motif PNPK Laporkan Kasus Lama Ahok ke KPK, Hasto Singgung Survei BTP di Pilpres 2024
Baca juga: Hasto Minta Gibran Lakukan Hal Ini di Solo Sebelum Dibawa PDIP ke Pilgub DKI, Bersaing dengan Anies
Kini, Erick Thohir dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri BUMN.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Survei: Cawapres Menentukan, Ini Nama Potensial di 2024, berdasarkan hasil sigi Survei Indikator Politik Indonesia nama calon wakil presiden cukup menentukan untuk Pemilihan Presiden 2024.
Posisi calon-calon presiden saat ini relatif seimbang.
Meski tiga nama seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan selalu berada di posisi teratas survei opini publik.
Namun kekuatan elektoral mereka untuk menarik pemilih sangat tergantung pada siapa pasangan calon wakil presiden yang akan mendampingi mereka di Pemilu 2024 nanti.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi berujar, untuk saat ini, Pemilu masih dua tahunan ke depan.
"Maka para calon-calon presiden membutuhkan pendamping yang bisa membantu menambah atau menaikkan elektabilitas mereka.
Artinya, siapa di posisi calon wakil jadi sangat menentukan,” ujarnya, Minggu (9/1/2022).
Satu di antara Cawapres yang paling potensial ada nama Menteri BUMN Erick Thohir.
Dari temuan, Erick bukan saja mampu menambah elektabilitas Capres, tapi juga sisi akseptabilitasnya (penerimaan atau kesukaan).
Menurut Burhan, sisi itu juga penting untuk memuluskan langkah Capres dalam kontestasi Pemilu 2024.
“Erick juga relatif bisa diterima di kalangan elit, khususnya di kalangan elit partai politik yang akan mengusung pasangan Capres-Cawapres,” katanya.
Baca juga: Akhirnya Hasto Bocorkan 6 Kader PDIP Calon Lawan Anies Baswedan di Pilgub DKI, Tak Ada Ahok & Ganjar
Selain Erick, menurut Burhan, beberapa nama secara konsisten juga diinginkan publik mejadi calon wakil presiden.
Selain Erick, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam temuan survei Indikator sebelumnya, juga menempatkan Erick Thohir sebagai tokoh yang paling diinginkan publik sebagai cawapres pada Pilpres 2024 nanti.
Bahkan, Burhan melanjutkan, mantan bos Inter Milan itu menjadi tokoh paling populer di antara nama lainnya.
Pada November tahun lalu, nama Erick Thohir selalu berada di puncak jika disandingkan dengan calon presiden yang menjadi favorit hasil survei.
Tingginya elektabilitas Erick Thohir juga diamini Voxpol Center Research and Consulting.
Menurut Direktur Eksekutif Pangi Syarwi Chaniago, tingginya elektabilitas Erick Thohir disebabkan prestasi dan capaian yang dibuat selama menjabat sebagai Menteri BUMN.
Prestasi tersebut dinilai bisa menjadi modal awal untuk mendongkrak keterpilihan Erick Thohir pada kontestasi Pemilu 2024.
Baca juga: Bukan Rebut Posisi Anies Baswedan, Bos PDIP Bocorkan Keinginan Ahok, Cocok Pimpin Wilayah Jakarta
Selain Indikator, berbagai survei yang dilakukan Institute for Democracy and Strategic Affair (Indostrategic) yang dirilis pada Agustus 2021.
Termasuk Charta Politika, juga menyebutkan elektabilitas Erick Thohir selalu konsisten berada diperingkat atas.
Survei Capres Terbaru
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Survei: Elektabilitas Prabowo-Ganjar Memimpin, Anies-Ridwan Kamil Bersaing Ketat, posisi dua figur calon presiden makin sulit dikejar setelah menembus elektabilitas 20 persen.
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan Prabowo Subianto kembali memimpin dengan elektabilitas 20,3 persen.
Pada urutan kedua, Ganjar Pranowo membayangi dengan elektabilitas 20,0 persen.
Sementara Anies Baswedan bersaing ketat dengan Ridwan Kamil, di mana elektabilitas masing-masing 10,6 persen dan 10,2 persen.
“Prabowo dan Ganjar makin tak terkejar di bursa capres 2024, disusul oleh Anies dan Ridwan Kamil yang bersaing ketat,” kata peneliti indEX Research Reza Reinaldi dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (9/1/2021).
Menurut Reza, elektabilitas Prabowo masih mungkin bisa dikejar kembali oleh Ganjar.
Meskipun unggul, tren dalam dua tahun terakhir menunjukkan elektabilitas Prabowo cenderung stabil pada kisaran 20 persen.
Sementara itu Ganjar mengalami tren kenaikan, dari elektabilitas di bawah 10 persen bergerak naik pada 14-17 persen, dan kini menembus 20 persen.
Menurutnya, jika tren terus berlanjut, diprediksi Ganjar bisa unggul dan meninggalkan Prabowo.
Di bawah Anies dan RK, dua figur lain juga tampak bersaing, yaitu Sandiaga Uno (7,1 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (5,3 persen).
"Jika Pilpres 2024 kembali diikuti dua pasangan, besar kemungkinan persaingan ketat bakal terjadi dalam bursa cawapres,” kata Reza.
Anies, RK, Sandi, dan AHY berpeluang memperebutkan tiket cawapres, jika Prabowo dan Ganjar menjadi capres.
Masih ada sejumlah nama lain, yaitu Erick Thohir (4,4 persen), Tri Rismaharini (4,0 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,1 persen), dan Giring Ganesha (2,0 persen).
Belum lagi nama-nama yang merupakan figur kuat di tubuh partai politik, sebut saja Puan Maharani (1,6 persen) dan Airlangga Hartarto (1,0 persen).
Ada pula Mahfud MD (1,1 persen), sedangkan lainnya masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 10,0 persen.
“Situasinya agak berbeda jika batasan presidential threshold (PT) 20 persen dihapuskan, peluang majunya nama-nama tersebut sebagai capres terbuka lebar,” pungkas Reza.
Sebagai catatan, sejumlah kalangan kembali mengajukan judicial review untuk menghapus ketentuan PT.
Survei ini dilakukan pada 26 Desember 2021-5 Januari 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi, dipilih secara acak bertingkat, diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan.
Margin of error ±2,9 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.