Kecelakaan Maut Rapak
Kondisi Terkini M Yamin & Istri, Pengemudi Ayla Korban Kecelakaan Rapak Balikpapan, Tindakan Dokter
Update kondisi terkini Muhammad Yamin dan istri, pengemudi Ayla korban kecelakaan Rapak Balikpapan, tindakan Dokter
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - Satu per satu korban kecelakaan maut di Muara Rapak, Balikpapan sudah pulih dan bisa keluar dari rumah sakit.
Namun, tidak demikian dengan pasangan Muhammad Yamin dan Marwiah, yang masih harus menjalani perawatan intensif.
Diketahui, keduanya merupakan warga Samarinda pengemudi mobil Ayla yang jadi korban kecelakaan maut di Balikpapan.
Saat kecelakaan maut itu terjadi, Muhammad Yamin dan Marwiah bersama buah hati mereka, Azka, bocah berusia 4 tahun.
Kondisi Azka sendiri dikabarkan lebih baik, dan hanya mengalami luka ringan.
Baca juga: Hina Kalimantan karena Tolak IKN Nusantara, Ancaman Kesultanan Kutai ke Edy Muliyadi Tak Main-Main
Baca juga: Golkar Tutup Peluang Anies Baswedan Kudeta Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024, Prediksi Pengamat
Baca juga: Terbaru! KNKT Temukan Pelanggaran di Kecelakaan Maut Rapak Balikpapan, Sejumlah Bagian Truk Diubah
Akibat benturan keras dengan truk tronton bermuatan 20 ton tersebut, mobil Ayla merah yang dikendarai Muhammad Yamin rusak berat.
Sebelumnya, Dokter menyebut skenario terburuk Muhammad Yamin bisa diamputasi.
Total korban kecelakaan maut Rapak, Balikpapan ada 36 orang, di mana 4 diantaranya meninggal dunia.
Kecelakaan maut yang terjadi di simpang Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, meninggalkan duka mendalam bagi para korban dan keluarga mereka.
Selain mengakibatkan kerusakan parah di sekitar Jalan Soekarno-Hatta, korban luka akibat kejadian itu pun tak terelakkan, termasuk korban meninggal dunia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat, dari 30 korban luka kini tersisa 16 korban kecelakaan yang masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, korban kecelakaan di Simpang Muara Rapak kini kondisinya mulai membaik.
Ia menyebutkan, ada 5 pasien masih dirawat di RSKD, 7 pasien masih menjalani perawatan di RS Restu Ibu, 2 pasien di RSUD Beriman, dan 2 pasien masih berada di RST Hardjanto.
“Untuk korban laka yang ditangani di RS Restu Ibu, rencananya hari ini diperbolehkan pulang," ujarnya, Senin (24/1/2022).
Kendati demikian, masih ada dua pasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Yakni, Muh Yamin dan istrinya Marwiya, mereka dirawat di rumah sakit yang berbeda.
Muh Yamin (42) bersama istri dan putranya Azka (4) menjadi korban laka lantas di simpang muara rapak, pada Jumat (21/1/2022) lalu.
Mobil dengan type Ayla berwarna merah yang ditungganginya terdorong hingga 100 meter mendekati samping masjid Al Munawar setelah menjadi korban tabrak truk tronton.
Baca juga: Blak-blakan Pemilik Truk Kecelakaan Maut Rapak Balikpapan, Sebut Rutin Lakukan Perawatan Mobilnya
Dokter spesialis Ortopedi Hendra Gunawan yang menangani Muh Yamin menuturkan, kondisi korban saat ini dalam keadaan stabil.
Tangan kanan hingga bahu korban memang mengalami kerusakan parah. Lukanya hampir 90 persen akibat luka seret. Kondisi suami dari Marwiah ini terus dalam pantauan.
Muh Yamin menjalani operasi pertama pada Jumat malam. Operasi itu fokus pada luka bagian kepala dan tangannya. Untuk patah paha kanan, sementara di pasang penahan beban.
"Hari ini dokter Bedah Plastik akan melakukan tindakan evaluasi luka. Rencananya akan dilakukan operasi pada tangan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut di simpang muara rapak mengakibatkan adanya 4 korban meninggal dunia dan 30 korban luka-luka.
Sopir dari truk tronton yang menabrak sejumlah kendaraan di simpang muara rapak kini sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kepolisian, hingga kini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi termasuk pemilik kendaraan dan juga saksi di lapangan.
Pihak kepolisian juga sudah melakukan olah TKP dengan melibatkan tim dari Korlantas mabes Polri termasuk KNKT (komisi nasional keselamatan transportasi).
Bahkan pasca laka maut tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi sudah meninjai lokasi kejadian pada Minggu (23/1/2022) siang.
Baca juga: Orangtua Azka Sempat Kritis namun Selamat dari Kecelakaan di Rapak, Disebut Gala Sky-nya Balikpapan
Temuan KNKT
Sejumlah fakta baru terungkap dalam peristiwa kecelakaan maut di Rapak Balikpapan, Jumat (21/1/2022).
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil penyelidikan atas kecelakaan truk di Turunan Rapak, Km 0 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Minggu (23/1/2022).
KNKT menyatakan rangka atau sasis dari truk tronton KT 8534 AJ yang menyebabkan kecelakaan dan menewaskan 4 orang itu ditambah panjangnya 20 cm.
Temuan lain dari penyelidikan adalah ditambahnya sumbu roda pada truk menjadi 3.
“Axel atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubda Kemenhub) Budi Setiyadi, Minggu, dikutip dari Antara.
Truk diketahui menggunakan sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH) atau rem dengan penggunaan angin dan minyak rem sekaligus.
Meski ditemukan fakta baru, hingga kini belum bisa dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini mempengaruhi sistem pengereman.
Pada kecelakaan yang terjadi di Turunan Rapak Jumat (21/1/2022) lalu, sopir truk Muhammad Ali (48) menyatakan sudah mengerem beberapa kali sebelum mencapai turunan panjang di lampu lalu lintas tersebut.
Kompresor tak lagi memiliki tekanan yang cukup sesampainya di turunan ketiga yang panjangnya lebih kurang 250 meter hingga lampu lalu lintas.
“Habis anginnya, 'ngeblong', gitu,” kata Budi seperti dilansir Kompas.com.
Truk meluncur tak terkendali setelah bobot truk yang mencapai 20 ton, kehilangan fungsi rem, dan kondisi jalanan yang menurun.
Baca juga: Kondisi Ayah dan Ibu Azka, Pengemudi Ayla Korban Kecelakaan Maut Rapak, Dokter Ungkap Kabar Terkini
Sopir disebut telah berupaya untuk menurunkan persneling dari 3 ke 2 untuk mendapatkan efek rem mesin (engine break). Namun, gagal, setelah sebelumnya berhasil dari 4 ke 3.
Dengan persneling netral, truk meluncur makin deras dan menabrak semua yang ada di depannya.
Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sebuah truk tronton menghantam sejumlah kendaraan, baik roda dua dan roda empat di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1).
Pihak kepolisian menyebut peristiwa itu diduga akibat truk tronton mengalami rem blong.
Kejadian nahas ini juga memakan banyak korban, di antaranya empat orang meninggal dunia, satu orang masih dalam kondisi kritis sehingga memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit, dan puluhan orang luka-luka. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.