Berita Nasional Terkini

Peluang Maruli Bisa Seketika Sirna, Teka-teki Calon Pangkostrad Terjawab, Panglima TNI Beri Bocoran

Jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) selama dua bulan terakhir kosong segera terisi dalam waktu dekat.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Heriani AM
(KOMPAS/SUHARTONO)
Maruli Simanjuntak saat menjabat sebagai Wakil Komandan Paspampres pada 2017. Masih berpangkat kolonel. 

Hasto menuturkan, PDI-P menilai posisi Pangkostrad merupakan jabatan yang sangat strategis.

Baca juga: KKB Makin Brutal, Jenderal TNI Andika Perkasa Diminta Tak Salah Kirim Prajurit ke Papua

Untuk itu, Hasto menilai bahwa dalam menentukan sosok Pangkostrad harus pula membicarakan soal politik pertahanan.

"Politik pertahanan itu dibagun untuk memastikan survive bangsa ini," ucapnya.

Posisi Pangkostrad, kata Hasto, juga haruslah dipilih sosok yang mampu membangun sumber kekuatan ketahanan negara.

Ia pun berkaca dengan adanya ketegangan di Laut Cina Selatan.

Menurut Hasto, hal itu seharusnya membuat Indonesia memerlukan kerja konsolidasi dalam memperkuat keseluruhan aspek ketahanan negara.

"Bagaimana kita dapat mendayagunakan seluruh sumber daya nasional di dalam membangun sumber kekuatan ketahanan negara," terangnya.

Maruli hingga Agus Subiyanto

Sementara itu, Direktur Institut for Security and Strategic Study (ISSES) Khairul Fahmi menilai, Pangdam Udaya Mayjen Maruli Simanjuntak dan Pangdam Siliwangi Mayjen Agus Subiyanto mempunyai peluang sebagai Pangkostrad baru. 

Selain karena sudah atau sedang menjabat Pangdam, keduanya juga tergolong sama-sama mempunyai kedekatan dengan Presiden Joko Widodo.

Sebab, Maruli dan Agus Subiyanto sama-sama eks Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Selain itu, Maruli merupakan menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Tentu saja dalam hal ini Maruli memang memiliki peluang. Namun bukan hanya dia, ada sederetan perwira bintang dua yang juga layak untuk mengisi jabatan Pangkostrad," ujar Fahmi kepada Kompas.com, Kamis (13/1/2022).

Meski demikian, Fahmi menyebut, peluang itu bisa saja sirna apabila dalam penunjukkannnya ternyata mempertimbangkan aspek senioritas.

Baca juga: NASIB 3 Anggota TNI AD Terlibat Kecelakaan Sejoli di Nagreg, Jenderal Andika Minta Pelaku Dipecat

Maruli yang merupakan abituren Akademi Militer (Akmil) 1992 dianggap tidak akan menjadi pilihan utama karena masih ada sederet seniornya yang sama-sama layak mengemban jabatan tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved