Virus Corona di Paser
Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Gelombang 3 di Paser, RSUD Panglima Sebaya Tingkatkan Sarpras
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memprediksi gelombang 3 penyebaran Covid-19 di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari-Maret t
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memprediksi gelombang 3 penyebaran Covid-19 di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari-Maret tahun 2022.
Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah Daerah (Pemda) maupun pihak rumah sakit rujukan diminta untuk segera melakukan persiapan kemungkinan keadaan terburuk saat gelombang Covid-19 melanda, Kamis (10/2/2022).
Menyikapi hal itu, Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr Kamal Anshari SP mengatakan, untuk kesiapan sarana dan prasarana (sarpras) rumah sakit sudah cukup mumpuni, baik itu dari ruang rawat maupun alat penunjang lainnya yang mumpuni.
"Standar dari rumah sakit harus menyiapkan 10 persen jadi harusnya ada 21 tempat tidur, tapi kalau kami ada 24 tempat tidur yang disiapkan untuk isolasi," tuturnya.
Dijelaskan, ruang isolasi bertekanan negatif, dalam arti telah memiliki filter penyaring udara dari yang terkontak dengan virus, saat ini terdapat alat High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter pada 24 pada masing-masing ruangan.
Baca juga: GAWAT, Kasus Baru Covid di Kaltim Tembus 341 Orang, Balikpapan Jadi Penyumbang Tertinggi 168 Kasus
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Bontang Meningkat Tajam, Angka Tertinggi Ditemukan di Kelurahan Belimbing
"Satu kamar itu ada HEPA filternya dengan kapasitas 2 sampai 3 pasien. Di ruang isolasi utama ada 24 tempat tidur, 11 kamar semuanya menggunakan HEPA filter," tambah dr Kamal Anshari.
Dari tempat tidur tersebut, 4 di antaranya di ruang ICU, digunakan sebagai antisipasi jika terdapat pasien dengan kondisi berat dan membutuhkan alat bantu napas.
Jika terjadi lonjakan Covid-19 seperti pada Juli-Agustus 2021 lalu, lanjut dr Kamal Anshari, pihak rumah sakit telah menyiapkan skenario cadangan.
Skenario yang dimaksud, yaitu dengan memanfaatkan ruang lain di RSUD Panglima Sebaya dengan kapasitas keseluruhan 92 tempat tidur.
Hal itu juga sudah sesuai arahan dari Kemenkes yang mana harus menyiapkan 40 persen tempat tidur untuk ruang isolasi.
"Kami menyiapkan 92 tempat tidur sudah melebih dari 40 persen. Untuk alat bantu napas saat gelombang kedua kami hanya punya enam item dan sekarang sudah 12," bebernya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kadinkes Kubar Minta Masyarakat Tak Perlu Takut Disuntik Vaksin
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini RSUD Panglima Sebaya juga telah menyediakan 47 unit oksigen konsentrator, di mana satu alatnya dapat diperuntukkan sampai 2 orang pasien.
Kemudian, terdapat 110 tabung oksigen, serta oksigen liquid atau cair dengan kapasitas 4 ribu kubik. Penggunaan pada hari-hari biasa habis dalam satu bulan.
"Namun pada lonjakan Covid-19 Juli-Agustus 2021 lalu hanya bertahan 4 sampai 5 hari saja, namun kami masih ada lagi sumber oksigen yang dapat dimanfaatkan yaitu generator oksigen atau alat produksi oksigen," jelas dr Kamal Anshari.
Kendalanya, sejak tahun 2016 lalu generator oksigen tersebut telah rusak. Namun di awal tahun 2022 tengah proses perbaikan, diharapkan pada akhir Maret mendatang telah selesai diperbaiki.