Berita Berau Terkini
Pembangunan Belum Selesai, Pagar Stadion Mini Teluk Bayur Berau Justru Ambruk Karena Longsor
Stadion Mini Teluk Bayur belum sepenuhnya rampung dalam proses pembangunannya, pagar stadion justruk ambruk lebih dulu
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB - Stadion Mini Teluk Bayur belum sepenuhnya rampung dalam proses pembangunannya, pagar stadion justruk ambruk lebih dulu.
Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Jasa Konstruksi, Dinas PUPR Berau, Ismianto menjelaskan pihaknya sudah mengonfirmasi kepada PPK yang berada di lapangan, pagar stadion memang ambruk.
Hal tersebut lantaran lereng tanah di sebelahnya langsung dekat sekali dan curam.
Pihaknya belum bisa melebarkan arena iru lantaran sudah menjadi batasan akhir dan lahan belum dibebaskan pihak pertanahan.
“Kan ini sudah sejak tahun 2021 kami minta ke Dispora dan Dinas Pertanahan untuk segera dibebaskan lahannya seluas 4 hektar. Rencananya untuk dibuat jalan lingkar dan road race.
Tapi belum terlaksana, jadi posisi tebingnya memang dekat dengan pagar,” bebernya kepada TribunKaltim.Co, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: Tiga PKL Tuntut Ganti Rugi Rp 250 Ribu per Hari, Pemkab Berau dan Pemilik Kapal Belum Bisa Penuhi
Baca juga: Danau Labuan Cermin Kini Aman, Pemerintahan Kampung dan BUMK Bidukbiduk Kabupaten Berau Pagari Muara
Baca juga: 2 WNA Terpapar Covid-19 di Berau, Soal Kemungkinan akibat Varian Omicron, Satgas Kirim Sampel ke Lab
Ismi menegaskan, ambruknya pagar murni dari longsoran tanah, lantaran curah hujan akhir-akhir ini begitu tinggi.
Pihaknya berharap penuh agar tanah dapat dibebaskan dengan segera.
Sebab, mereka ingin meratakan bagian tanah tersebut, atau paling tidak cukup landai saja, agar tidak tidak kembali terjadi longsor.
“Kami segera perbaiki untuk masalah ini, dan kami minta kepada Dinas Pertanahan dan juga Dispora untuk meminta pihak yang bersangkutan,” tegasnya.
Dikonfirmasi berbeda, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Berau, Hasmawi menjelaskan secara singkat, belum adanya pembebasan lahan lantaran anggaran tidak cukup.
"Ya kendalanya itu anggaran yang diberikan tidak cukup. Makanya sampai saat ini belum dibuat DPPT-nya,"
DPPT sendiri merupakan dokumen perencanaan pengadaan tanah.
Selain belum memiliki DPPT, Hasmawi juga mengakui bahwa Feasibility Study (FS) atau studi kelayakannya juga belum dibuat.
Baca juga: Berau dan Kutai Timur Sumbang 13 Kasus Positif Covid-19 di Kaltim, Wabah Corona Masih Jadi Ancaman
“Kami pun juga berharap agar di anggaran perubahan nanti bisa dimunculkan anggaran untuk penambahan lahan tersebut, agar tanah gunung itu bisa kita ratakan," tutupnya.