Virus Corona

Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 di Tahun 2022, Epidemiologi Beberkan Alasannya

Negara Indonesia dikhawatirkan menghadapi kombinasi masalah yang lebih serius dibandingkan tahun 2021

Editor: Budi Susilo
Freepik
Ilustrasi virus Corona. Negara Indonesia dikhawatirkan menghadapi kombinasi masalah yang lebih serius dibandingkan tahun 2021. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Negara Indonesia dikhawatirkan menghadapi kombinasi masalah yang lebih serius dibandingkan tahun 2021.

Meskipun bekal imunitas lebih besar, Omicron kombinasi dengan delta bisa bersikulasi.

Bukan hanya kalangan belum divaksinasi bahkan divaksinasi lengkap.

Pemerintah prediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada Februari mendatang.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Bakal Berfek Besar, Epidemiolog Ingatkan Masih Ada Omicron

Baca juga: Jadwal Diluncurkan Vaksin Pfizer untuk Varian Omicron

Baca juga: Gelar Vaksinasi Covid-19 Booster Serentak di Indonesia Diizinkan Kemenkes

Prediksi tersebut pun senada dengan Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman.

Ia pun menyebutkan alasan kenapa lonjakan kasus diprediksi pada Februari- Maret.

"Masyarakat Indonesia yang mayoritas terpapar Covid-19, terinfeksi dan memiliki imunitas paling besar adalah saat terinfeksi Covid-19 pada gelombang Delta di Juli-Agustus lalu," kata Dicky pada Tribunnews Kamis (13/1/2022).

Menurut Dicky, proteksi atau imunitas dari infeksi sebelumnya akan menurun di bulan Februari-Maret. Sehingga artinya rawan kelompok masyarakat terkena paparan virus Covid-19.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Malinau, Satu Pasien Positif Telah Sembuh, Kini Zero Kasus Covid-19

Kedua, Indonesia masih memiliki populasi yang belum divaksin penuh. Jumlahnya juga cukup signifikan.

Ia pun mencontohkan, Singapura yang mengalami ledakan dengan jumlah penduduk hanya 20 persen di bawah 10 juta.

Sedangkan cakupan vaksin Covid-19 di Singapura terhitung tinggi.

"Kita yang belum divaksin lengkap ini setidaknya 20 persen Indonesia dari total penduduk yaitu 280 juta, tentu angkanya lebih lagi," kata Dicky menambahkan.

Ia pun mengingatkan bahwa varian Delta varian itu belum berakhir masa krisisnya.

Indonesia dikhawatirkan menghadapi kombinasi masalah yang lebih serius dibandingkan tahun 2021.

Meskipun bekal imunitas lebih besar, Omicron kombinasi dengan delta bisa bersikulasi. Bukan hanya kalangan belum divaksinasi bahkan divaksinasi lengkap.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved