Berita Nasional Terkini
Pembangunan IKN Nusantara di Mata Kandidat Pengganti Jokowi, Anies Baswedan Menolak?
Pembangunan IKN Nusantara di mata kandidat pengganti Jokowi, Anies Baswedan menolak?
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio
Disana kan ada orang utan, biota yang harus dirawat. Mudah-mudahan sistemnya oleh tim dipersiapkan dengan baik,” tegas Ganjar.
Baca juga: Diteken 10 Ribu Orang, Daftar Lengkap 45 Tokoh Penolak Pemindahan IKN ke Kaltim
Anies Baswedan
Anies Baswedan berada di posisi ketiga dalam survei-survei elektabilitas capres.
Gubernur DKI Jakarta tersebut, banyak mendapat dukungan dari tokoh-tokoh yang tidak berpihak kepada Jokowi.
Mengenai rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim, Anies terkesan tidak memberikan dukungan.
Dalam pernyataan terbarunya, Anies Baswedan memberikan kritik soal rencana pemindahan Ibu Kota Negara.
Ia menilai pemindahan IKN ke Kaltim tidak akan menyelesaikan problem kemacetan di Jakarta.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Talkshow Format dan Tata Kelola Pemerintahan dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023-2026, secara virtual di akun Youtube Pemprov DKI, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: KNPI Balikpapan Dukung Pemindahan IKN ke Kaltim, Berharap Masyarakat Lokal Ikut Dilibatkan
"Bicara tentang kemacetan kontribusi pemerintah dalam kemacetan di Jakarta itu kurang dari 7 persen jadi tidak akan ada efeknya pada kemacetan di Jakarta.
Karena Jakarta itu kegiatan rumah tangga dan kegiatan tempat usaha," ucap Anies.
Anies menilai, hal yang terpenting bukanlah membahas perpindahan ibu kota negara, melainkan rumusan Jakarta menjadi kota global dunia.
"Nah, sekarang kita malah bicaranya tentang bagaimana Jakarta bisa menjadi salah satu kota global dunia yang melayaninya itu melayani kebutuhan global ini tantangan kita sekarang," tuturnya.
Anies juga membanggakan Jakarta sebagai Kota Megapolitan terbesar di selatan dunia.
"Jakarta adalah Kota Megapolitan terbesar di belahan selatan dunia.
Tapi megapolitan ini terdiri dari Jakarta, Bekasi Raya, Tangerang Raya dan Depok ini sebagai satu kesatuan," ungkap mantan Mendikbud itu. (*)