Berita Nasional Terkini

Wakil Komandan KKB Papua Dibekuk Satgas Cartenz, Pernah Tembak Prajurit, Catatan Teror di Intan Jaya

Salah seorang Wakil Komandan KKB Papua dibekuk Satgas Cartenz, pernah tembak prajurit TNI dan Polri, berikut catatan teror di Intan Jaya.

Kolase TribunKaltim.co
Ilustrasi KKB Papua dan TNI. Salah seorang Wakil Komandan KKB Papua dibekuk Satgas Cartenz, pernah tembak prajurit TNI dan Polri, berikut catatan teror di Intan Jaya. 

Tak hanya mengancam Bupati Paniai, KKB Papua juga memperingatkan soal kontak tembak yang mungkin kembali terjadi.

Baca juga: KKB Papua Numbuk Telenggen Makin Brutal, Kini Bakar Rumah Kepala Suku Usai Tewaskan 3 Prajurit TNI

Mereka lagi-lagi meminta pemerintah Indonesia untuk menarik pasukan militer dari Papua.

Sebby menyebut, pihak tak akan segan-segan ancam senjata untuk melawan TNI-Polri.

"Kami siap melawan TNI-Polri yang datang di wilayah Kabupaten Paniai," kata Sebby Sambom.

Panglima TNI Utus Mantan Danjen Kopassus

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menurunkan Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa untuk menghadapi KKB Papua.

Hal ini lantaran jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih kini telah resmi dipegang oleh Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa.

Sebagai orang nomor 1 di Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa pastinya harus menghadapi segala ulah KKB Papua yang semakin gencar.

Lantas, seperti apa strateginya menghadapi KKB Papua?

Mantan Danjen Kopassus tersebut akan melakukan pendekatan persuasif atau "soft approach" dalam menangani persoalan Papua.

"Saat operasi sekarang sudah digariskan oleh Panglima TNI, dan itu akan saya ikuti," kata Mayjen Teguh, dilansir dari TribunPalu.com berjudul Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa Turun Tangan Hadapi KKB Papua, Sudah Siapkan Strategi Jitu.

Menurut dia, penguatan pembinaan teritorial (binter) akan menjadi prioritas dan pendekatan soft approach atau menitikberatkan pada pengendalian humanis persuasif tetap dikedepankan dalam menangani persoalan Papua.

Namun, menurut Teguh, bila dihadapkan pada situasi yang terpaksa memerlukan tindakan, maka pihaknya akan mengambil tindakan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan di Papua nanti.

"Pendekatan secara soft. Jadi kami tidak main (ofensif) lagi.

Namun apabila memang pada hal tertentu kami terpaksa harus berbuat ya kami sesuaikan dengan kondisi di wilayah," katanya pula. (*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved