Berita Nasional Terkini
Pembangunan IKN Nusantara di Mata Kandidat Pengganti Jokowi, Anies Baswedan Menolak?
Pembangunan IKN Nusantara di mata kandidat pengganti Jokowi, Anies Baswedan menolak?
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur dirancang hingga 20 tahun ke depan.
Artinya, tonggak pembangunan IKN yang bernama Nusantara telah diletakkan Presiden Joko Widodo dan akan diteruskan Presiden berikutnya.
Lantas, apakah calon kandidat pengganti Jokowi setuju melanjutkan pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur?
Dilansir dari Kompas.com, ada 3 tokoh kuat calon pengganti Jokowi di 2024 mendatang.
Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Lantas, bagaimana tanggapan 3 tokoh ini terhadap pembangunan IKN Nusantara?
Baca juga: Presiden Diminta Fokus Hadapi Pandemi, Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Pembangunan IKN, Reaksi DPR
Prabowo Subianto
Nama Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan masih menjadi kandidat capres terkuat di berbagai survei.
Partai Gerindra pun telah mengindikasikan mengawal ketua umumnya tersebut kembali maju di Pilpres.
Salah satunya adalah dengan mendukung rencana pemindahan ibu kota negara baru, yang menjadi rencana besar Jokowi.
Jauh-jauh hari, Prabowo telah menyampaikan komitmen dukungannya untuk IKN Nusantara.
Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah harus punya keberanian untuk memindahkan ibu kota negara.
Sebab, pusat pemerintahan dan pusat ekonomi mesti dipisahkan.
Baca juga: NEWS VIDEO Jarak Tempuh Balikpapan-IKN Hanya 30 Menit, Jalan Tol ke Ibu Kota Negara Mulai Digarap
Hal ini disampaikan Prabowo saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau sodetan akses jalan menuju IKN di Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021).
"Kita harus ada keberanian untuk memindahkan ibu kota, memisahkan pusat pemerintahan dari pusat keuangan, perdagangan, industri," kata Prabowo dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Prabowo menilai bahwa rencana pemindahan ibu kota negara sudah disiapkan dengan matang melalui berbagai studi dan pertimbangan.
Lokasi yang dipilih sebagai ibu kota negara baru, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur pun dinilai sebagai lokasi strategis.
"Saya kira ini saya sangat mendukung, saya menyarankan kepada presiden bahwa kita harus teruskan Pak, begitu saran saya," ucapnya.
Baca juga: Eks Ketua KPK hingga Guru Besar Gagas Petisi Tolak Pemindahan IKN, Akademisi: Apa harus Saat Ini?
Ganjar Pranowo
Dalam sejumlah survei, elektabilitas Ganjar Pranowo terus memepet Prabowo Subianto.
Gubernur Jawa Tengah itu pun ramai disebut-sebut akan menjadi pengganti Jokowi dari PDIP pada Pilpres 2024.
Komitmen yang sama disampaikan Ganjar terhadap rencana pemindahan ibu kota negara, sudah sejak lama.
Ia pun mendukung rencana Presiden Jokowi yang akan membuat IKN Nusatara menjadi kawasan hijau, environmentally friendly dan tidak ada klaster industri.
“Di banyak negara maju, pusat pemerintahan tidak dicampur dengan industri. New York itu kan sudah sangat padat, maka ibukotanya Washington.
Washington itu sangat menarik, tenang. Bahkan pada pukul 09.00, pukul 10.00 itu sepi. Ibukota negara bisa seperti Washington,” kata Ganjar di tahun 2019, seperti dikutip dari jatengprov.go.id, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: NEWS VIDEO Presiden Jokowi akan Berkemah di Titik Nol IKN Nusantara, Undang Tokoh Adat Kaltim
Ganjar menilai, jika ibu kota negara dicampur dengan industri, hal tersebut akan menjadi seperti Jakarta saat pertama kalinya menjadi tempat dagang.
Ia juga menyinggung soal perguruan tinggi berkualifikasi internasional di IKN Nusantara.
Tak hanya itu, Ganjar pun merasa senang karena Presiden Jokowi berjanji membangun kebun bibit di ibu kota negara baru.
Karena mengusung konsep smart city, ibu kota negara baru disebut akan menggunakan transportasi listrik.
“Dari daerah, kami mendukung upaya menjaga kawasan tetap hijau.
Disana kan ada orang utan, biota yang harus dirawat. Mudah-mudahan sistemnya oleh tim dipersiapkan dengan baik,” tegas Ganjar.
Baca juga: Diteken 10 Ribu Orang, Daftar Lengkap 45 Tokoh Penolak Pemindahan IKN ke Kaltim
Anies Baswedan
Anies Baswedan berada di posisi ketiga dalam survei-survei elektabilitas capres.
Gubernur DKI Jakarta tersebut, banyak mendapat dukungan dari tokoh-tokoh yang tidak berpihak kepada Jokowi.
Mengenai rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim, Anies terkesan tidak memberikan dukungan.
Dalam pernyataan terbarunya, Anies Baswedan memberikan kritik soal rencana pemindahan Ibu Kota Negara.
Ia menilai pemindahan IKN ke Kaltim tidak akan menyelesaikan problem kemacetan di Jakarta.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Talkshow Format dan Tata Kelola Pemerintahan dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023-2026, secara virtual di akun Youtube Pemprov DKI, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: KNPI Balikpapan Dukung Pemindahan IKN ke Kaltim, Berharap Masyarakat Lokal Ikut Dilibatkan
"Bicara tentang kemacetan kontribusi pemerintah dalam kemacetan di Jakarta itu kurang dari 7 persen jadi tidak akan ada efeknya pada kemacetan di Jakarta.
Karena Jakarta itu kegiatan rumah tangga dan kegiatan tempat usaha," ucap Anies.
Anies menilai, hal yang terpenting bukanlah membahas perpindahan ibu kota negara, melainkan rumusan Jakarta menjadi kota global dunia.
"Nah, sekarang kita malah bicaranya tentang bagaimana Jakarta bisa menjadi salah satu kota global dunia yang melayaninya itu melayani kebutuhan global ini tantangan kita sekarang," tuturnya.
Anies juga membanggakan Jakarta sebagai Kota Megapolitan terbesar di selatan dunia.
"Jakarta adalah Kota Megapolitan terbesar di belahan selatan dunia.
Tapi megapolitan ini terdiri dari Jakarta, Bekasi Raya, Tangerang Raya dan Depok ini sebagai satu kesatuan," ungkap mantan Mendikbud itu. (*)