Virus Corona

Waspada Varian Omicron, PDPI Imbau Jangan Terlalu Menganggap Enteng Flu pada Lansia

Kasus Covid-19 di Indonesia mulai merangkak naik. Kondisi ini pun dikhawatirkan banyak pihak agar kasus tidak semakin meluas,

Editor: Budi Susilo
kolase tribunkjabar/pixabay.com
Ilustrasi batuk dan virus Covid-19 - Kementerian Kesehatan mengungkapkan gejala paling banyak dialami oleh orang yang terpapar varian Omicron adalah batuk dan pilek. 

Setelah mengalami nyeri tenggorokan maka akan menjadi batuk kering disertai dengan hidung tersumbat atau pilek.

"Jadi memang mirip influenza dengan ada juga tambahannya nyeri kepala dan badannya lemas," kata dia.

Kemenkes Pastikan Data Real Time

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, memastikan data kasus harian Covid-19 di Indonesia berbasis real time atau berdasarkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

Nadia menuturkan sejak kasus Covid-19 varian Delta merebak, hampir seluruh laboratorium di Indonesia telah terafiliasi dengan Kemenkes.

Sehingga jika ada tambahan kasus konfirmasi Covid-19 maka data dari laboratorium itu langsung masuk ke data nasional.

"Sejak terjadinya kasus varian Delta hampir semua laboratorium terkoneksi dengan nasional jadi langsung masuk ke dalam sistem pencatatan pelaporan kita. Jadi memang betul 9 ribu artinya pemeriksaan spesimen yang dilakukan pada hari itu memang langsung (real time)," kata Nadia dalam diskusi daring, Sabtu (29/1/2022).

Ia menuturkan adanya pola kenaikan kasus yang terjadi dalam dua minggu terakhir sangat mungkin disebabkan oleh varian Omicron.

Pasalnya, sejak September 2021 angka kasus konfirmasi masih berada diangka di bawah 200 ribu kasus.

Kemudian naik dalam dua minggu mulai menjadi 400, 1000, 2 ribu, 2800, 3 ribu, 4 ribu, hingga yang teranyar 9 ribu.

"Bahwa Omicron ini sudah menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus ini sangat memungkinkan. Kalau kita melihat bahwa walaupun terjadi peningkatan kasus yang cukup tinggi tetapi tidak diiringi dengan tingkat keparahan atau otomatis positif," kata dia.

Pemerintah juga menegaskan, dari tingkat perawatan rumah sakit sampai saat ini secara nasional itu 11,68 persen.

"Jadi masih jauh di bawah angka 60 persen artinya walaupun konfirmasi terjadi peningkatan tetapi artinya masih bisa kita lakukan untuk menekan laju penularan," ungkap dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Covid-19 Omicron di Indonesia Disebut Ada Lebih Banyak dari Kasus yang Terdeteksi 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved