Berita Kutim Terkini

Harga Kebutuhan Pokok Kutai Timur, Cabai Mulai Normal, Minyak Goreng Banyak Dikeluhkan Pembeli

Kebutuhan pokok di Kutai Timur mengalami naik-turun harga sesuai dengan kondisi pasokan dan permintaan yang ada di pasar.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Kegiatan jual beli di salah satu lapak pedagang sembako Pasar Induk Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur.  TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kebutuhan pokok di Kutai Timur mengalami naik-turun harga sesuai dengan kondisi pasokan dan permintaan yang ada di pasar.

Kebutuhan pokok yang paling signifikan terdampak oleh perubahan harga adalah komoditas cabai yang ada di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.

Berdasarkan data mingguan yang dihimpun oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Induk Sangatta Utara, penurunan harga terjadi pada komoditas cabai.

Pada pekan kedua Januari 2022, harga cabai lokal bernilai Rp 90 ribu per kilogram dan mengalami penurunan sebanyak Rp 5 ribu di pekan selanjutnya.

H Aminah, salah satu penjual sembako di Pasar Induk Sangatta Utara membenarkan bahwa harga cabai lokal memang mengalami penurunan.

Baca juga: Harga Telur di Pasar Induk Sangatta Utara Naik, Konsumen Mengeluh, Rp 65 Ribu per Piring

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim Naik, Cabai Sudah Rp 40 Ribu per Kg

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim Naik, Tembus Rp 60 Ribu per Kg

"Turun Rp 5 ribu jadi Rp 85 ribu per kilogram, sudah mulai normal lagi (harga cabai)," ujarnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (16/1/2022).

Selain cabai lokal, cabai merah besar juga alami penurunan harga yang semula Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 32.000 per kilogram.

Namun cabai keriting tidak mengalami perubahan pada pekan ini sehingga harganya tetap Rp 30 ribu per kilogram.

Aminah mengaku bahwa harga sejumlah komoditi mulai kembali normal setelah sempat meningkat jelang awal tahun baru kemarin.

"Setelah tahun baru itu, sudah mulai normal lagi. Kalau ada yang masih mahal itu mungkin stoknya saja yang belum datang," ujarnya.

Baca juga: Cabai Lokal Naik Lagi di Pasar Induk Sangatta Utara Jadi Rp 50.000 Per Kilogram

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa harga minyak goreng yang banyak dikeluhkan oleh pembeli.

Jauh sebelum tahun baru 2022, harga minyak goreng memang sudah merangkak naik dan penjual tidak bisa lagi menekan harga.

Terlebih dengan ketersediaannya yang terbatas, menyebabkan harga minyak goreng di Pasar Induk turut melambung tinggi.

Untuk kemasan satu liter premium, minyak goreng sudah menyentuh Rp 20 ribu, sedangkan kemasan dua liter premium bernilai Rp 36 ribu.

"Pembeli ya mengeluh. Apalagi barangnya juga sering kosong," ujarnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved