Berita Bontang Terkini
Disinyalir Buntut Kenaikan Harga Pangan, Harga Daging Ayam di Bontang Ikut Melambung
Sejumlah harga komoditas di Bontang pasca pergantian tahun, belum kembali stabil
Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Sejumlah harga komoditas di Bontang pasca pergantian tahun, belum kembali stabil.
Setelah harga telur membubung, kini harga ayam potong juga ikut naik secara signifikan.
Salah satu pedagang Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), Adriadi menuturkan, harga ayam potong naik dari pemasok sejak akhir-akhir pergantian tahun.
Kenaikan ini dipicu lantaran harga pakan ayam potong kembali membubung tinggi.
Sebelumnya, harga normal ayam per kilogram hanya Rp 25 ribu. Saat ini, naik jadi Rp 30 ribu per kilogram.
"Yah naik, selama dari tahun baru belum ada turun," ujarnya saat ditemui di lapaknya, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Samarinda Berangsur Turun, Cabai Rp 45 Ribu/Kg
Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok Kutai Timur, Cabai Mulai Normal, Minyak Goreng Banyak Dikeluhkan Pembeli
Baca juga: Harga Sembako di Paser, Minyak Goreng hingga Telur Masih Tinggi
Naik harga ayam potong ini tentunya mempengaruhi omset para pedagang.
Pasalnya uang modal yang biasanya disiapkan untuk 15 ekor ayam, kini bisa dapat 12 hingga 13 ekor ayam.
Otomatis jika semua laku terjual, omset pedagang akan menyusut dari penjaualan normal.
"Setiap kali memesan, biasanya saya pesan sebanyak 50 kilogram dengan harga Rp 1.250.000. Kalau uang modal segitu hanya dapat 41 kilogram aja. Otomatiskan ke untungan kurang," ujarnya.
Meski begitu, kata Adriadi, penjualan ayam selama harga naik masih berjalan normal.
Namun ketika kondisi pasar sepi, padagang terpaksa jual dengan harga modal. Terpenting ayam potong jualannya laku di pasaran.
Dari 50 kilogram ayam yang ia ambil, dijual kepada pembeli dalam bentuk per ekor.
Dikatakan Adriadi, keuntungan penjualan per ekornya biasanya dapat Rp 4 hingga 5 ribu.
"Ada aja untungnya, sekitar Rp 200 ribuan sehari kalau laku semua," tandasnya.
Sejelan, pedagang ayam potong lainnya, Aswar mengatakan, mahalnya ayam potong karena stok di kandang juga kurang.
Sebelum harga naik, ia mengambil ayam di kandang sekitar 100 kilo. Saat ini, hanya berani mengambil maksimal 80 kilogram.
"Berani segitu saja, karena kadang laku sampai dua hari," bebernya.
Baca juga: Pedagang Kecil di Samarinda Sangat Bahagia Dapat Bantuan Paket Sembako
Pun yang membuat daging ayam potong miliknya laku, sebab berlangganan dengan pengusaha warung makan. Sebab pembeli dari rumah tangga saat ini sangat minim.
Adapun harga daging ayam potong ia jual per ekor ukuran kecil seharga Rp 40-45 ribu. Untuk ukuran besar ia jual mulai dari harga Rp 50-55 ribu. Sementara ayam potong ukuran jumbo capai Rp 60 ribu.
"Kita andalkan pembeli dari warung makan aja. Kalau pembeli satuan kecil kemungkinan bisa habis dijual dalam 2 hari," tandasnya. (*)