Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Beri Kode Keras Maju Pilpres 2024, Pengamat Bocorkan Manuver Gub DKI Sudah Terbuka

Anies Baswedan beri kode keras maju Pilpres 2024, pengamat bocorkan manuver Gubernur DKI Jakarta sudah terbuka

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Timur/Muslimin Emba
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi pembicara di Phinisi Room, Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sabtu (22/1/2022) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang disebut-sebut maju di Pilpres 2024.

Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta tersebut bermanuver dengan menemui para relawannya di Makassar.

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai manuver Anies Baswedan ini sudah menjadi kode keras persiapan maju di Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil riset beberapa lembaga survei, Anies Baswedan memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi.

Nama Anies Baswedan bersaing dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Meski demikian, Anies Baswedan sendiri masih malu-malu berbicara Pilpres 2024.

Baca juga: Munarman Kian Terpojok? Beberapa Napi Terorisme Bongkar Keterlibatan eks Sekum FPI di Baiat ISIS

Baca juga: Muncul Ajakan Bela Edy Mulyadi dari KPAU, Dugaan Penghinaan Kalimantan Bagian Kebebasan Berpendapat?

Baca juga: Akhirnya Azam Khan Klarifikasi Kata Monyet Bukan untuk Orang Kalimantan, Bakal Senasib Edy Mulyadi?

Namun, di Makassar lalu, Anies Baswedan menyebut akan ada waktu bagi dirinya berjuang untuk Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu para relawan menunjukkan bahwa dia semakin terbuka untuk maju dalam Pilpres 2024.

Adapun Anies Baswedan diketahui bertemu relawannya di salah satu restoran di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/1/2022).

"Soal pencapresan Anies itu sudah diketahui publik.

Sudah terbuka.

Terlepas jadi atau tidak nanti nyapresnya, Anies pasti akan kelola relawan-relawannya dari saat ini," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (26/1/2022).

Namun, apabila melihat kans kemenangan Anies pada Pilpres 2024, Ujang belum bisa memastikan apakah tinggi atau tidak.

Menurut dia, Anies Baswedan butuh perjuangan keras karena masa jabatannya akan habis pada Oktober 2022 ini.

Sedangkan pilpres dan pilkada baru dimulai tahun 2024.

"Anies akan habis jadi gubernur. Butuh perjuangan keras agar bisa ikut pilpres atau pilkada," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan bertemu relawan pendukungnya yang tergabung dalam Mileanis Sulsel di sebuah restoran di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/1/2022) malam.

Dalam pertemuan itu, Anies menegaskan saat ini belum waktunya mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI 2024.

Ia saat ini masih fokus mengurus Ibu Kota Jakarta di sisa masa jabatannya yang akan berakhir pada Oktober 2022.

"Begini, saya jawab. Kalau belum masuk waktunya, jangan bunyikan suara azan," tutur Anies Baswedan
menganalogikan menjawab pertanyaan soal capres.

Ia mengatakan, bilamana suara azan lebih awal diperdengarkan dan belum masuk waktunya, orang akan mempertanyakan ada apa gerangan.

"Artinya, coba diperhatikan, kalau dengar azan jam 10 pagi apa yang kita lakukan, semua pasti mengatakan apa ini?

Betul kan.

Ini belum masuk waktu azan, jadi jangan azan dulu, begitu kira-kira," tuturnya.

Baca juga: Bongkar Motif, Fraksi PDIP Cium Dugaan Tender Sirkuit Formula E Sengaja Gagal, Program Anies Batal?

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku masih melihat perkembangan.

Ia kembali mengibaratkan, sebelum suara azan dikumandangkan, lebih baik dilaksanakan tahrim (tuntunan syarat shalat) lebih dulu.

"Kalau tahrim boleh, orang ambil wudu, datang ke masjid bahwa nanti akan ada azan.

Tapi sebelum masuk, jangan azan dulu, semua muazin tahu prinsip itu," ulas Anies Baswedan.

Diuntungkan Jadwal Pemilu 2024

Dilansir dari Kompas.com, Pengamat politik Hendri Satrio menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih memiliki peluang untuk kembali maju pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta jika nanti gagal melangkah sebagai calon presiden Republik Indonesia.

Menurut Henri, hal itu dimungkinkan karena Pilpres 2024 dan Pilkada Serentak 2024 dilaksanakan pada bulan yang berbeda.

Meski sama-sama direncanakan berlangsung pada 2024.

"Itu para kontestan pilpres kalau gagal di pilpres bisa maju Pilkada.

Pilpresnya Februari, Pilkadanya baru November. Jadi bisa ikut dua-duanya itu," kata Hendri saat dihubungi, Selasa (25/1/2022).

Lebih lanjut, Hendri menilai bahwa Anies Baswedan sudah melancarkan sejumlah manuver untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Salah satu strategi yang digunakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut adalah memamerkan hasil kerjanya di beragam media sosial.

Mulai dari Facebook, Instagram, hingga YouTube.

Anies Baswedan rajin mengunggah informasi soal program-program serta proyek yang sudah berhasil dibangun di Jakarta.

Di antaranya soal proyek stadion berstandar internasional Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara, serta Tebet Eco Park dan JPO Karet di Jakarta Selatan.

Baca juga: Geisz Chalifah Larang Bicara Pilpres 2024, Anies Baswedan Bocorkan Waktu Berjuang untuk Indonesia

Anies Baswedan kini juga memiliki program baru "Dari Pendopo" yang tayang di kanal YouTube pribadinya.

Dalam unggahan pertama yang ditayangkan Sabtu (11/12/2021), Anies Baswedan menjelaskan, program "Dari Pendopo" dimaksudkan untuk menjelaskan soal program kerja yang dilakukan Anies selama memimpin Jakarta.

Salah satu program yang dijelaskan adalah program air bersih yang berhasil ia terapkan di Kepulauan Seribu.

"Itu strategi ampuh sekaligus tantangan pada capres lain.

Ini karyaku, mana karyamu," kata Hendri.

Menurut Hendri, aksi pamer yang dilakukan Anies adalah strategi yang baik untuk melakukan pencitraan ke masyarakat.

Diketahui, pemerintah bersama penyelenggara pemilihan umum (pemilu), serta DPR telah sepakat untuk menggelar Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari.

Baca juga: Golkar Tutup Peluang Anies Baswedan Kudeta Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024, Prediksi Pengamat

Keputusan itu mengakhiri spekulasi soal penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Dengan telah ditetapkan tanggal penyelenggaraan pemilu, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu dapat segera melakukan persiapan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved