Berita Samarinda Terkini
Cegah Permukiman Baru di Bantaran SKM Pascanormalisasi, Wawali Samarinda Usung Ide Wisata Air
Segmen bantaran Sungai Karang Mumus atau SKM Samarinda telah dinormalisasi. Diharapkan tidak lagi menjadi tempat mendirikan permukiman baru oleh warga
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Segmen bantaran Sungai Karang Mumus atau SKM Samarinda telah dinormalisasi. Diharapkan tidak lagi menjadi tempat mendirikan permukiman baru oleh warga.
Mencegah terjadinya hal tersebut, Wawali Samarinda, Rusmadi mengusung ide untuk menjadikan bantaran SKM yang telah dinormalisasi tersebut sebagai destinasi wisata air.
Adapun bagian SKM yang telah dinormalisasi sepanjang 1,5 Km dari jembatan Griya Mukti hingga jembatan Tepian Lempake yang direncanakan oleh Rusmadi agar dimanfaatkan sebagai tempat wisata baru di Samarinda.
Wawali Samarinda belum menyebutkan konsep dan bentuk persis wisata apa yang akan dibuat di sepanjang kawasan tersebut, karena akan dikaji dan dikonsep lebih lanjut bersama pihak stakeholder terkait.
Dalam hal ini Rusmadi menunjuk sekelompok pemuda lokal Samarinda yang tergabung dalam Samarinda Desain Hub untuk menyusun konsep yang dikemukakan olehnya.
Baca juga: Soal Penghijauan Bantaran Sungai Karang Mumus, DPRD Samarinda Beri Masukan dan Saran
Baca juga: Pemkot Samarinda Siapkan 222 Bibit Pohon untuk Ditanam di Bantaran Sungai Karang Mumus
Baca juga: Pasca Normalisasi, Wawali Samarinda Rusmadi Susuri Sungai Karang Mumus Rencanakan Penanaman Pohon
"Tanggal 29 Januari nanti kami ada kegiatan penanaman pohon di bantaran SKM, untuk itu kami meminta teman-teman Samarinda Desain Hub untuk menyusun konsepnya," terang Rusmadi melalui keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).
Dengan ide yang diusulkannya itu, maka menurut Rusmadi nantinya bantaran SKM akan memiliki dua manfaat, yang pertama sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan juga destinasi wisata air.
"Sehingga kalau nantinya terwujud maka akan ada penghasilan baru yang didapat oleh warga setempat dari tempat wisata yang akan dibangun nantinya," tuturnya.
Selain itu rencana destinasi wisata air ini juga menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah serius dalam normalisasi SKM agar dapat mengatasi persoalan banjir di Samarinda.
Sehingga nantinya masyarakat dapat ikut melestarikan dan menjaga kawasan bantaran sungai, terlebih supaya tidak ada lagi yang mendirikan tempat tinggal atau pemukiman di tepi Sungai Karang Mumus.
Baca juga: Usai Normalisasi, Bantaran Sungai Karang Mumus Samarinda akan Ditanami Pohon, Ciptakan RTH
"Kita harap tidak ada lagi warga yang berniat membangun kembali pemukiman baru pascanormalisasi, seharusnya masyarakat yang tinggal di sekitar sungai lah yang harus memelihara bagaimana agar sungai ini tetap bersih dan nyaman," lanjut wawali.
Pemkot Samarinda sebelumnya juga sudah merencanakan untuk melakukan penghijauan kembali di tepi sungai Karang Mumus yang sudah dilakukan normalisasi.
Sekitar 222 bibit pohon yang disiapkan untuk ditanam oleh berbagai unsur masyarakat dan instansi pemerintah pada Sabtu (29/1/2022), dipimpin langsung oleh Wawali Samarinda.
Menurut Rusmadi langkah tersebut bertujuan untuk menyelamatkan kondisi sepadan sungai agar kembali sesuai fungsinya.
"Aksi ini sebagai upaya kita mengamankan sepadan sungai yang telah dinormalisasi," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.