Virus Corona

Waspada Varian Omicron, PDPI Imbau Jangan Terlalu Menganggap Enteng Flu pada Lansia

Kasus Covid-19 di Indonesia mulai merangkak naik. Kondisi ini pun dikhawatirkan banyak pihak agar kasus tidak semakin meluas,

Editor: Budi Susilo
kolase tribunkjabar/pixabay.com
Ilustrasi batuk dan virus Covid-19 - Kementerian Kesehatan mengungkapkan gejala paling banyak dialami oleh orang yang terpapar varian Omicron adalah batuk dan pilek. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia mulai merangkak naik. Kondisi ini pun dikhawatirkan banyak pihak agar kasus tidak semakin meluas. 

Upaya program vaksinasi Covid-19 di berbagai daerah terus digencarkan, menyasar ke berbagai kalangan baik itu lansia sampai anak-anak, kalangan pelajar. 

Oleh sebab itu, setelah melihat situasi kasus Covid-19 yang mulai naik ini, Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia angkat bicara. 

Melalui Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan, berpesan, waspadalah jika mengalami flu terutama pada kelompok lansia maupun komorbid.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Samarinda Terus Digencarkan, Berharap Pulihkan Ekonomi dan Kesehatan

Baca juga: Polda Kaltim Gelar Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak dan Lansia, Sajikan Cosplay hingga Sasar 41 Titik

Baca juga: Fakta Baru Vaksin Booster Pfizer, Tahan Lawan Virus Corona Omicron Selama 4 Bulan dan Efek Samping

"Jangan terlalu menganggap enteng flu, terutama kepada orang tua atau orang-orang dengan komorbid yang tidak terkendali atau penyakit bawaan yang tidak terkendali karena penyakit bawaan yang tidak terkendali itu akan menurunkan sistem pertahanan sistem imunitas tubuh, sehingga bisa terjadi pemburukan," tutur Erlina.

Untuk itu Erlina mengingatkan, saat sedang flu memakai masker bersifat wajib.

Jika tidak bisa melakukan tes antigen atau PCR segera lakukan isolasi mandiri sebagai antisipasi menyebarkan virus kepada orang lain.

Sementara bagi kelompok lansia dan komorbid, disarabkan segera datangi layanan kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri sebelum menjadi fatal.

Baca juga: NEWS VIDEO Kemenkes Umumkan Dua Pasien Positif Omicron Meninggal Dunia, Dilaporkan Memiliki Komorbid

"Pakai masker dengan disiplin bukan saya ingin orang-orang supaya jadi parno. Kalau kita bergejala ya kita harus mempersiapkan diri kalau itu mungkin juga Omicron. Jadi sebaiknya cepatlah konsumsi obat obat yang untuk mengatasi gejala. Minum vitamin, memudian diperiksa jika positif ya segera melapor supaya dipantau oleh atau pelayanan kesehatan disarankan tapi kalau tidak memungkinkan tidak bisa di rumah saja ya tidak usah kerja dulu," imbuhnya.

Dia memprediksi, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia lebih banyak dari yang terdeteksi.

Menurut Erlina, hal ini didasari dengan kemiripan gejala terpapar Omicron dengan flu.

"Mungkin data-data yang sampaikan Bu Nadia Omicron di Indonesia sekitar 1800an,
Barang kali ini adalah yang memeriksakan diri atau yang mau diperiksa. Bisa jadi di masyarakat itu lebih banyak lagi (Omicron) tapi masyarakat menganggapnya flu biasa," kata Erlina pada diskusi virtual, Sabtu (29/1/2022).

Dokter paru di RSUP Persahabatan ini membenarkan bahwa gejala pada pasien Omicron hampir sama dengan flu.

Adapun gejala khas pada pasien Omicron adalah nyeri atau gatal pada tenggorokan.

"Memang gejalanya mirip flu dan khas kalau flu itu jarang sakit tenggorokan, nyeri tenggorokan. Kalau pada Covid-19 sampai 60 persen rata-rata itu berhubungan dengan saluran nafas mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri," ungkap Erlina.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved